35 Jangan Jaim

995 145 22
                                    

"Jaehyun nanti kalau kurang bilang ya...."

Rosé tau kalau Jaehyun lagi haus, namja itu nggak tanggung-tanggung meneguk hanya 3 kali minuman yang Rosé buat. Sementara cara Papa Masson minum itu lebih baik dari Jaehyun, karena beliau mungkin nggak sehaus Jaehyun.

"Eh?"

Jaehyun hanya senyum canggo. Dia baru sadar kalau gelasnya udah kosong nggak ada sisa.

Rasanya dia agak malu sama Rosé, karena Jaehyun tak sopan. Ia menghabiskan minuman dingin dengan rasa menyegarkan itu kurang dari 15 detik.

"Arkhhhmmmm!..."

Tiba-tiba tatapan mata Rosé yang mengarah lembut ke wajah Jaehyun langsung terputus. Deheman keras dari Papanya mengisaratkan, kalau Rosé harus sedikit menjauhkan dirinya dari Jaehyun.

Ingat Papa Masson dari tadi juga melihat gerak-gerik mereka berdua. Kayak ada sesuatu gitu, jadi Papa Masson bawaannya curiga terus ke mereka.

Tyler tadi udah pamit mau mandi di kamarnya. Jadi, diruang tamu suasananya cukup senyap, tidak ada celotehan melengking dari Tyler, si cucu pertama di keluarga Park itu.

"Sebelumnya, selamat datang di Aussie Jaehyun-sii..."

Papa Masson memberikan salamnya. Yah, meskipun udah agak terlambat.

"Makasi Om... Saya senang karena Om nerima saya dengan baik, dan ini pertama kalinya saya libur ke benua Australia" balas Jaehyun, di sisi lain Papa Masson mengangguk.

"Kamu dari Korea bagian mana Jaehyun?"

Lalu itu pertanyaan pertama Jaehyun dengar dari Papa Masson. Ternyata beliau cukup kepo juga pada Jaehyun.

Rosé duduk disamping Jaehyun, kini sofa panjang keluarga Park di duduki oleh 3 orang. Dan Papa Masson berada diujung sofa, membiarkan Jaehyun diapit oleh Rosé dan dirinya.

"Itu Om, saya aslinya dari Busan... Tapi lama kerja di Seoul, dan sekarang saya sama keluarga tinggal di Seoul" jawab Jaehyun.

Masih ada rasa gugupnya dan Jaehyun sangat menghindari kontak mata kearah Papa Masson. Ini pertama kalinya Jaehyun diajak kenalan sama calon Ayah mertua.

Dulu waktu Jaehyun masih pacaran, dia belum pernah bertemu dengan orang tua pacarnya karena hubungan mereka seperti semi LDR.

Jaehyun sibuk dan sulit mengatur waktu bertemu dengan pacarnya, apalagi diajak main kerumah pacar, jelas Jaehyun nggak bisa. Sibuk ngurus idol dan para trenee, alasan klise yang membuat pacarnya bosan bersama Jaehyun, hingga mereka putus dengan kurang baik.

"Aku dengar Seoul sekarang menjadi kota yang sangat berkembang, setauku Korea itu wilayah yang tidak luas, sumber daya juga sangat minim disana. Tapi sekarang Korea malah lebih maju dari benua Australia" Papa Masson membuka maindsetnya.

Pria paruh baya itu melepas kacamatanya. Wajahnya lembut bila kacamata kotak berlensa tebal itu raip dari ujung hidungnya.

"Ya begitulah Om, teknologi dan jaman mengubah semuanya... Dulu Seoul tak seterkenal sekarang. Tapi karena dunia kpop sudah menyebar ke seluruh dunia, banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi Seoul" jawab Jaehyun.

Sungguh pintar sekali Jaehyun menjawab dengan gaya bahasa yang disukai kaum orang tua. Bukannya menggurui, Jaehyun selalu berusaha mengimbangi pemikiran Papa Masson.

Siapa tau Jaehyun bisa mencuri perhatian Papa Masson. Hal itu penting baginya agar suatu saat Papa Masson bisa menerimanya menjadi calon menantunya. Hehehehehe... Amin🙏

Jalannya harus dipermudah untuk bersatu dengan Rosé. Jaehyun tak akan lupa minta restu dari orang tua mereka :")

"Kamu benar sekali... Aku kepikiran juga, kalau sekarang berkarir di Korea sangat menjanjikan... Rosé sudah bekerja disana. Awalnya aku menolak keinginannya untuk pergi... Tapi dia bersikeras untuk kerja di Korea" ucap Papa Masson.

RUJAK (Jaehyun x Rosé)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora