1. Papa

2.2K 188 31
                                    

Jungkook total sebel, begitu terima chat dari si Jimin kalau temennya itu udah nunggu di rumah siap tempur buat push rank. Udah gitu 'jangan lupa bawa boba'.

Sip. Kutuk Jimin.

Kutuk.

"Bodo amat, nggak usah bawa lah. Lagian di rumah masih ada sirup, ngapain repot-repot beli." Jungkook masukin ponselnya ke saku jaket lagi, sekilas lirik sama si kasir minimarket yang sempat maksa dia buat isi pulsa tadi.

Katanya sih menawarkan, iming-iming lebih murah. Padahal dusta besar, lebih murah top-up sendiri via go-pay. Jungkook jelas nolak, emang dia cowok apaan.

"Papa!" belum sempat jalan, kakinya berat kaya ada yang nahan. Pas lirik ke bawah, ternyata ada anak kecil yang meluk betisnya erat. "Papa, Jinnie nggak nakal lagi, janji kok!"

"Heh? Siapa yang lo panggil Papa?" Jungkook mulai noleh ke segala arah dan zonk sekali. Nggak ada bapak-bapak dengan gelagat mencari seseorang. "Dek lepasin dulu kaki gue."

Jungkook memohon, jelas; sebagai manusia walaupun nggak pernah suka sama yang namanya anak-anak tapi dia nggak akan kejam buat nendang biar kakinya di lepas. Perlahan, anak kecil itu lepasin dengan wajah melas. Jungkook duduk buat nyejajarin posisi wajah anak itu, kasihan ini anak.

"Lo nyasar ya? Kasihan bener dek kecil-kecil nyasar."

"Papa Jinnie nggak nakal-nakal lagi. Jangan marah." kedua tangan di tangkup di depan wajah, kemudian masang ekspresi memohon yang melas banget.

"Gue bukan Papa lo dek." Jungkook ngedengus sebel, kemudian balik natap si adek yang wajahnya murung banget. Pipinya kemerahan, ada bekas air mata yang udah kering.

Btw, pipinya gemes. Jungkook pengen gigit. Tapi Jungkook bukan pedofil.

"Lo juga, jangan main di jalan terus atuh dek." Jungkook ngegeleng lemah, matanya masih nelisik wajah si adek kecil ini yang ada beberapa bekas cakaran ternyata, belum lagi lebam bagian tulang selangka.

Yah, kelirik dikit ke bawah. Jungkook bukan pedofil, tapi kan itu terpampang nyata. Bukan salah Jungkook kalau kelihatan dong ya.

"Nih, muka lo jadi burik. Udah gitu, ilang lagi." sedikit ngerasa kasihan sih, ngelihat penampilan adek kecil yang pipinya gembul gigitable ini cuma pake hoodie pink oversize sama kaus kaki pink yang jadi alas kaki. "Mana pakenya pink-pink. Ini nih pasti temen lo pada kabur semua."

"Huaaaaa Papa jahat!"

Boss, si anak kecil itu nangis kenceng banget sambil tangan cimitnya mukul-mukul dada Jungkook. Pas Jungkook noleh ke sekitar, dia di lihatin orang-orang dengan pandangan sebel luar biasa.

"Mas, sama anak sendiri kok tega banget sih di bikin nangis?"

"Mbak! Ini bukan anak saya, jangan sembarangan ya!" Jungkook ngebales nggak terima, kemudian tangisan si adek gigitable tadi makin kenceng.

Gusti nu agung, beneran gila Jungkook.

"Foto aja buruan foto aja, buat bukti anak sendiri di telantarkan, nggak di akuin. Nanti laporin ke komisi perlindungan anak biar di kasus sama negara!" salah satu cewek yang berdiri di sebelah motor maticnya bilang gitu, reflek semua orang yang ada di sana ngefotoin Jungkook.

"Heh! Aduh." Jungkook panik, kemudian dengan sigap narik si adek kecil itu buat di gendong koala. "Tadi kita latihan drama kok, nanti dia ada pertunjukan di sekolahnya! Iya kan sayang?"

Dengan berat hati, Jungkook juga ngutuk diri sendiri kok; dia ngakuin si adek kecil itu sebagai anak demi mengamankan posisinya. Ya jelas, disini yang bahaya cuma Jungkook seorang.

deliciyours ㅡ ggukjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang