Epilogue

27 1 0
                                    

Hari bahagia yang sangat ditunggu pun akhirnya datang. Hari dimana Chan dan Eunkyung resmi menjadi sepasang suami istri 3 hari setelah Eunkyung mengikuti upacara kelulusan di kampus.

Eunkyung sudah persiapan sejak jam 4 pagi untuk pemberkatan pukul 10 pagi di wedding hall. Persiapan pengantin memang seribet itu, Eunkyung saja sampai kaget harus bangun sepagi itu untuk hari spesialnya seumur hidup.

Ning. Nong.

Bel kamar hotel berbunyi.

"Siapa itu?" Tanya Eunkyung yang masih di make up.

"Minhwa." Kata Chan yang membukakan pintu.

"A-yo! Calon suami istri!!" Pekik Minhwa.

"Jangan teriak-teriak, Minhwa-ya." Kata Eunkyung yang masih dipakaikan eye shadow.

"Wahh. Aku tidak pernah menyangka kau akan secantik ini, Kyung-ah." Kata Minhwa berdiri tepat di belakang Eunkyung dan melihat Eunkyung dari pantulan cermin.

"Benarkah? Makasih adik ipar." Kata Eunkyung membuka matanya dan melihat Minhwa dari cermin.

"Aku belum resmi jadi adik iparmu, tau!" Protes Minhwa yang membuat Chan, Changbin dan Eunkyung terkekeh.

"Eoh, apa itu?!" Pekik Eunkyung yang menyadari ada sesuatu yang terpasang di leher Minhwa. Gadis itu langsung membalikkan badan dan melihat sahabatnya yang terkejut itu.

"Aku tau kau melihatnya." Kata Minhwa tersenyum lebar.

"Heol! Apa maksudnya ini?" Tanya Eunkyung berdiri dan menyentuh kalung baru Minhwa.

"Semalam.. aku dilamar!!!!" Pekik Minhwa heboh, Eunkyung juga ikut heboh membuat kedua namja yang berdiri tak jauh dari mereka, juga sang make-up artist tersenyum.

"Pokoknya kau harus menyusul segera!!" Pekik Eunkyung heboh.

"Misi. Eunkyung eonni sudah selesai dandannya? Acara sudah mau di mulai." Kata Minkyung yang melongok dari pintu.

"Oke-oke kami ke bawah." Jawab Chan.

"Kenapa rame?" Tanya Minkyung penasaran melihat Eunkyung dan Minhwa yang masih heboh.

"Aku melamar Minhwa semalam, dan sekarang mereka yang heboh." Kata Changbin dengan santai.

"Oh~ baiklah. Kutunggu di hall, ya. Jangan lama. 5 menit!" Kata Minkyung yang langsung menghilang dari balik pintu.

"Kayak ada suara Minkyung." Kata Eunkyung membuat Chan dan Changbin menoleh ke arah 2 gadis yang berdiri dekat meja rias.

"Dia menyuruh kita ke bawah sekarang." Kata Chan.

"Minhwa, ayo. Eunkyung nuna biar selesaikan tatanan rias nya." Kata Changbin sambil mengulurkan tangannya. Seakan memiliki magnet, Minhwa langsung berpamitan dengan Eunkyung dan langsung berjalan cepat ke arah Changbin dan merangkul lengan kekar Changbin, lalu keduanya keluar. Menyisakan Chan, Eunkyung dan make-up artist.

***

Pemberkatan pernikahan Chan dan Eunkyung hanya dihadiri keluarga besar dan teman-teman paling dekat saja. Namun saat malam hari, saat resepsi, baru semua kerabat keluarga besar dan teman-teman mereka, datang. Bahkan Eunkyung mengundang Minho dan Seong-ah.

"Wahh aku tidak mengira resepsinya akan seramai ini." Kata Eunkyung yang sekarang duduk di sofa yang terletak di panggung pelaminan dan melihat semua para tamu sedang menikmati makan malam.

"Apa kau senang, jagi?" Tanya Chan sambil memegang tangan Eunkyung.

"Kau masih memanggilku jagi?"

