14 Okt, Gaya

5 0 0
                                    

Gaya. Banyak pemahaman untuk kosa kata gaya. Bisa gaya berpakaian, gaya rambut, gaya bicara, gaya berjalan, dan gaya lainnya. Apalagi, melihat gaya diri sendiri itu susah.

Beberapa selebriti dan pesohor menjadi panutan dalam bergaya. Mereka memberikan pengaruhnya dalam gaya berpakaian, gaya rambut, dan gaya bicara. Biasanya, tidak melihat apakah gaya mereka cocok untuk diri sendiri.

Gaya yang sering dipakai pada rambut adalah cukur bergelombang, cukur pendek, dan cukur botak. Senang dengan gaya cukuran Vino dalam film Radit dan Jani atau Rio Dewanto yang pendek. Rapi. Namun, sering mencukur botak karena suka melihat orang yang lain cukur botak dan bagus lalu saya terpengaruh untuk ikut seperti itu, misalnya melihat Justin T, vokalis Hyukoh, atau Michael Scofield di serial Prison Break. Dulu waktu kecil berambut belah tengah karena melihat Bryan Westlife, tapi kepala saya enggak cocok.

Dalam berpakaian, sebenarnya lebih senang semi formal. Kemeja santai, kaus dengan sepatu kerja, celana bahan atau chino. Kalau dulu, lebih senang informal dengan jins robek dan kaus yang bolong-bolong karena bara rokok dengan kemeja flanel tak dikancing serta sepatu converse yang diinjak belakangnya.

Sepatu lebih senang sepatu boots, low boots, dan sepatu skets skateboard. Lalu, pelan-pelan menyukai sneakers karena pengaruh seseorang yang membeli sepatu Piero yang berwarna merah. Pernah bilang kan kalau sneakers membuat saya merasa seperti nerd. Meskipun begitu, tetap saya pakai karena saya masa bodoh. Akan tetapi, sekarang saya malah suka sneakers.

Semasa kuliah, ada yang bilang cara jalan saya petantang-petenteng, seolah mengajak bertengkar. Sewaktu di kantor, ada abang freelance juga berkata demikian. Pelan-pelan berusaha berubah biar jalannya tidak mengajak bertengkar.

Cara bicara saya sedikit terpengaruh oleh idola masa remaja saya, Ariel Peterpan. Karena dia, saya berbicara agak malas dan tidak membuka bibir. Hal ini buruk, karena sering kali ucapan saya tak terdengar. Hal ini juga mencoba terus diubah karena kadang suka tidak sengaja memakai gaya bicara tersebut.

Satu hal lagi, beberapa kali gelagat kepala miring saat orang lain sedang berbicara. Hal ini dikarenakan pendengaran yang kurang sebelah.

Mungkin perihal gaya, tulisan di atas sudah cukup. Apa lagi yang kurang soal gaya ya?
















Ps: Happy 14th :")

30 Hari Menulis Sesuai TemaWhere stories live. Discover now