Chapter 4

464 55 10
                                    

Yibo sedang menuruni anak tangga di kampus, tiba tiba ada yang memanggilnya.

"Wang Yibo, kau sudah mau pergi?" tanya Reba sambil memberikan senyum terbaiknya.

"ya, aku mau pergi kerja" jawab Yibo.

"kalau begitu, nanti malam aku ke rumah ya?"

Yibo sedikit mengerutkan dahinya "bukankah kita sudah putus? bye!"

Yibo kembali menuruni setiap anak tangga itu. Reba masih memandangnya dari satu lantai diatas Yibo berjalan sekarang, ia tidak bergerak, masih setia memandangi punggung yibo. Tiba tiba Yibo menghentikan langkahnya dan berbalik, Reba pun smirk.

"baiklah, kalau aku pulang cepat, aku akan menelpon mu. bye bye" ucap yibo.

Reba hanya terus tersenyum sambil menopang dagunya.

"Reba, kau sedang apa?" tanya Zhu Xudan yang merupakan teman satu geng nya. Ziyi pun juga mendekat kesebelahnya, mereka sama sama memandangi Yibo yang sedang berlalu di lantai bawah.

"kau masih belum melupakannya?" tanya Ziyi.

"ada hal yang takkan pernah berakhir" jawab Reba.

Saat ini Yibo sedang bersiap diatas motor kesayangannya. Ia mulai memakai helm, menginjak kopling dan memasukan gigi, lalu menarik gasnya. Setelah Yibo pergi dari area parkir, seseorang menampakkan dirinya dari balik dinding.

Dengan kecepatan penuh Yibo membelah jalanan kota Beijing. Ketika dirinya hampir sampai di perempatan jalan, ia melihat ada truk gandeng yang lewat. Yibo menarik rem nya, namun sayang rem itu tidak berfungsi. Untung saja Yibo tidak panik. Ia langsung mengambil posisi sliding, hingga melewati kolong truk itu. Beruntung hanya helm nya yang terlempar karena terkena bagian dari truk. Setelah kejadian itu barulah motornya berhasil berhenti.

"untung reaksimu cepat. Dengan kecepatanmu itu, kalau tidak mati sudah koma. Rem depan dan belakang dipotong orang. Kau menyinggung siapa?" Ucap Li Bowen.

Yibo tertawa "sudah tak terhitung hahaha".

"waspadalah! masih bertanding?" tanya Bowen.

"motornya rusak, uang juga tidak punya. Hhhh... bagaimana aku bisa ikut."

"kau bertengkar lagi dengan Huang laoshi?"

"dui a, aku dan dia tidak cocok. Dia terus melarang ku naik motor".

"Dia hanya mengkhawatirkanmu. Kenapa kau tidak pulang saja?"

"pulang? (tersenyum) Kalau aku pulang, aku bisa gila"

"kau memang tidak waras" ucap Bowen asal.

"kau benar juga hahaha"

.

.

Fang laoshi sedang berjalan di area kampus. siswa dan siswi yang melihatnya langsung memberi salam selamat pagi kepadanya. Namun tiba tiba seseorang merangkul Fang laoshi dengan sangat erat.

"zao an, laoshi"

Yibo tidak melepaskan cengkramannya pada pundak Fang laoshi. Fang laoshi terus ditariknya menuruni anak tangga.

"kelihatannya yang tidak di ketahui banyak orang, tidak hanya satu sisi saja"

"kau sedang bicara apa?" ucap Fang laoshi sambil berontak dari rangkulan Yibo.

"aish...jangan berpura pura lagi. Aku hampir terbaring dirumah sakit".

Saat Fang laoshi akan berontak lagi, dengan kasar Yibo menariknya. Menempatakan Fang laoshi berdiri di hadapannya, menghadap kesebuah tangga, botol minum yang dipegang oleh Fang laoshi pun sampai terjatuh. Menggelinding kebawah, terpental beberapa kali karena menyentuh anak tangga itu.

✔MARS ❤ Yizhan Version 💚Where stories live. Discover now