prolog

31 5 3
                                    

Jeovar,

Lelaki rebel yang tak kenal aturan, begitu pesimis terhadap hidupnya sendiri. Ia adalah salah satu dari sebagian banyak populasi sekolahnya yang meyakinkan dirinya bahwa ia tak lebih dari sekedar anak nakal tanpa etika yang tidak mempunyai masa depan.

Jeovar hidup berdampingan dengan penghinaan dan cemoohan. Tapi tenang, hati dan pikirannya bahkan seakan sudah mati untuk sekedar merespon segala cacian yang diberikan untuknya.

Tak ada guna menurutnya.

Ia tidak pernah percaya pada dirinya sendiri.

Persepsi orang terhadap dirinya, ternyata juga mempengaruhi caranya memandang jauh ke dalam dirinya sendiri, karena menurutnya, sekali bodoh akan tetap bodoh.

Yang namanya Jeovar, menolak dengan keras untuk percaya akan adanya kebahagiaan.

Menurutnya, kebahagiaan itu tidak ada, karena bahkan dari sejak awal ia mengenal dunia dengan baik, Jeov nyatanya tak pernah sedikitpun bersentuhan dengan kebahagiaan.

Keajaiban? hal semu apalagi itu?

Jeovar tidak pernah menemukan keajaiban di masa-masa sulitnya selama 16 tahun ia bersusah payah di dunia ini.

Tetapi, semua pemikirannya tentang segala hal yang dikatakan di atas berubah drastis, saat seseorang itu dengan polosnya tanpa permisi dan tanpa disadari memaksa masuk ke dalam kehidupannya yang suram.

Sejak kedatangan lelaki yang Jeov sebut lembek di awal perkenalan mereka itu, Jeov mulai mengerti bahwa hal-hal semacam kebahagiaan dan keajaiban itu benar adanya.

Karena kehadiran sosok pemuda manis tersebut.

Jika dulu Jeovar sangat senang memaki-maki alam semesta karena tidak pernah memihak dirinya, namun kini, tanpa disuruh, Jeov akan berterimakasih sepenuhnya pada alam semesta yang senantiasa mempertemukannya dengan lelaki lembek ini.

Jeov kira, perilaku alam semesta yang mempertemukannya bersama lelaki manis itu semudah apa yang kelihatan.

Tapi ternyata tidak.

Alam semesta ini begitu rumit.

Memaksa Jeov harus mempertanyakan dengan keras,

mengapa di pertemukan jika akhirnya dipisah?
--






Untuk Timmy, saya tau kamu tidak bisa membaca tulisan ini secara langsung. Tapi saya tau kamu mendengar setiap doa dan kata yang tiap malam saya bisikan kepada Sang pencipta. Saya percaya kalau kamu selalu ada dihati saya, mengiringi setiap langkah dan keputusan yang saya ambil.

Untuk sedikit mengobati rasa nyeri yang serasa menggerogoti hati saya,

izinkan saya mengenang kamu ya?

bagaimana kalau kita bernostalgia sedikit?

-Jeovar Aksara-

---


Jeong Jaehyun as Jeovar Aksara

Lee Taeyong as Timothy Rachmadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lee Taeyong as Timothy Rachmadi

Lee Taeyong as Timothy Rachmadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










hehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

 𝐭𝐡𝐞 𝐟𝐚𝐮𝐥𝐭 𝐢𝐧 𝐨𝐮𝐫 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐬 | 𝗷𝗮𝗲𝘆𝗼𝗻𝗴Where stories live. Discover now