Piala Api; 8

1.7K 282 1
                                    

"Apakah Karkaroff sudah datang?" Madam Maxime bertanya.

"Dia akan tiba di sini setiap saat," Kata Profesor Dumbledore. "Apakah kau mau menunggu di sini dan menyambutnya ataukah lebih suka masuk dan sedikit menghangatkan diri?"

"Menghangatkan diri, kurasa," Kata Madam Maxime, "Tapi kuda-kudanya--”

"Guru Pemeliharaan Satwa Gaib kami dengan senang hati akan mengurus mereka," Kata Profesor Dumbledore. "Begitu dia sudah kembali dari menangani masalah kecil yang ditimbulkan oleh beberapa--err peliharaannya."

"Skrewt." Gumamku kepada Ron dan Harry, nyengir.

"Kuda-kudanya butuh penanganan keras," Ujar Madam Maxime, kelihatannya dia meragukan guru Pemeliharaan Satwa Gaib di Hogwarts akan sanggup melakukannya. "Mereka sangat kuat--"

"Kujamin Hagrid akan sanggup menangani mereka," Kata Profesor Dumbledore, tersenyum.

"Baiklah," Kata Madam Maxime, sedikit membungkuk. "Tolong beritahu si 'Agrid ini bahwa kuda-kuda itu cuma minum wiski gandum?"

"Akan kuberitahu dia," Kata Profesor Dumbledore, membalas membungkuk.

"Mari." Madam Maxime memerintahkan murid-muridnya, dan anak-anak Hogwarts menyisih untuk memberi jalan kepada mereka menaiki undakan batu.

"Apakah kau mendengar sesuatu?" Celetuk Ron tiba-tiba. Aku mendengarkan. Bunyi ganjil mengerikan terdengar keras dari dalam kegelapan. Bunyi derum dan isapan yang teredam, seakan ada pengisap debu raksasa sedang bergerak di sepanjang tepi sungai.

"Danau!" Pekik Lee, seraya menunjuk ke danau. "Lihat ke danau!"

Dari posisi kami di puncak padang rumput yang menghadap ke halaman, kami bisa melihat dengan jelas permukaan air yang licin dan gelap--hanya saja mendadak permukaan itu tidak lagi licin. Gangguan besar sedang terjadi jauh di dalam air di tengah danau. Gelembung-gelembung besar terbentuk di permukaannya, dan kini gelombang menyapu tepiannya yang berlumpur--dan kemudian, di tengah danau muncul pusaran air, seakan sumbat raksasa baru saja dicabut dari dasar danau. Sesuatu yang tampak seperti tiang hitam panjang perlahan muncul dari tengah pusaran air itu, dan kemudian aku melihat tali-temalinya.

"Itu tiang kapal!" Kata Harry kepada aku, Ron dan Hermione.

Perlahan, dengan megah, kapal itu muncul dari dalam air, berkilauan tertimpa cahaya bulan. Penampilannya menimbulkan kesan seperti kerangka, seakan itu kapal karam yang diangkat, dan sinar redup berkabut yang memancar dari lubang-lubang tingkapnya seperti mata-mata mengerikan. Akhirnya, dengan bunyi kecipak keras, seluruh kapal muncul, terapung di atas air yang bergolak, dan mulai meluncur ke pantai. Beberapa saat kemudian, mereka mendengar bunyi debur jangkar yang dilempar ke dalam air yang dangkal, dan debum papan yang diturunkan ke pantai. Orang-orang turun dari kapal. Kami bisa melihat siluet mereka melewati cahaya di lubang-lubang tingkap. Semuanya, aku memperhatikan ketika mereka sudah semakin dekat, berjalan menyeberangi lapangan rumput memasuki cahaya yang menyorot dari Aula Depan, aku melihat bahwa tubuh mereka tampak besar gara-garamereka memakai mantel yang terbuat dari semacam bulu panjang tebal. Tetapi laki-laki yang memimpin mereka ke kastil memakai bulu jenis lain, licin mengilap dan keperakan, seperti rambutnya.

"Albus!" Serunya ramah sambil berjalan. "Apa kabar, sobat, apa kabar?"

"Baik sekali, terima kasih, Profesor Karkaroff," Jawab Profesor Dumbledore. Suara Profesor Karkaroff terdengar bermanis-manis, dan ketika dia melangkah ke dalam siraman cahaya dari pintu depan kastil, mereka melihat bahwa dia jangkung dan kurus seperti Profesor Dumbledore, tetapi rambut putihnya pendek, dan jenggot kambingnya tidak sepenuhnya menyembunyikan dagunya yang agak lemah. Setibanya di dekat Profesor Dumbledore, dia menjabat tangan Profesor Dumbledore dengan kedua tangannya.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now