Bab. 5

19.2K 3.5K 1.7K
                                    

Hallo Atlas 2, kembali 😍
Jangan lupa vote sebelum membaca 🌻 
















“Jangan jadi kembaran aku kalau kamu takut sama anak ayam.”

-Althaf


•Atlas 2•    

•Atlas 2•    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




“Lain kali cucunya diajarin yang baik-baik dong Pak. Masa jualan orang jadi rugi begini!” Pak Atha melotot. Berani-beraninya Paman Ayam mengatakan hal seperti tadi, dia tidak tahu saja kalau orangtua triplet mendidik dengan sangat baik. Namanya juga anak kecil, pasti tingkahnya seperti itu.

“Kaya situ gak pernah punya anak aja, namanya juga anak kecil,” jawab Pak Atha setenang mungkin, kalau saja tidak dengan triplet, sudah ditampar dengan jawaban pedas. Pak Atha kan kalau ngomong mengalahkan netizen yang paling julit di Indonesia.

“Iya kaya gini saya jadi rugi,” lanjut Paman ayam. Pak Atha menarik napas panjang lalu menghembuskannya pelan. Beliau sudah membayar ganti rugi sebesar tujuh ratus ribu rupiah, tapi tetap saja penjual itu banyak bicit.

“Pak, saya sudah ganti rugi, dan kayaknya uang ganti rugi tadi itu lebih, tapi kenapa anda masih aja ngebacot?! Kesel saya!” Paman ayam tampak melotot saat mendengar jawaban Pak Atha, dia bungkam.

“Ayo triplet, kita pulang!” Pak Atha langsung mengajak tiga cucunya untuk pulang dengan membawa oleh-oleh berupa anak ayam warna-warni empat ekor. Dua milik Althaf dan dua lainnya milik Alfan, lalu Altan? Dia takut dengan anak ayam maupun induk ayam.

Untung saja insiden lepasnya anak ayam tidak memakan korban. Iya kali makan korban, emang yang lepas anak conda?

Setelah sampai rumah, Pak Atha meminta bantuan sang istri untuk memandikan triplet, untuk menghindari kuman-kuman nakal, triplet harus mandi. Beliau juga menceritakan bahwa tiga cucu kembarnya itu telah membuat satu pasar heboh dengan lepasnya puluhan ekor anak ayam.

“Mama juga heran, cucu kita kok aktifnya luar biasa,” ucap Bu Sarah.

“Si kecil aktif ya Bun,” balas Pak Atha sembari memberi minyak telon dibagian perut Alfan.

“Iya, aktif,” jawab Alfan. Pak Atha tertawa, ini anak kecil kaya tahu maksudnya aja asal jawab.

“Kanjeng Latu Ndolo Salah,” panggil Althaf. Bu Sarah menoleh.

“Iya.”

“Bagaimana keadaan anak ayam aku di kandang kecil itu?” tanyanya.

Atlas 2 Where stories live. Discover now