PART 19

849 79 23
                                    

Malam sudah menunjukan pukul satu dini hari dan Junghwan sedang nggak bisa tidur, serasa ada sesuatu yang buruk yang akan menimpa dirinya besuk pagi, bahkan sekarang detak jantungnya berdebar tidak karuan karena overthinking tentang hari esok.

Karena nggak bisa terlelap Junghwan mengambil alat tulisnya dan menulis ketakutannya pada bukunya, dan berharap rasa ngantuk segera menjemputnya.

"Kak, ini Mas. Mas masuk ya"

"masuk aja Mas, nggak dikunci kok"

Haru pun masuk ke kamar Junghwan "lha belum tidur Kak, besuk kita ujian praktek olahraga lo" Haru ngode Junghwan agar segera merebahkan dirinya dikasur.

"Nggak bisa tidur Mas, mas sendiri ngapain kok belum tidur?" Junghwan merebahkan dirinya di sisi Haru

Haru menyampingkan badannya ke arah Junghwan lalu tangan kirinya menyangga kepalanya. "Mas mimpi buruk, jadi bangun deh. Terus nggak bisa tidur ya udah kesini"

"Mas, Kaka titip Mama, Papa sama Hana ya" kata Junghwan tiba-tiba

"Lu mau kemana emangnya Kak?"

"nggak kemana-mana sih. Eh iya Mas, emm kalau Kakak meninggal karena udh takdir Mas bakal iklas kan?"

"yak kalau karena takdir mah iklas, kalau lu bunuh diri mah kagak bakal pernah iklas Kak. Lo kenapa sih? Aneh banget"

"Hehehe nggak papa, Mas peluk dong. Biar bisa bobok. Mas I love you" Junghwan menunjukan sisi bayinya. Lalu dengan senang hati Haru memeluk saudara kembarnya, lalu tangannya mengelus rambut Junghwan dan bibirnya melantukan lullaby agar bayi sapi segera terlelap. Kim Twin terlelap dengan saling memeluk satu sama lain, dan memberikan kehangatan serta kenyamanan.

"I love you Kak" Haru makin mengeratkan pelukan mereka berdua

Pagi harinya mereka melakukan kegiatan wajibnya yaitu sarapan bersama, namun ada yang aneh dengan bayi sapi keluarga Kim, tumben makannya kaya nggak bersemangat gitu. Padahal Mama Hayi udah masak makanan kesukaan bayi sapi, hari ini Mama Hayi masak Sup Iga sapi, tapi si Junghwan malah kaya nggak nafsu makan.

"Kak, makanannya nggak enak?" tanya Mama Hayi pada Junghwan yang sedari tadi hanya mengaduk supnya.

Junghwan menggelengkan kepalanya "enak kok Ma, tapi Kakak kenyang" alibi Junghwan.

"Kakak nggak nafsu makan? Mau Mama bikini roti isi?" tawar Mama Hayi,

Sekali lagi Junghwan hanya menggelengkan kepalnya "nggak usah Ma" tolak Junghwan.

"mau hamburger?" tawar Papa Hanbin. Junghwan tetap menolak.

"HARU MAU HAMBURGER"

"HANA JUGA"

Papa Hanbin menggelengkan kepalanya ini yang ditawarin siapa yang mau siapa "Nggak jadi, Papa nawarin Kakak, kenapa yang mau adek sama Mas"

"yah" seruan kekecewaan dari Haru dan Hanna.

Hanbin dan Hayi saling menatap, seolah ada pertanyaan yang mereka sampaikan dari tatapan mereka berdua.

Ya gimana nggak bertanya-tanya ya si Junghwan aneh, masa roti isi nggak mau, hamburger ditolak, makan sup nggak bersemangat. Kan rada aneh, Junghwan dan makanan tu kaya dua komponen yang tidak mungkin dipisahkan.

Junghwan yang peka terhadap tatapan Mama dan Papanya hanya tersenyum lembut pada mereka. "nggak usah khawatir Ma, Pa Kakak cuman nggak nafsu makan. Mungkin abis ini nafsu makan Kakak balik lagi. Mama cantik hari ini, Hana juga cantik, Papa Juju ganteng banget, Mas Haru juga ganteng" ucap Junghwan sambil memberikan senyum terbaiknya.

Home ☑️Where stories live. Discover now