"Lalu apa? Yeobo? Hahaha. Aku lebih suka memanggilmu jagi." Kata Chan yang membuat Eunkyung ikut terkekeh.

"Aku yakin ini pertama kalinya untukmu. Iyakan?" Tanya Chan.

"Tentu saja!"

"Apa kau trauma?"

"Iya aku trauma menikah kalau bukan denganmu." Kata Eunkyung.

"Hey! Kau belajar dari mana bisa gombal seperti itu?"

"Hehe. Itu hanya kebiasaan karena terlalu lama bersama Minho dulu. Dia paling suka gombal dan sekarang aku menggombali suamiku."

"Tapi kau tidak berencana untuk menikah dengannya, kan?" Tanya Chan mengerutkan dahinya.

"Enggak lah! Kau yang paling terbaik untukku Bang Chan-ssi.

"Kau jauh lebih dari yang terbaik, Bang Eunkyung." Kata Chan mengecup bibir Eunkyung singkat.

***

"Jagi-ya." Panggil Chan yang masih fokus menyetir.

"Ya?"

"Apa bajumu harus seperti itu?" Tanya Chan melirik Eunkyung yang memakai sweater abu-abu milik Chan, celana panjang warna hitam dan sepatu sport berwarna putih. Eunkyung menatap penampilannya lagi.

"Kenapa? Aneh kah? Tapi kan konsep resepsi Minhwa, Casual." Kata Eunkyung.

"Tapi ini agak kurang cocok untuk ibu hamil. Mungkin pakai dress panjang atau baju kelelawar gitu, oke."

"Jadi maksudmu kau menyuruhku untuk berdandan seperti tante-tante nyasar di pernikahan sahabatku sendiri? Kau mau mempermalukanku atau gimana, sih?" Omel Eunkyung menatap Chan tajam.

"Ih bukan gitu maksudku. Aku hanya takut banyak yang melirikmu lalu menyulikmu, gimana?" Tanya Chan.

"Kan ada kau yang selalu berada di samping bumil cantik nan manis ini." Kata Eunkyung sambil terkekeh, Chan pun ikut terkekeh.

"Kau ini kenapa jadi suka narsis gini sih? Rasanya beda banget sama yang dulu, yang rewel banyak maunya." Kata Chan.

"Kan tergantung bapak nya siapa. Kalau bapaknya suka gombal tapi malu sendiri, ya beginilah jadinya." Goda Eunkyung.

"Aku berusaha, tau!"

"Tapi setidaknya yang sekarang tidak menyebalkan seperti dulu, kan?" Tanya Eunkyung.

"Karna dia Chan junior."

"Ihh!! Sudah kubilang jangan memberi dia nama Chan lagi. Nanti aku pusing memanggil kalian berdua."

"Lalu apa? Chen? Aneh dong. Atau Chris! Christian Bang. Gimana?"

"Bisa sih.. bapaknya Christopher Bang, anaknya Christian Bang. Lalu adiknya? Christine Bang, gitu? Lalu kau tidak mau memasukan namaku kedalam nama mereka, gitu?" Tanya Eunkyung.

"Christian Bang itu Bang Changkyung. Kalau Christine Bang itu Bang Eunji. Bagus kan?" Tanya Chan memberikan nama pada calon anak kembar mereka yang sudah berusia 5bulan di perut Eunkyung.

"Hmm.. bolehlah. Ya udah." Kata Eunkyung dan akhirnya mereka memasuki lokasi parkir gereja yang masih sepi karena ini masih 2jam sebelum jadwal pemberkatan Minhwa dan Changbin.

Pada akhirnya Chan dan Eunkyung memiliki 2 malaikat kecil yang menambah kebahagiaan dan tanggung jawab mereka. Minhwa dan Changbin juga memiliki calon anak setelah sebulan menikah. Kalau Minho dan Seong-ah, mereka putus beberapa hari sebelum pernikahan Minhwa. Sedangkan Minkyung juga akhirnya pacaran dengan Kim Seungmin.

THE END

BlueprintWhere stories live. Discover now