Bertemu

2.9K 102 0
                                    

Mulmed : Liera

Liena's POV On

Ini hari Senin, dan itu artinya, SEKOLAH.

Pagi ini, aku berangkat dengan Liera, seperti hari-hari sebelumnya, aku menaiki sepedaku ke sekolah, Liera yang tadinya disuruh diantar oleh ayah, malah ikut denganku bersepeda. Sebenarnya Liera tak bisa naik sepeda. Dan karena itu, aku harus memboncengnya.

"Li, kamu gak keberatan bawa aku kan?" tanya Liera dengan khawatir saat kami di perjalanan.

"Gak kok, ini sama seperti bawa karung beras," ucapku bercanda.

"Liena!" bentaknya.

"Iya, gak berat kok,"

"Eh, lain kali ajari aku naik sepeda ya,"

"Kapan-kapan,"

-Di sekolah-

"Ok, anak-anak, pelajaran hari ini sampai di sini, terima kasih," ucap Bu Mira. "Kalian boleh pulang,"

Semua anak sekolah ini langsung berhambur keluar kelas termasuk aku dan Liera. Karena sejak tadi aku ingin sekali izin tapi tak biasa, akhirnya, aku pergi ke toilet dan pamit.

"Ra, aku ke toilet sebentar ya, kamu duluan aja ke parkiran," pamitku.

"Oke deh," jawabnya dan aku pun langsung pergi.

Liera's POV On

Karena Liena sepertinya kebelet, dia harus ke kamar mandi sekarang juga. Lalu, aku harus duluan ke parkiran. Kenapa dia tidak izin dari tadi ya?

---

Sekarang, aku sedang berada di parkiran. Ku hampiri sepeda Liena yang berwarna biru ini. Warna kesukaannya. Aku masih ingat saat dia melihat hadiah ini. Sebenarnya, sepeda ini, aku yang meminta ibu untuk membelikannya. Waktu itu ulang tahun kami yang ke 10. Aku masih ingat jelas mata Liena yang berbinar-binar ketika melihat sepeda ini. Dan, saat-saat itu adalah saat-saat yang membahagiakan untuk kami berdua. Khususnya Liena.

Aku merasakan seseorang menepuk-nepuk pundakku. Awalnya kukira hanya angin. Tapi detik berikutnya, orang itu mengagetkanku.

"Hai, Liena,"

Liena? Mengapa dia memanggilku Liena? Apa dia temannya Liena?

"Hai, Li. Lo kenapa? Tumben bengong di sini," ucap orang yang berada di depanku ini.

Aku menatap wajah seseorang di depanku ini. Aku seperti pernah melihatnya, tapi di mana??? Tunggu, bukannya dia...

"Liena, tumben lo pake pita pink. Bukannya lo gak suka warna pink ya?" tanya orang itu yang membuatku terbangun dari lamunanku.

"Eh, maaf. Memangnya kita kenal?" aku melihat matanya dan sekali lagi aku mengingat seseorang. Seseorang yang pernah kutemui dalam hidupku, dalam masa laluku. Dia... Dia... Laki-laki itu! YA, laki-laki itu.

"Hah, yaiyalah kita kenal. Lo lupa sama gue. Ya ampun, Li. Lo kepentok apaan sampe lupa ingatan?" tanya dia.

"Sorry, tapi... Aku bukan Liena, aku Liera, kembarannya," aku mengaku.

"APA!? Gue gak salah denger apa?" tanyanya histeris.

"Tapi kok kayaknya kita pernah ketemu ya?" tanyaku.

"Jadi lo beneran bukan Liena?" tanyanya dengan nada yang berbeda dengan sebelumnya dan kujawab dengan anggukan.

"Sebelumnya, gue minta maaf. Gue kira, lo temen gue. Ternyata, lo kembarannya, ya. Terus, Liena nya mana?" tanya dia lagi.

Twins LoveWhere stories live. Discover now