care

6 1 0
                                    

Sudah sangat sore. Pukul enam kami baru sampai rumah, jika di tanya kami kemana saja? Kami mengerjakan. Tugas di taman baca.

"Ya! Kalian kenapa baru pulang?" Kami hanya menyengir, kak Hyunjin pasti mengomel. Dia sangat menyayangi kami, sebab itu dia sangat khawatir dengan kami.

"Kami mengerjakan tugas di taman baca." Jawab Yeonra.

"Hey, kenapa tangan mu itu?" Tanya nya lagi. Inilah yang sangat mendebarkan. Jika Yeonra salah bicara pasti akan habis aku.

"Aku menumpahkan cairang kimia tadi, sukur nya ada Micha yang melindungi ku jika tidak ada dia bisa hangus tangan ku." Ucap nya lalu meletakkan sepatu nya dan sepatu ku di rak sepatu rumah ku.

"Kenapa bisa seperti itu, apa yang kau pikirkan sehingga tangan mu terluka seperti itu?" Tanya nya lagi. Dia memang over protective.

"Dia memikirkan aku, soalnya saat istirahat aku tidak bersama nya. Sudah lah kak. Tangan nya sudah ku perban dan kami berdua sama sama salah." Ucap ku lalu aku dan Yeonra kabur ke kamar.

Sampai di kamar, kami berdua tertawa setengah mati. Tidak tau apa yang lucu, yang penting kami tertawa karna bisa kabur dari Kak Hyunjin.

"Tugas kita sudah selesai, terimakasih sudah membantu ku."

Dia terlalu banyak mengucapkan terimakasih. Gila sendiri aku mendengarnya.

Malam hari nya.
Kami makan bersama dengan pacar kak Hyunjin. Kak Yeji.
Dia sangat baik bahkan dia sering memberi kami ice cream dan menjadi tempat curhat kami.

Setelah makan, Felix. Temannya kak Hyunjin juga, datang. Karna mereka terlalu asik dengan game, kami pun masuk kamar bersama kak Yeji untuk bercerita cerita tentang pengalaman kami.

"Kak kau tau kenapa tangan Yeonra bisa seperti itu?" Tanya ku dan kak Yeji menggeleng.

"Jangan kau kasih tau. Aku maluu" ucap Yeonra melempar bantal ke arah ku.

"Untuk apa malu kepada ku?" Ucap kak Yeji.

"Dia sedang jatuh cinta sehingga tidak fokus dan menumpahkan cairan nya." Ucap ku cepat.

Kemudian kak Yeji tertawa dan aku segera bersembunyi di belakang nya. Takut Yeonra akan menjambak Ku. Dia sangat ganas ketika marah.

"Hey, jangan malu, aku juga pernah merasakan nya. Semua wanita akan seperti itu ketika jatuh cinta. Sudah lah jangan malu. Apa kau juga Micha?"- kak Yeji.

"H? Aku tidak sepertinya, aku tidak sedang jatuh cinta kok." Jawab ku cepat. Tapi. Ketika kak Yeji bicara itu, aku teringat dengan si Guanlin.

Peking.

Notifikasi hape ku bunyi. Siapa yang nge chat?

Nomor tak dikenal.

0******
Hai
Seseorang yang membuat mu sakit jantung.

Ha? Sakit jantung?
Ya! Guanlin.

Kedebuk.

Aku jatuh dari kursi.
Kenapa segitu terkejut nya aku.

"Kau kenapa?" Tanya Yeonra.

"Ekhem, tidak hanya terkejut." Jawab ku kembali memasang wajah dingin ku.

Dapat nomor ku dari mana?
20.31

Dari grub
20.32

Oh
20.34

Boy Friend.Where stories live. Discover now