EN- 1

3.6K 122 14
                                    

Dari belakang meja pantry Jay menatap pada jendela kaca teras belakang yang dibasahi titik-titik air hujan. Suasana hujan malam hari membuat suasana hati Jay sedikit kelabu. Sudah hampir 3 minggu Jay terpisah dengan empat member lainnya. Dia sungguh merindukan kehidupan satu dorm dengan 7 orang member ENHYPEN, bukan hanya dengan Jake dan Ni-Ki.

Jay lalu melihat ke arah Jake yang sedang duduk di sofa panjang sambil menonton serial kolosal Kingdom di Netflix. Dia terlihat antusias dan kerap kali menyembunyikan wajahnya di balik bantal. Sedangkan Ni-Ki yang duduk di sofa yang sama menghadap Jake, meletakan kedua kakinya dipangkuan Jake, Ni-Ki tampak tekun membaca kamus percakapan Korea-Jepang yang dibelikan oleh manager Park untuknya.

Di meja makan manager Nam sedang sibuk dengan tabletnya mencatat apa saja keperluan para member selama di pulau Jeju untuk syuting variety show perdana mereka.

Jay lalu kembali termenung memandangi jendela sambil memeluk boneka Chimmy yang diberikan Jimin kepadanya. Dia berkhayal andaikan boneka itu adalah Sunghoon atau Jungwon yang dapat menghangatkan dirinya saat ini.

"Manager-nim, aku lapar." Kata Jay dengan ekspresi memelas sambil menghampiri manager Nam di meja makan.

Manager Nam menengadahkan wajah tampannya kepada Jay, keningnya berkerut heran karena tidak biasanya Jay bersikap manja kepadanya.

"Bukankah biasanya kau memasak makananmu sendiri?" Tanya manager Nam. Dia melanjutkan kembali kesibukannya.

"Aku ingin kimbap buatanmu, manager-nim." Kata Jay malu-malu.

Jake yang sedang asyik menonton lalu menengok ke arah Jay dan tersenyum simpul penuh makna. Ni-Ki pun mencoba menyembunyikan senyumnya di balik kamus bahasa Korea yang sedang dibacanya.

"Karena kimbap buatanku rasanya asin seperti buatan Jungwon? Begitu maksudmu?" Goda manager Nam.

Manager Nam lalu meletakan kacamatanya di meja dan kemudian beranjak ke meja pantry dapur yang masih berada di area yang sama dengan ruang TV dan ruang makan.

Manager Nam lalu meletakan kacamatanya di meja dan kemudian beranjak ke meja pantry dapur yang masih berada di area yang sama dengan ruang TV dan ruang makan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bukan begitu, manager-nim. Aku hanya ingin makan kimbap." Jay menunduk lesu.

Dia tidak dapat membohongi siapapun bahwa dia sungguh merindukan gelak tawa Jungwon, masakannya yang tidak enak, sifat manjanya. Semua terlintas jelas di dalam benak Jay saat ini.

Dengan cekatan manager Nam mulai mengeluarkan nori dan mengambil beberapa sendok nasi, kemudian memotong-motong sayuran dan daging yang akan dimasukan dalam kimbap buatannya. Dari sofa Jake dan Ni-Ki memperhatikan gerakan gesit manager Nam saat membuat kimbap.

"Wah! Kau keren sekali, manager-nim. Kenapa kau tidak menjadi aktor saja? Kau seperti aktor yang sedang berperan sebagai chef handal." Puji Jake dengan mata berbinar.

"Oh! Maja, hyung!" Seru Ni-Ki menyetujui perkataan Jake. Manager Nam tersenyum-senyum.

"Maaf saja, aku membuat kimbapnya hanya untuk si chagiya. Jadi percuma kalau kalian memujiku, tidak ada bagian untuk kalian, kalian harus diet." Manager Nam kembali menggoda Jay dengan menirukan gaya bicara Jungwon.

e n d l e s s l y  | EN-Donde viven las historias. Descúbrelo ahora