chap 08.

813 88 22
                                    

🧜🏻🧜🏻🧜🏻🧜🏻🧜🏻

"Tzuyu? K-kau? Apa yang terjadi dengan ka-kakimu?" tanya Yoona yang mulai takut saat melihat Tzuyu dengan ekornya. Karena tak sanggup, Yoona pun jatuh pingsan membuat Tzuyu jadi semakin panik.

"Ibu... Ibu Tzuyu mohon bangun" ucap Tzuyu menepuk pipi ibunya secara pelan. Tzuyu meraih lap yang ada di atas meja makan dan mengelap ekornya agar cepat berubah.

Setelah berubah, Tzuyu dengan cepat membopong ibunya ke kamar.

Tzuyu lalu berjalan menuju kamarnya dan mengetuk pintu dengan brutal. "Woyyy buka pintunya!! Lo pada kg tanggung jawab bener sih!" ucap Tzuyu ngegas

"Sorry sorry... Maafin kita, tadi tuh panik banget takut ibu tau kalo kita ini mermaid" ucap Sana malah nyengir. "Ibu dah tau" ucap Tzuyu memutar bola matanya

"Apa! Maksud lo apaan?" tanya Nayeon yang kaget. "Lo pada saking paniknya ampe lupa sama gua yang kepeleset, pas gua mau pindah eh ibu udh keburu liat gua, yodah deh ibu jadi pingsan" ucap Tzuyu

"Sekarang ibu dimana?" tanya Sana panik. "Di kamarnya" ucap Tzuyu menunjuk kamar ibu mereka. "Haishh lo mah bukannya jagain" ucap Nayeon lalu berlari menuju kamar ibunya

Setelah mereka sampai di kamar sang ibu, Nayeon lalu duduk di pinggiran kasur. "San ambilin minyak kayu putih buruan" ucap Nayeon dan Sana pun lalu mengorek² laci untuk mencari kayu putih.

"Nih" ucap Sana sembari memberikan minyak itu kepada Nayeon. Nayeon pun mengusapnya pada kepala sang ibu, dada, dan juga membantu untuk sang ibu agar menghirupnya

Tak lama dari itu, Yoona pun tersadar dan mulai bangkit lalu bersandar pada dinding kamarnya. "Ibu kenapa nak?" tanya Yoona kepada anak anaknya. "Ibu pingsan" jawab Sana membuat Yoona kembali mengingat kejadiannya saat melihat anak bungsu nya dengan ekor nya.

"Tzu-tzuyu. Katakan ibu hanya berhalusinasi" ucap Yooba yang berharap. "Tidak ibu, apa yang ibu lihat memang kenyataannya" ucap Tzuyu tertunduk, sedangkan Yoona hanya menghela nafas nya kasar. "Kenapa harus kau Tzuyu" ucap Yoona mulai menangis

"Maksud ibu? Kenapa harus aku? Maksudnya apa aku tidak mengerti" ucap Tzuyu mulai duduk mendekati sang ibu. "Katakan pada ibu, apa ini sebuah kutukan?" tanya Yoona menatap Tzuyu Intens. Tzuyu pun mengangguk menyatakan bahwa ucapan sang ibu benar

"Astaga sunny, kenapa harus anakku yang kau kutuk?" ucap Yoona mengusap wajahnya kasar. "Emang ada hubungan apa ibu sama ratu ambar?" tanya Nayeon penasaran. Yoona mengelap air matanya yang mengalir di pipinya.

"Untuk sekarang kalian tidak perlu tahu dulu, belum waktunya" ucap Yoona membuat mereka bertiga mempoutkan bibirnya.

"Ibu" panggil Sana. Yoona pun menoleh kepada putri keduanya itu. "Ada apa?" tanya Yoona. "Sebenarnya bukan cuma Tzuyu yang di kutuk jadi mermaid, aku sama Nayeon juga ikut serta" ucap Sana menjelaskan dengan hati hati

"Apa! Jadi kalian juga?" tanya Yoona syok. Nayeon pun mengangguk pelan karena takut ibunya pingsan lagi. "Sekarang bagaimana? Apa ada cara untuk kalian berubah seperti semula?" tanya Yoona sedangkan anak2nya justru saling pandang.

"Jawab ibu nak!!" ucap Yoona mulai marah. "Cuman ada satu cara bu. Mencari cinta sejati dan nikahin kita" ucap Nayeon menunduk. "Lalu kalian sudah menemukannya?" tanya Yoona sedangkan mereka bertiga hanya menggeleng.

"Bukan cuman itu bu, kami di juga di beri waktu, ibu liat gelang mutiara di tangan kami bertiga?" tanya Sana lalu dengan cepat Yoona menatap tangan Tzuyu, Nayeon dan Sana

"Itu adalah waktunya" ucap Tzuyu membuat Yoona bingung. "Maksudnya?" tanya Yoona menatap ketiga anaknya dengan tatapan mengintimidasi

"Kalau salah satu mutiara nya berubah jadi hitam, berarti kami telah melewatkan satu kesempatan. Dan jika gelang ini seutuhnya berubah jadi hitam, maka kami selama²nya akan menjadi mermaid dan tidak akan bisa kembali menjadi jati diri kami yang sebenarnya" jelas Sana. "Nak mutiara yang belum berubah sisah 5 lagi bagaimana kalian bisa?" tanya Yoona ikut panik

"Itulah yang kami takuti bu, kami bahkan sama sekali belum dekat sama lelaki manapun, jangankan dekat, ngeliat matanya aja nggak berani" ucap Tzuyu dan di anggili oleh Sana dan Nayeon

"Eomma akan membantu kalian" ucap Yoona. "Serius bu?" tanya mereka bertiga sangat antusias. "Tentu saja, tidak akan ibu biarkan anak2 ibu terjebak dalam sebuah keterpurukan menjadi seekor mermaid" ucap Yoona

"Kami sebenarnya tidak terlalu terpuruk dengan kutukan ini sih bu, kita sama sama bawa have fun ajh tentang kutukan ini, tetapi tetep ajh kami juga harus waspada dengan nelayan dan dengan air dimana pun" ucap Nayeon. "Kalian bisa ajh bawa have fun, tapi ibunya yang takut terjadi apa apa sama kalian" ucap Yoona membuat anak anaknya terharu.

"Ibu serius nak, hanya satu tujuan kalian, berubah menjadi jati diri kalian yang sebenarnya okey" ucap Yoona dan di angguki ketiga anaknya.

🧜🏻🧜🏻🧜🏻🧜🏻🧜🏻

"Taehyung!! Seokjin!! Jungkook!! Kalian mau kemana?" tanya Minho menghentikan anak²nya yang ingin pergi membawa koper nya masing masing

Bukannya menjawab, mereka bertiga justru masih fokus dengan koper mereka yang sedang mereka masukkan ke dalam bagasi mobil.

"Seokjin jawab ayah! Kalian mau kemana?" tanya Minho menarik tangan seokjin. "Ketempat yang jauh dari jangkauan orang seperti mu!" ucap Seokjin lalu meninggalkan Minho dan naik ke dalam mobil

"Kau tau tanpa kau sadari kau telah mengusir kami" ucap Taehyung sembari menutup bagasi dan masuk ke dalam mobil menyusul Jungkook dan Seokjin

"Seokjin! Taehyung! Jungkook! Maafkan ayah nak, buka pintunya! Jangan tinggalkan ayah, hanya kalian satu2nya kenangan dari bunda kalian, nak keluar lah" ucap Minho dengan terus terusan memukul kaca mobil berharap anak anak nya turun. tetapi tidak, mereka bertiga tak memperdulikan teriakan sang ayah, Jungkook pun melajukan mobilnya meninggalkan sang rumah yang berisi semua eksperimen mereka

****

"Sekarang kita kemana?" tanya Taehyung sembari sibuk bermain ponsel. "Bagaimana kalau kita tinggal di paviliun milik keluarga yang dekat bukit itu?" tanya Seokjin

"Aaa iyah kau benar, y sudah kita kesana yah" ucap Jungkook dan di angguki mereka bertiga

Untuk menuju paviliun itu cukup memakan banyak waktu, tapi mereka pun akhirnya sampai di paviliun itu.

"Sudah Pama tidak di huni, tapi desain nya masih tetap bagus yah" ucap Seokjin takjub

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Sudah Pama tidak di huni, tapi desain nya masih tetap bagus yah" ucap Seokjin takjub. Jungkook Taehyung dan Seokjin pun lalu menurunkan semua barang barang mereka di bagasi.

Namun saat ingin membawa kopernya masuk, Jungkook melihat seekor rusa dari kejauhan, karena dia ahlinya dalam berburu, dengan cepat dia mengambil senapan di mobil dan mengarahkannya tepat kepada rusa itu

Dah hap. Satu senapan berhasil menancap di tubuh rusa itu dan membuat rusa itu kehilangan nyawanya pada saat itu juga. Jungkook berlari menuju rusa itu lalu menyeretnya menuju paviliun tak perduli darah segar yang terus mengalir dari tubuh rusa itu.

"Tae, Jin. Hari ini kita makan enak" ucap Jungkook melempar rusa itu ke kaki Seokjin. Seokjin lu berjongkok dan memegang kepala serta tubuh rusa itu. "Kau membunuh bayi rusa?" tanya Seokjin tak percaya.

"Iyalah, hanya ada itu, y sudah aku bunuh saja" ucap Jungkook enteng. "Bagaimana jika orang tuanya mencarinya, khawatir padanya. Kita boleh berburu tapi tau situasi nya" ucap Seokjin memberi nasihat

"Sudah lah jin, Jungkook juga sudah membunuh rusa itu, jadi kau masak kan untuk makan malam kita ok" ucap Taehyung lalu membawa koper² yang tersisah

-

-

-

-

TBC

𝐁𝐄𝐘𝐎𝐔𝐓𝐈𝐅𝐔𝐋 𝐌𝐄𝐑𝐌𝐀𝐈𝐃 [END]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora