ch 2- festival lentera

16 2 0
                                    

Pada saat festival lentera, seluruh anggota keluarga Jing pergi untuk merayakannya, Jing He ditemani pelayan pelayannya menyusuri jalanan sambil melihat lihat barang yang dijual.

'Seharusnya disini' pikir Jing He. Pada cerita asli original, Rong Fangyin dan ibunya yang baru diusir, bertemu jendral Xu di festival lentera.

Jendral Xu yang mengenali cinta pertamanya, terenyuh untuk membantu selir Chen yang cantik dan lemah. Walau selir Chen menolak, tapi Jendral Xu memaksa dan bahkan memohon selir Chen untuk tinggal di rumahnya.

Disini pula lah Rong Fangyin bertemu pemeran utama pria. Saat itu pemeran utama pria belum menjadi Kaisar Zhang. Kebaikan dan kelembutan Rong Fangyin kecil kemudian terus diingat pemeran utama pria sampai dewasa.

Kaisar Zhang diceritakan sebagai kaisar yang kejam dan tirani. Sifatnya yang dingin, kejam dan tanpa ampun telah terkenal di seantero negeri. Dia jugalah penyebab kematian Jing He Yun dan Xu Hua Li.

Hal ini tidak bisa terjadi!! Bagaimanapun Jing He harus menemukan Kaisar Zhang kecil terlebih dahulu! Tapi dimana dia?

Jing He pernah membaca novel "Cinta sang Kaisar" milik adiknya. Pada awalnya Jing He membacanya karena bosan dan iseng. Tapi, di tengah tengah cerita ketika menceritakan perjuangan Zheng Feng menjadi kaisar, dia mulai membaca sungguh sungguh, sampai akhirnya cerita kembali berfokus kepada para pria yang memiliki cinta sepihak ke Rong Fang Yin.

Tidak masuk akallllll!!!! Walau Rong Fangyin gadis cantik dan lembut, bagaimana bisa semua para pria rela mati demi dia. Setelah chapter 100, setidaknya dia menerima pernyataan cinta dari 2x sehari! Novel dengan plot yang bagus menjadi novel plot sampah!
Author! Apa akunmu dibajak?!

Tapi sepertinya plot sampah seperti itu disukai oleh para wanita wanita gila seperti adiknya, lebih banyak pernyataan cinta yang diterima Rong Fangyin, lebih banyak juga viewers novel itu.

Kembali ke saat ini, Jing He menarik lengan baju ibunya dan berkata lembut. "Ibu, aku mau lihat toko pita itu."

"...He Yun, kamu anak laki laki, untuk apa kau kesana?"

Untuk apa???? TENTU SAJA UNTUK BERTEMU ZHANG FENG KECIL!!

Disitu Rong Fangyin bertemu Zhang Feng kecil yang akan menjadi kaisar Zhang nanti.

" Xu Hua Li tidak datang ke festival lentera hari ini, aku ingin membawakannya oleh oleh"

Nyonya Jing tersenyum lembut dan membelai rambut anaknya, "Sepertinya kau menyukai anak itu, beberapa hari ini Jendral Xu juga mengatakan Hua Li selalu ingin bertemu dengan mu."

Sambil menggandeng tangan Jing He, Nyoya Jing beserta pelayan dan suaminya berjalan menuju toko pita. Disana Jing He dengan hati hati memilih pita terbaik untuk Hua Li. Setidaknya dipikir orang orang yang melihatnya begitu, sebenarnya dia sedang menunggu pemeran utama muncul.

"Tangkap anak itu!!!"

Pucuk dicinta ulam pun tiba, segerombolan laki laki besar mengejar seorang anak kecil yang berlari ke arahnya.

BERLARI TEPAT KE ARAHNYA!

BRUGHH!!!

Ternyata inilah bedanya perlakuan pemeran utama wanita dan pemeran figuran, jika pertemuan pertama dengan Rong Fangyin penuh dengan kejadian menegangkan dan berakhir romantis, maka pertemuan Jing He harus dipenuhi dengan kesakitan.

Apakah ini yang dinamakan foreshading?

"He Yun!!"

Jing He sekarang tergeletak menatap langit, diatas tubuhnya pemeran utama pria sedang menindihnya. Kepalanya pusing terbentur tanah yang keras dan pinggangnya sakit karena jatuh.

"..Mmnh," Jing He meringis kesakitan, para pelayan segera membantunya berdiri. Nyonya Jing entah sejak kapan berada di sampingnya mengecek kondisi tubuh Jing He.

"He Yun, apa kau tidak apa apa? Dimana yang sakit?" Nyonya Jing berbalik melihat Zhang Feng, mata nya penuh kemarahan. "Siapa yang berani melukai Tuan Muda keluarga Jing?! SERET DIA!"

