"Itu Paulus!"
Para gadis-gadis yang berasal dari SMA A Semarang berteriak memanggil seorang pria yang menaiki motor ducati tersebut. Pria tersebut turun dari motornya dan berjalan perlahan masuk ke dalam sekolahnya.
"Wah mas Paul, pagi-pagi sudah diteriaki sama gadis-gadis dari SMA sebelah." Ujar salah seorang temannya yang mengagetkan dirinya. Dia hanya terkekeh lalu menyikut tangan temannya tersebut.
"Ada kegiatan apa kamu minggu ini?" Tanyanya kepada temannya tersebut.
"Sepertinya sih tidak ada. Ada apa emangnya?" Tanya temannya balik kepadanya.
"Tidak, aku hanya bertanya saja. Bagaimana minggu ini kita pergi ke gunung?" Tanyanya lagi.
"Gunung?? Hmmm.... Boleh, sudah lama aku tidak pergi ke sana." Tak terasa mereka sudah berada di ujung kelasnya.
"Oke ya sudah, aku masuk dulu. Kita bicarakan nanti sore saja."
YOU ARE READING
Kapten!
Historical FictionVERY SLOW UPDATE! [ Note ; Kisah Pahlawan Revolusi yang diremake sedemikian rupa dalam gaya bahasa novel ] Dia tidak mati. Raganya saja yang terkubur di tanah, jiwanya masih menggebu-gebu sampai saat ini. ©2020 by immaclik
