Sesuatu yang tertinggal

508 59 9
                                    

Pagi ini Lesa dan Bu Mirna sudah bangun terlebih dahulu untuk sholat shubuh.

Seusai sholat, Bu Mirna dan Lesa segera pergi ke dapur rumah The Onsu. Mereka memasak sarapan untuk semuanya.

Bu Mirna dan Lesa tidak mau merepotkan pemilik rumah.

"Eh Bu Mirna sama Lesa udah bangun ternyata" ucap Bunda Sarwendah saat turun ke dapur.

"Iya Bu Wendah" ucap Bu Mirna tersenyum.

"Kok kalian masak? Biar saya aja atau bibi yang masak. Kalian duduk aja" ucap Bunda Sarwendah.

"Nggak papa bu. Kami tidak mau merepotkan. Dengan kami diundang dan diajak nginep disini aja itu udah bersyukur" ucap Bu Mirna.

"Ya ampun bu. Gak papa kok. Kami tidak merasa direpotkan sama sekali" ucap Bunda Sarwendah.

"Sini bu biar saya bantu" sambung Bunda Sarwendah.

Bunda Sarwendah, Bu Mirna dan Lesa pun memasak bersama.

"Lesa bisa masak juga?" tanya Bunda Sarwendah sambil memotong bawang.

"Emmm lumayan bun" ucap Lesa.

"Lesa, kamu tunggu di depan aja. Biar bunda sama ibu kamu yang masak" ucap Bunda Sarwendah.

"Gak papa bun. Lesa bantuin aja biar cepet selesai" ucap Lesa.

Emang bener-bener anak ini baik, rajin, cantik lagi. Batin Bunda Sarwendah.

07.00 WIB...

"Ayah, Onyo, Cici, ayo turun. Sarapan dulu" ucap Bunda Sarwendah.

"Iya bun" teriak Onyo dari atas.

"Sa, coba kamu liat Cici udah bangun apa belum. Kalo belum bangun, kamu bangunin ya. Ajak sarapan" ucap Bunda Sarwendah.

"Tapi bun, Les-"

"Gak perlu gak enak sa. Anggap aja adik sendiri ya" ucap Bunda Sarwendah memotong perkataan Lesa.

Lesa mengangguk. Ia pun pergi ke kamar Cici untuk membangunkannya.

"Cici" panggil Lesa.

Cici masih belum bangun juga.

"Ci, sarapan dulu yuk" ucap Lesa.

"Ehmm" Cici pun perlahan membuka matanya.

"Masih ngantuk" ucap Cici.

"Cuci muka dulu yuk" ucap Lesa.

Akhirnya Cici pun bangun dan mencuci mukanya ditemani oleh Lesa. Saat Lesa keluar dari kamar mandi bersama Cici, ia berpapasan dengan Onyo juga yang baru keluar dari kamarnya.

"Eh Onyo" ucap Lesa.

"Lesa abis ngapain?" tanya Onyo.

"Ini abis nemenin Cici cuci muka" ucap Lesa.

"Oh. Ya udah yuk turun ke bawah" ucap Onyo. Lesa mengangguk.

Onyo dan Lesa turun kebawah bersama Cici yang digendong oleh Lesa.

"Pagi semuanya" sapa Onyo.

"Pagi Onyo" jawab orang yang berapa di meja makan.

"Cieee barengan turunnya" goda Ayah Ruben.

"Apa sih ayah. Tadi pas ketemu aja" ucap Onyo salting.

"Emmm bunda mencium bau-bau orang salah tingkah" ucap Bunda Sarwendah.

"Udah ah. Onyo mau makan" ucap Onyo.

Disela-sela makan, Onyo  bertanya sesuatu.

"Lesa sama Bu Mirna pulang hari ini?" tanya Onyo.

"Iya nak Betrand" ucap Bu Mirna.

"Kesini lagi kapan?" tanya Onyo  lagi.

"Cie Onyo yang udah gak malu-nalu nanya" ucap Ayah Ruben.

"Kan nanya doang yah. Gak ada yang salah" ucap Onyo.

"Iya Onyo iya. Gak ada yang salah kok" ucap Ayah Ruben.

"Nyo, lagian kayaknya gak bisa deh. Soalnya kan kita berapa hari lagi mau ke Korea. Jadinya gak ketemu" ucap Bunda Sarwendah.

Kenapa Onyo harus pindah ke Korea?. Tanya Lesa dalam hati.

Eh apaan sih sa. Kamu itu gak ada hak buat ngomong kayak gitu. Batin Lesa.

"Lanjut dong makannya" ucap Bunda Sarwendah.

Skip....

Siang hari..

"Pak Ruben, Bu Sarwendah, terima kasih banyak atas undangan ke rumahnya. Terima kasih juga sudah disuruh menginap. Maaf apabila kami merepotkan" ucap Bu Mirna.

"Sama-sama bu. Gak ngerepotin kok. Kan kita yang ngundang dan ngajak nginep Ibu dan Lesa disini" ucap Ayah Ruben.

"Oh iya bu, ini ada sedikit oleh-oleh dari kami" ucap Bunda Sarwendah memberikan bingkisan pada Bu Mirna dan Lesa.

"Ya ampun bu, gak usah" tolak Bu Mirna.

"Gak papa bu. Anggap aja ini kenang-kenangan dari kami" ucap Ayah Ruben.

"Lesa, Onyo punya sesuatu buat kamu" ucap Onyo. Lesa menatap Onyo dengan tatapan bingung.

"Nih" Onyo memberikan jaket dan kaos yang bertuliskan nama Betrand.

"Hah? Ini buat aku nyo?" tanya Lesa.

"Iya" ucap Onyo.

"Tapi nyo, pasti ini jaket sama kaos favorit Onyo kan?" ucap Lesa.

"Gak papa Les" ucap Onyo.

"Makasih banget ya nyo. Aku bakal jaga baik-baik jaket sama kaos ini" ucap Lesa tersenyum bahagia.

"Iya sama-sama" ucap Onyo tersenyum.

"Kak Lesa, Cici juga punya sesuatu buat kakak" ucap Cici.

"Nih kak" ucap Cici memberikan frame gambar Cici, Lesa dan Onyo bermain bersama hasil buatannya sendiri.

"Wah Ci, bagus banget loh ini" ucap Lesa.

"Makasih ya Ci" ucap Lesa.

"Iya kak sama-sama" ucap Cici.

"Kalo begitu saya dan Lesa pulang dulu ya Pak Ruben, Bu Sarwendah" pamit Bu Mirna.

"Iya bu" ucap Ayah Ruben dan Bunda Sarwendah.

"Dahh Onyo, Cici, Thania" ucap Lesa.

"Dahh Lesa"

"Dahhh Kak Lesa"

Bu Mirna dan Lesa pun diantar pulang oleh supir yang kemaren menjemputnya.

Kamar Cici checkk...

"Ci, berantakan banget kamarnya" ucap Onyo.

Cici hanya cengar-cengir.

"Nanti Cici beresin kok nyo" ucap Cici.

Onyo pun duduk di dekat meja rias milik Cici.

Saat Onyo sedang mengutak-atik meja Cici, tiba-tiba ia menemukan sesuatu.

"Ci, ini punya Cici?" tanya Onyo menunjukan buku kecil yang ia temukan.

"Bukan nyo" ucap Cici.

"Lah? Terus punya siapa?" tanya Onyo.

"Punya Thania mungkin" ucap Cici.

"Gak mungkin lah Ci. Kan Thania masih kecil" ucap Onyo.

"Apa punya?" Onyo menggantungkan kalimatnya.

"Punya siapa nyo?" tanya Cici.

"Eh nggak kok Ci. Emm, ya udah Onyo ke kamar dulu ya Ci" ucap Onyo.

"Iya nyo" ucap Cici.

👑👑👑

JANGAN LUPA VOMMENT + SHARE!!


See u next part💕

Saat Perbedaan Menjadi Penghalang [COMPLETE]✔Where stories live. Discover now