⚠️ Don't forget to vote and comment sebagai dukungan buat author ⚠️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍂🍂🍂
Haruto berjalan mengendap-ngendap berusaha tidak menimbulkan suara agar konsentrasi Junkyu yang kini sedang fokus pada beberapa buku pelajaran didepannya. Setelah jaraknya sudah dekat, dia merunduk untuk memberikan kecupan kecil dipipi lekaki manis itu. Junkyu tersentak, hampir saja dia memukulkan buku tebal ditangannya pada orang yang sudah lancang mencium pipinya, tetapi kemudian dia mendengus kala mendapati Haruto tengah memamerkan cengiran bodoh padanya.
"Apa yang kau lakukan disini?" jika dirinya tidak sedang berada diperpustakaan sekolah, sudah dipastikan dia akan memekik keras pada lelaki yang sekarang sudah mendudukan diri disampingnya. Junkyu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru perpustakaan, memastikan jika tidak ada orang yang melihat kearahnya juga Haruto. Beruntung, orang-orang yang datang ke perpustakaan berada jauh dari tempatnya berada dan mereka sibuk dengan buku masing-masing.
"Kenapa kau kesini?" Junkyu kembali bertanya karena Haruto tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Aku mencarimu dikelas, tapi kau tidak ada." Jawab Haruto
"Aku malas diam dikelas, mereka akan berisik jika guru tidak datang." ucap Junkyu kemudian kembali melanjutkan bacaannya yang sempat tertunda.
Haruto mendengus sebal, jika sudah bersama buku Junkyu pasti akan mengabaikannya. Heol, memangnya apa yang menarik dari buku-buku itu.
"Junkyu..."
"Hmmm?"
"Aku merindukanmu.." Haruto menelungkupkan kepalanya diatas meja untuk menatap wajah manis Junkyu. Haruto tersenyum, dia tidak pernah melihat seseorang yang akan jauh lebih manis jika tengah berkonsentrasi. Atau memang Junkyu sudah dilahirkan untuk menjadi mahluk dengan kadar kemanisan melebihi manisnya gula dan madu? Katakan jika Haruto tidak berlebihan dalam memuji Junkyu saat ini.
"Kau cantik.."
"Diamlah Haru atau aku akan mengusirmu!"
"Maaf sayang.." Haruto meraih salah satu tangan Junkyu untuk dia genggam dan dia kecupi berulang kali.
"Haru jangan menggangguku!." Junkyu menatap tajam, mengancam lelaki yang sudah satu bulan ini berstatus sebagai kekasihnya itu. Meskipun percuma saja, karena Haruto tidak pernah takut pada ancamannya.