#6

2.7K 238 23
                                    

Kantor Kepolisian Metropolitan Seoul.

Setelah usaha untuk menangkap basah mafia yang akan bertransaksi gagal dan menyebabkan dua anggota terbaik dari Divisi Intel hilang pihak kepolisian selalu melakukan penyelidikan berkala walaupun tidak mendapat hasil apapun.

Kini mereka akan melakukan operasi lagi setelah tiga bulan dari kejadian itu. Zhong Chenle dan Lee Haechan dianggap gugur saat bertugas dan mendapatkan piagam penghargaan serta kenaikan pangkat.

Walaupun itu terasa tidak berguna karena keduanya telah tiada.

Misi kali ini akan dibebankan kepada Lai Guanlin dan Huang Renjun, selaku anggota yang tersisa dari regu yang sebelumnya Chenle pimpin dan sekarang ia adalah pemimpin dari tim yang akan melakukan penangkapan para mafia yang akan saling bertransaksi.

Diduga mafia itu adalah grup yang sama yang telah berhasil menggugurkan dua anggota terbaik milik Kepolisian Korea Selatan.

"Renjun-hyung... Menurutmu transaksi kali ini akan dilakukan di tempat yang sama?"

Renjun menggeleng ketika ditodong pertanyaan oleh si pemuda Lai. Sangat jarang dan kecil kemungkinan untuk mengulangi transaksi ilegal di tempat yang sama untuk seukuran kelompok mafia besar seperti Triad.

"Pertemuan akan dilakukan di terowongan jalan yang sudah tidak beroperasi di pinggiran Busan malam ini pukul dua"

Guanlin berpikir sejenak lalu memerintahkan lima partnernya untuk berangkat ke lokasi penangkapan sekarang juga.

Pihak Kepolisian Korea Selatan juga memutuskan untuk memperbanyak personil dalam misi ini.

Mereka tidak ingin kejadian tiga bulan lalu yang merenggut kedua anggota terbaik mereka kembali terulang.

Ketika telah sampai di tempat penyergapan masing-masing dari mereka bersembunyi di tempat yang strategis untuk melakukan penyerangan.

Setelah ini hanya perlu menunggu aba-aba dari Guanlin untuk mulai melakukan operasi dengan resiko bentrokan senjata yang tidak terelakkan.

Dari kejauhan dapat diamati beberapa pria berpakaian rapi dan serba hitam keluar dari beberapa mobil sedan.

Guanlin memicingkan kedua iris sewarna jelaganya begitu melihat target keluar dari tempat persembunyian.

Tidak sulit untuk mencari si buruan karena ia lelaki yang paling mencolok di antara yang lain. Tentunya dengan helai jingga dan juga senapan laras panjang yang ia bawa di tangan kanannya.

Nampaknya anggota organisasi yang menjadi partner negosiasi Triad membawa orang yang lebih banyak.

Guanlin menebak sepertinya klien dari Triad bukanlah grup organisasi bawah tanah semacam yakuza mungkin hanya gengster biasa namun cukup memiliki pengaruh.

Ia mengangkat satu tangan dan memberi isyarat agar anggota timnya mulai berpencar untuk mengepung dari berbagai penjuru.

Saat Guanlin berteriak, saat itulah misinya dimulai dan kelima partnernya mulai keluar dari tempat persembunyian lalu menekan Triad terutama si ketua untuk membuat dia menyerah.

Guanlin melangkah dengan hati-hati seraya membawa pistol dan menyiapkan granat untuk dilempar jika mereka mulai berulah.

Kalau begitu sekaranglah saatnya mereka beraksi.

Sekarang!

"Angkat tangan kalian, mafia brengsek!"

Guanlin tiba-tiba muncul seraya mengancam mereka dengan pistol ditangan dan ia arahkan moncongnya ke arah si ketua, Park Jisung.

deal with the devilWhere stories live. Discover now