¥||Permulaan||¥

77 7 0
                                    

Okeyyy, cerita ini hasil dari kegabutan Author yang sudah bosan dan gak ada bacaan yang menarik sehingga tercipta cerita aneh bin gaje ini, selamat menikmati cerita Author~

Catatan :

-karakter Boboiboy dan kawan-kawan milik animonsta studio saya hanya meminjam karakternya saja

-beberapa karakter dalam cerita milik Author

-semua gambar dari Pinterest

Karakter milik author :

-Kalina Xiera 19 tahun (183 cm)

-Riana Xiera 19 tahun (178 cm)

-Tatsumi Crystrom 18 tahun (170 cm)

-Phanter Snowpard 18 tahun (175 cm)

-Karyuzo Tenzo 18 tahun (180 cm)

-EinoYami Crystom 16 tahun (175 cm)

Karakter milik monsta :

-Boboiboy Halilintar 18 tahun (180 cm)

-Boboiboy Taufan 18 tahun (179 cm)

-Boboiboy Gempa 18 tahun (179 cm)

-Boboiboy Blaze 17 tahun (175 cm)

-Boboiboy Ice 17 tahun (176 cm)

-Boboiboy Thorn 16 tahun (170 cm)

-Boboiboy Solar 16 tahun (170 cm)


¥¥======¥Happy Reading¥=======¥¥

Cerita ini dimulai dari sebuah rumah berlantai dua dengan gaya tradisional yang indah, setiap pintu terdapat ukiran rumit tapi berkesan elegan serta dinding rumah yang dicat berwarna hitam nyaris coklat tua dengan lantai beralaskan kayu jati yang dipoles sehingga terkesan berwarna nyaris coklat.

Ada sebuah kebun luas dibelakang rumah dengan berbagai tanaman yang ditanam tapi tanamannya lebih ke tanaman obat-obatan, didepan rumah terdapat pohon rindang yang tinggi dan lebat serta pagar pembatas bercat putih bersih.

Terlihat 3 orang yang sedang membersihkan halaman rumah, salah satunya sedang menyapu daun kering , kadang daun kering itu dia permainkan atau dia lempar keudara. (Kayak anak kecil v:)

"Phanter! Jangan main-main! Cepat selesai kan tugas mu! Dan Yami, kau bisa bantu aku disini? ", ujar seorang gadis berusia 19 tahun sedang memotong beberapa dahan pohon yang mengganggu pandangan.

"Aku tidak main-main kok!! ", ucap Phanter _seorang pemuda berusia 18 tahun_.

"Kerjakan saja Phanter, daripada nanti Kalina ngomel-ngomel lagi", ucap sebuah suara dari belakang Phanter membuatnya refleks membalikkan tubuh dan melihat adik kecilnya (sepupunya lebih tepat) sedang berdiri menghadapnya.

" Aku tahu Yami, tapi boringlah", keluhan mulai keluar dari mulut Phanter.

" Ya, dah nasibmu kali, Terima sajalah hakikat yang ada", ujar Yami gadis berusia 16 sambil berjalan menjauh ketempat Kalina.

"Dasar!! ", dengan segera Phanter menyelesaikan menyapu yang tadi sempat terhentikan akibat perdebatan kecil tadi.

Sebelum lanjut, ayo kita perkenalan dulu dengan 3 karakter tadi v:

Sebelum lanjut, ayo kita perkenalan dulu dengan 3 karakter tadi v:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
¥||Never End||¥Where stories live. Discover now