Fig Marigold

75 14 20
                                    

“Saya sudah memikirkannya dan sekarang saya sudah menemukan jawabannya. Untuk menggantikan saya, tolong jadikan Akashi Seijuurou sebagai kapten tim yang selanjutnya!” Pernyataannya itu membuat Pelatih Sanada terdiam beberapa saat. Setelah memikirkan sesuatu, ia pun lantas menanyakan alasan Shuuzou kali ini.

“Aku tahu IQ basket Akashi sangatlah tinggi, tetapi mengapa kau begitu terburu-buru meminta untuk digantikan?”

Senyum tipis di wajah Shuuzou menghilang begitu ia mengarahkan pandangan ke bawah. Dengan tenang, ia pun menceritakan hal yang sudah lama disimpannya sendirian.

*****

.

.

FIG MARIGOLD

(Nijimura Shuuzou x Yousuka Ainawa)

Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki

Other characters by Heaira Tetsuya

.

.

****

Los Angeles, California.

Shuuzou menghela napas lega begitu masuk ke koridor Ronald Reagen UCLA Medical Center, tempat di mana ayahnya dirawat inap. Setelah bertanya kepada resepsionis, dirinya menuju kamar nomor 49 yang berada di lantai atas. Begitu ia membuka pintu, tampak sesosok wanita paruh baya yang duduk membelakanginya.

“Ibu …”

Panggilannya membuat wanita itu menoleh. Sebuah senyum tulus terlihat kala wanita itu berdiri, lalu menyongsong kedatangannya. Shuuzou dengan senang hati memerangkap tubuh itu dalam pelukan.

“Astaga, Shuuzou. Ibu kira kau akan datang besok,” seloroh ibunya. Seraya meletakkan bawaan, Shuuzou pun bercerita bahwa ia langsung memutuskan untuk berangkat sendiri ke sini, tepat sehari setelah Perayaan Kelulusan SMP-nya. Mendengar itu, ibunya memberikan raut wajah memelas, seolah meminta maaf karena harus meninggalkan anak keduanya itu sendirian di Jepang. Sementara mereka sekeluarga pindah ke Amerika demi pengobatan sang ayah.

“Oh ya, bagaimana keadaan Ayah?” Shuuzou mencoba mengalihkan pembicaraan begitu tatapannya terantuk pada sosok yang terbaring di atas ranjang di depannya. Sosok itu tertidur dengan napas yang teratur. Begitu tenang. Seolah ia tidak merasakan sakit apapun.

“Beliau baik-baik saja. Dirinya baru selesai menjalani pemeriksaan sekaligus menyelesaikan jadwal minum obatnya hari ini,” wanita itu turut melirik suaminya, lalu kembali menghadap Shuuzou, “istirahatlah, Shuuzou. Ibu akan mencarikan makan malam untukmu.”

“Terima kasih, Bu.” Shuuzou mengempaskan tubuhnya di salah satu sofa terdekat. Dilihatnya sang ibu yang bersiap keluar membuatnya teringat akan sesuatu, “Ibu, kakak dan adik ada di mana?” tanyanya.

“Mereka ada di apartemen. Kebetulan hari ini giliran mereka untuk shift malam. Begitu mereka datang, giliran kita yang kembali,” ujar ibunya. Shuuzou mengangguk, sebelum meletakkan kepalanya pada sandaran sofa, lalu perlahan menutup mata.

*****

Udara di rumah sakit pagi ini masih sama dengan sebelumnya. Aroma khas obat-obatan sesekali menyeruak di beberapa tempat, mengikuti riuh rendahnya aktifitas yang terlihat. Selama perjalanan menuju kamar ayahnya, ingatan Shuuzou mereka ulang kejadian kemarin. Terlalu banyak yang terjadi untuk kurun waktu sehari. Mulai dari tasnya yang dicuri di perjalanan menuju rumah sakit, pertemuannya dengan Tatsuya dan Alexandra, menyelamatkan seorang anak yang terculik, hingga reaksi keluarganya ketika melihat dirinya datang. Membuat hari kemarin terasa begitu padat.

Flowerez - Fig Marigold | Nijimura ShuuzouWhere stories live. Discover now