3

340 54 3
                                    

.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Seorang laki-laki berparas tampan tengah duduk dengan raut wajah yang tidak biasa. Ia tidak lain adalah Sasuke yang kini merasa bingung, sudah dua bulan ia tidak bertemu dengan gadis itu lagi dan hal itu membuat Sasuke frustasi berat.  Ia bangkit dari duduknya dan  berbalik ke arah jendela prancis. Disana ia melihat pemandangan padatnya kota konoha.

Sasuke menghela nafas sebentar lalu ia berbalik menuju mejanya dan mendudukan dirinya kembali ke kursi kebesarannya.

Sasuke merasa frustasi tentang rencananya tentang gadis yang kini sudah mulai tersusun di otaknya , saking frustasinya ia bahkan mengabaikan tumpukan dokumen yang seharusnya ia kerjakan.

Dengan rasa putus asa, Sasuke akhirnya menyerah. Ia mengambil gagang telpon yang ada di atas meja di sebelah kirinya lalu menekan beberapa angka disusul dengan suara menyambungkan.

"Suruh Kakasi ke ruanganku sekarang!"

Sasuke menaruh kembali gagang telpon ditangan, dalam beberapa menit seseorang mengetuk pintu.

"Masuk!"

Orang yang datang tidak lain adalah kakasi.

"Tuan, ada perlu apa kau memanggilku?"

"Kakasi, ikut bersamaku mengecek lokasi di kota Suna. Kita akan pergi nanti sore."

"Baik tuan, saya mempersiapkan semuanya."

Sasuke menganggukan kepalanya lalu terdiam sebentar. Dengan tiba-tiba ia mendekati Kakasi dan membisikan sesuatu.

"Tuan, kau bertanya pada orang yang tepat. Aku memiliki beberapa buku yang dapat membantu tuan,"

"Kakasi, pinjamkan aku beberapa,"

"Nanti saya bawakan tuan,"

"Baik, kau boleh pergi."

Kakasi kemudian pergi meninggalkan ruangan dengan penuh rasa heran. Apa yang dibisikan oleh Sasuke masih terngiang-ngiang di dalam otaknya.
.
.
.
.
.
.
.
Dua orang makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang sedari tadi menjadi pusat perhatian semua kaum hawa.

Sasuke terlihat keren dengan jas hitam dan kaca mata hitamnya membawa kesan seorang hades yang kejam namun sangat rupawan. Sedangkan Kakasi memakai kemeja berwarna coklat yang di gulung ke siku juga menjadi perhatian orang-orang disekitar.

Sasuke dan Kakasi tidak terlalu memperhatikan sekitar mereka fokus pada perencanaan mereka datang ke kota Suna.

Namun tiba-tiba suara seorang gadis berteriak memanggil mereka membuat Sasuke dan Kakasi sontak berhenti dan berbalik ke arah gadis yang berteriak pada mereka.

"Hei, kau tuan berambut ayam! Berhenti kau!" Seorang gadis berambut merah muda berteriak sambil menunjuk kearah Sasuke.

Sasuke yang melihat gadis itu membulatkan matanya dan untungnya saat ini ia sedang memakai kaca mata hitam, jadi tidak ada yang menyadari ekspresi yang terpihat syok. Setidaknya reputasinya masih aman sekarang.

"Kau tuan pencuri! Mau lari kemana kau!" Gadis itu terus menunjuk kearah Sasuke sembari berjalan mendekati dirinya.

"Sakura!!" Sahabat gadis itu berteriak memanggil nama sang gadis namun sayangnya tidak digubris oleh gadis itu. Ia masih fokus meraba-raba tubuh Sasuke.

Sakura, gadis itu tidak merasa malu ataupun risih sedikitpun mengrepe-grepe seorang laki-laki di depan umum. Menurutnya laki-laki sangat atletis apalagi Sakura suka memegang roti sobek diperut laki-laki itu. Meski ia tidak mengenalnya.

Legacy Of LoveWhere stories live. Discover now