A Little Bitch

A Little Bitch - Chapter 16

"Aku hanya mencintai isteriku. Aku tidak mencintaimu, gadis menjijikan!" Tolak Kyuhyun tegas dengan melepaskan paksa pelukan Seohyun. Pria itu pergi meninggalkan Seohyun dengan setumpuk rasa kecewa dan sakit hatinya karena perasaannya tidak terbalas.

Seohyun menjatuhkan tubuhnya ke lantai, ia hanya mampu menangis tersedu-sedu. Dibawah sinar lampu kamar dan dinginnya lantai kamar itu, ia terlungkupkan kepalanya diantara kedua lututnya. Hatinya semakin memanas dengan kenyataan bahwa tidak hanya kehamilannya saja yang tertolak, tetapi juga perasaannya.

'Dia milikmu. Bukan bagian dariku.'

'Aku hanya mencintai istriku. Aku tidak mencintaimu, gadis menjijikan!'

Kata-kata itu seharusnya terdengar biasa karena ia sudah bisa menebak jika pasti hal itulah yang akan Kyuhyun katakan.

Tetapi kenapa rasanya begitu sakit? Seperti dipaksa menelan beribu duri disaat tenggorokannya terasa kering dan tidak ada sedikitpun cairan didalamnya.

"Hiks.. hiks.. hatiku sakit sekali.."

"Eomma.. appa.. dia menolakku.. dia menolak kehamilanku dan juga perasaanku.. hiks.. dia menolak keduanya.."

"Aku mencintaimu tuan Cho.. Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu.. hiks.. hiks.."

Isakan pilu dan gumaman lirih itu terus keluar. Gadis itu semakin menenggelamkan kepalanya pada kedua lututnya, seperti tidak mengizinkan siapapun untuk melihat wajahnya saat ini.

Dan dari balik pintu kamar, tepatnya diluar kamar itu, Kyuhyun tengah menyandarkan tubuhnya.

Kepalanya ia tengadahkan seraya pandangannya menatap lurus langit-langit ruangan itu.

Pria itu memejamkan matanya. Telinganya tidak tuli, meskipun suara tangis gadis itu begitu pelan dan lirih namun ia bisa mendengarnya.

"Aku juga mencintaimu, Seo joohyun.." Gumaman pengakuan itu terdengar begitu pelan. Sepersekian detik, Kyuhyun menegakkan kembali tubuhnya dan menggeleng tegas, menolak keras pengakuan hatinya yang baru saja ia ucapkan.

"Tidak! Aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintai istriku." Kyuhyun kembali bergumam, kemudian pergi menghampiri Changmin yang sejak tadi menunggunya.