Dark Light 11

21 5 0
                                    

Hai holla everyday eh everyone maafkan daku telat bgtt up lagi buanyak deadline dan tugas sekarang up lagi yaa selamat membaca✨


"Kakak.. kenapa ?" tanya Aileen masih dengan senormal mungkin menutupi gugup dan debaran jantungnya.

"Gue mau buat perjanjian"

"Perjanjian apa? bisa gak gini?"

"Gak!"

"Tapi..."

"Dengerin gue dulu setelah ini gue lepasin lo, ngerti?"

Mau tak mau Aileen mengiyakan kemauan Agam dari pada harus memperpanjang perdebatannya.

"Gue bakalan coba berhenti kasarin lo asal lo ngelakuin apa yang gue mau"

"Ngelakuin apa?"

"Jangan deket-deket sama Bagas atau laki-laki manapun selain gue"

"Ken.. napa?"

"Karena kalo gak, gue bakalan habisin siapa aja yang nyentuh lo tanpa ampun!" bisiknya pelan namun tegas

"Tapii kan kak Bagas baik"

"Dia gak sebaik yang lo kira Aileen" pertama kalinya seorang kakak kelasnya Agam memanggilnya dengan sebutan nama, terdengar tegas namun lembut dipikiran Aileen.

"Ucup?"

"Hm"

"Hm apa?"

"Gue gak terlalu masalahin selama batas wajar atau kalo lebih gue bisa langsung tebas kepalanya"

Aileen takut bergidik ngeri mendengar ucapan Agam dengan santainya.

"Dito?"

"Hm"

"Tapi mereka temen-temen aku.. baik banget"

"Oke kecuali dua mahluk itu, tapi kalo lebih jangan salahin kalo gue bikin mereka sengsara, ngerti?!"

Mau tak mau Aileen hanya mengangguk setuju dengan polosnya, dihadiahi senyuman dari Agam tanpa sepengetahuan Aileen.

"Oke bisa lepasin gak? aku malu"

Agam langsung melepaskan Aileen, dan memindahkan tubuh kecilnya ke samping tempat duduknya.

Diam cukup canggung antara keduanya, apalagi Aileen yang masih kurang mengerti mengapa kakak kelasnya ini meminta perjanjian macam itu. Dan sekilas dia melirik ke arah Agam yang sama diam sambil menyenderkan kepalanya ke belakang kursi dengan mata terpejam. Ganteng memang, tapi banyak memar di sekitar wajah Agam. Aileen heran kenapa kakak kelasnya ini suka berantem.

"Kakak kenapa suka banget berantem?" tanya Aileen akhirnya memecahkan keheningan

".."

Aileen dibuat kesal karena pertanyaan dikacangin, yang pada akhirnya Aileen melanjutkan kompresannya.

"Kak"

".."

"Aku lagi ngomong loh"

".."

"Ishh nyebelin!" katanya dan menarik tangganya untuk membersihkan luka lebam dimuka Agam. Sebelum itu Agam lebih dulu menarik tangan Aileen untuk tetap kembali mengompresnya dan membuka mata kemudian berkata.

"Kenapa?"

Masih dengan wajah cemberutnya Aileen enggan melirik Agam yang baru saja menanggapinya. Dengan gemas Agam menarik dagu Aileen untuk melihat wajah kesal, dan lucunya?

"Bisa gak sih lo gak cerewet?"

"Enggak"

"Hm"

"Kakak harus jawab pertanyaan aku"

Dark LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang