PROLOG

28 3 1
                                    


Cerita ini dibuat berdasarkan kisah tidak nyata. (Xixixixi)

Segala kesamaan cerita ini dengan cerita lain, merupakan sebuah ketidak sengajaan.







"Aku suka kamu"

Sore itu, kalimat sakral itu keluar dari mulut Na Jaemin.

Gadis yang ditembak tersebut memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan pipi meronanya. Dia berusaha menatap Mata Jaemin yang mengharapkan Jawaban.

"Tapi kenapa?"

Jaemin mengerutkan alisnya. Apakah menyukai seseorang perlu alasan?
Jaemin menggaruk tengkuknya dan kembali menatap gadis itu.

Sejenak dia berpikir apa alasan dia menyukai gadis itu. Tapi dia lelaki cerdas, segera dia mengetahui jawaban sebenarnya mengapa dia menyukai Jihan.

Iya. Jihan Laskara adalah perempuan beruntung yang mendapat pengakuan cinta dari seorang Na Jaemin. Lelaki pendiam yang biasa saja dan tidak menonjol, tapi dia begitu baik hati dan memiliki senyum indah. Hal yang cukup bagi sebagian gadis untuk merasakan sensasi cinta dari seorang pria.

"Aku suka mata kamu"

Giliran jihan yang mengerutkan keningnya. Mata? Dari sekian banyak hal dia memilih Mata?

"Ma- mata?"

Jaemin mengangguk dan memperlihatkan senyumnya. Terlihat begitu yakin dengan jawabannya.

"Kok bisa bisanya kamu suka mata aku?"

Jaemin menatap Jihan. Yang ditatap cuma bisa menunduk dan mengulum bibir.

"Mata kamu dalam Ji. Aku suka cara kamu menatap keluar jendela waktu pelajaran berlangsung. Aku suka melihat mata kamu sewaktu kita nggak sengaja eye contact. Aku suka cara kamu menatap lembut teman temanmu.
Yang jelas, bagi aku daya tarik utama kamu yaa... Mata kamu"

Jihan menggelengkan kepalanya. Dia tidak terlalu paham ucapan Jaemin.

Jaemin tertawa kecil.

"Singkatnya, aku suka kamu ji. Mungkin kita gak terlalu dekat, tapi aku janji bisa ngebuat kamu bahagia dalam waktu dekat. Kalau kamu mau bersamaku."

Jihan menghela nafas.


"Maaf jae, aku nggak bisa jadi milik kamu"

DUARRRRR

Bagai ada petir Yang menyambar. Jaemin terdiam membeku menatap jihan.

"Aku gaada perasaan lebih sama kamu selain teman. Maaf, tapi aku gabisa memaksakan diri jadi punya kamu"

Jihan berlalu setelah menunduk dan menangkupkan kedua tangannya di hadapan jaemin.

"maaf"

Itu ucapan terakhirnya untuk jaemin.

Jaemin masih membeku. Hatinya benar benar sakit. Jihan adalah cinta pertamanya, dan kandas begitu saja?

Oi, jaemin Kira dia akan menghabiskan masa masa SMP nya dengan alur cinta dengan Jihan. Ternyata tidak seperti itu.

Jaemin berpikir dangkal, dia memang cerdas tapi dia sebenarnya agak bodoh urusan cinta.

Setiap dia dan jihan bertatapan. Jihan selalu membuang muka terlebih dahulu dan jaemin selalu melihat wajah Jihan memerah setelah mereka bertatapan. Jaemin jadi semakin yakin Jihan juga menyukainya.

Jaemin sadar dia menyukai Jihan semenjak mereka kelas 8. Dia selalu ingin menatap jihan dan merasakan debaran setiap bersamanya. Jaemin memberanikan diri menyatakan perasaannya pada Jihan. Dengan bermodalkan keyakinan bahwa Jihan juga menyukainya. Eh, bukan keyakinan. Kegeeran lebih tepatnya.

Padahal memang jihan anaknya agak pemalu, dia tidak suka jadi pusat perhatian dan di tatap seseorang terlalu lama. Jadi salting sendiri gitu.

Jaemin menunduk. Hatinya sakit. Benar benar sakit. Air mata jatuh dari kedua matanya. Dia.... Menangis hanya karena Jihan Laskara?




Seumur hidupku aku tidak pernah merasakan cinta. Dari orang tua pun aku tidak Dapat. Kecuali dari nenek dan Jeno. Tapi aku tidak pernah puas akan cinta itu. Begitu aku menemukan Jihan, rasanya seperti menemukan alasan hidup yang terkubur selama ini.

-Na Jaemin


















HAI HYUNG

TERIMAKASIH BUAT YANG UDAH SUPPORT CERITA INI. AKU AKAN BERUSAHA KONSISTEN  , INSYAALLAH CERITA INI AKAN UPDATE SEMINGGU SEKALI (kalo ga sibuk yaa cmiwww)

Jangan lupaaa voment nyaaa xixi! Neol Sarangahae~~~~~

-Nafreesaa


Her Eyes.Where stories live. Discover now