"Tidak,ibu, tungguuu!!!" Jangan mencari masalah dengan Zhang Feng kecil Nyonya Jing, kamu mau seluruh keluarga Jing dihancurkan di masa depan???

Tapi Jing He tidak mungkin mengatakan hal itu, jadi dia hanya bisa menepuk nepuk bajunya yang kotor dan berkata, "Ibu, dia tidak sengaja, sepertinya dia dikejar oleh orang orang itu."

Matanya mengarah kepada laki laki besar yang mengejar Zhang Feng. Sebenarnya mereka telah berhasil mengejar Zhang Feng, tapi sepertinya anak sialan itu menyinggung orang orang dari keluarga besar yang tidak bisa disinggung.

"Ehmmm, maaf nyonya, dia ada budak yang berusaha kabur" kata salah satu orang itu.

"Hmpp! Seorang budak berani menyentuh tubuh seorang Tuan Muda. Apa yang kalian tunggu, cepat ambil anak itu!" Seru Nyonya Jing.

Para lelaki itu mulai menghampiri Zhang Feng yang telah ditahan oleh pelayan dari keluarga Jing. Gawat, kalau terus seperti ini, bukannya selamat, Jing He mungkin malah akan mati lebih awal.

"Hentikan," kata Jing He, "Katakan, budak dari keluarga mana anak itu?"

"Tuan Muda, kami merupakan orang orang dari Pavillion Bunga Krissan, anak ini baru dibeli oleh Nyonya kami, akan tetapi dia berusaha kabur."

"Pavillion Bunga Krisan? Tempat macam apa itu?"

"Jing He, itu tempat kotor, kamu tidak perlu tahu." Kata Nyonya Jing, matanya menatap Zhang Feng dengan jijik. Dia memegang erat tubuh Jing He, seolah olah jika dia melepaskan pelukannya, Jing He akan dinodai oleh Zhang Feng.

Nyonya, tolong jangan berlebihan!

Zhang Feng menundukan kepalanya, air matanya mengalir keras, darah mengucur dari hidungnya, sepertinya akibat menabrak Jing He tadi.

Jing He maju kedepan kearah Zhang Feng, dia mengangkat wajah Zhang Feng dengan tangan mungilnya. Mata Zhang Feng yang penuh dengan air mata menatapnya, walau penuh dengan darah dan debu, sudah jelas ini wajah pemeran utama. Kualitas nomor satu! Kualitas Premium! Super Grade!!

"Kalau kau tidak mau dijual ke pavillion itu, tidak apa apa" kata Jing He, " Tinggal sajandi rumahku."

Mata Zhang Feng membesar dan berbinar, "Benarkah? A..Aku tidak perlu kesana?"

"En." Kata Jing He

"He Yun, tidak bisa, budak itu memang milik rumah bordil, dia memang harus tinggal disana. Lagipula kediaman kita tidak akan menerima orang kotor." Kata Nyonya Jing.

"Ibu, apa itu rumah bordil?" Tanya Jing He dengan polos, matanya bertanya tanya dengan kepolosan seorang anak. Nyonya Jing hanya bisa diam, tak menjawab.

"Ibu, aku kesepian sejak Mu-Gege tinggal di sekolah, di rumah pun tidak ada anak seumuran ku. Kumohon Ibu, apa tidak bisa kau membelinya untukku?"

Nyonya Jing merupakan istri sah dari Perdana Menteri Jing, walau menikah muda, dia hanya memiliki 2 putra. Jing He Mu dan Jing He Yun. He Yun merupakan anaknya yang paling kecil, umurnya lumayan terpaut jauh dengan kakaknya, pasangan Jing memiliki He Yun ketika umur mereka cukup tua. Karena itu mereka sangat menyayangi dan memanjakan He Yun.

"He Yun, ibu bisa memilihkan teman bermain yang lebih baik darinya, bagaimana kalau kita minta anak laki laki dari keluarga Xu, Wang dan Li untuk sering bermain kerumah?"

"Ibu, tapi anak ini kasihan sekali, beli dia ya bu" rengek Jing He, matanya mulai mengeluarkan air mata, tangannya mengayun ngayunkan lengan baju ibunya.

Nyonya, kumohon!! Jangan membuat segala sesuatu menjadi rumit! Aku sedang berusaha menyelamatkan keluargamu!

Jing He yang sudah menyampingkan harga dirinya sebagai laki laki dewasa, mulai terisak dengan air mata palsunya. Nyonya Jing tidak mungkin tega melihat anak kesayangannya seperti ini, akhirnya dia setuju dan memerintahkan pelayan untuk mengurus pembelian budak itu.

Pada festival lentera tahun itu, Kaisar Zhang kecil, resmi menjadi budak di kediaman Jing

How To Survive From Tragic Death (Ind)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang