PT. 30

578 32 7
                                    

Jimina.

Di dalam mobil yang mewah dan mahal dimana ada tiga orang yang berada di mobil itu satu supir dan dua penumpang. Dimana jimin dan mina masih diam²an mina yang Egan berbicara dengan jimin dan jimin yang frustasi.

Hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah yang mewah dan elegan itu. Lalu mina turun tanpa memedulikan jimin. Membuat jimin membuang nafasnya kasar.

----------------

"Mina-ya"panggil jimin yang sudah memasuki rumah namun mina tidak memperdulikan itu mina tetap jalan menaiki tangga

"Aku harus berusaha.... Kau harus bertanggung jawab semuanya jim"batin jimin dengan penuh semangat

"Min-"panggil jimin yang baru membuka pintu kamar terhenti karena melihat kamar itu kosong

"Aku tidur di kamar sebelah"ucap mina dengan nada dingin lalu berjalan menuju ke bawah

"K-knp kau tidak tidur di kamar bersama ku?"tanya jimin

"Tidak niat"jawab mina cepat

"Mandi dan turunlah aku akan memasak"ucap mina walau dia kesal dengan jimin dia tidak lupa juga untuk memasakan jimin makanan. Mendengar ucapan mina jimin sedikit tersenyum karena mina masih perhatian padanya.

---------

Mina

"Aku memang kesal pada mu oppa tapi aku ingat kewajiban ku sebagai istrimu..... Aku kecewa oppa.... Katakan aku egois karena hanya ingin melihat jimin menyentuh ku padahal aku tau kalau jimin oppa hanya membantu tapi itu membuatku kesal karena jimin oppa tidak melepasnya"batin mina

"Kalau bukan member twice meminta aku tak sudi berada di sini... Aku lebih baik di dorm.. Di banding bersama dengan orang yang ku sayang tapi menyebalkan"batin mina tanpa sadari ada lelaki yang memperhatikan nya

----------

"Mina"tegur jimin yang melihat mina melamun

"Hm"jawab mina hanya sebatas deheman

"Kau marah?"tanya jimin

Ya ampun jim segala nanya jangan sampe gw tempeleng pala lu😌

"Mina-yaaaaaa"panggil jimin lagi yang belum di jawab

"Lebih baik kau duduk makanan sebentar lagi jadi"suruh mina dengan ketus membuat jimin menghela nafasnya

"Baik lah"ucap jimin

"Dasar!! Gk peka!! Segala nanya 'kau marah' ckk"gerutu mina dalam hati lalu membawa makanannya ke meja

"Kau tak makan?"tanya jimin

"Gk."jawab mina lalu berjalan namun lagi² di tahan jimin

"Kau boleh marah pada ku tapi ku mohon kau jangan sampai tidak makan"ucap jimin dan mina hanya menurut lalu mendudukan dirinya

---------------

"Min" tahan jimin yang melihat mina ingin memasuki kamar sebelah

"Lepas"ucap mina sambil meronta²

"Min... Pliss deng-"

"Dengerin apa..... Udah sana pegang saja seulgi eonni gak usah pegang² mina"ucap mina dengan anda tinggi

"Gk min deng-"ucap jimin lagi² terpotong karena mina

Brakk

Yapp itu mina menutup pintu dengan tidak santay

"Mian mian mian"ucap jimin sebelum pergi meninggalkan depan kamar mina lalu menuju kamarnya dengan mina eh sekarang bukan dia sama mina tapi jimin doank

------

Mina POV

"Hiks hiks"tangis mina di dalam kamar

"Aku cemburu aku cemburu oppa hiks"ucap mina sambil memeluk lututnya

"Boleh kan aku egois hiks hiks"

"Katakan aku egois sekarang hiks hiks"

"Aku cemburu oppaaaaaaaa"

Mina POV end

Jimin POV

"Mian mina aku memang salah"

"Seharusnya aku melepasnya"

"Aku pria yang buruk"

"Aku suami yang buruk"

Jimin POV end

"Eungh....."

"Akhh aku kesiangan.... Aku harus segera masak"ucap mina yang baru terbangun

Di saat dia sedang menuju ketangga ia melihat pintu kamar jimin yang terbuka ia dengan gugup mencoba untuk mengecek

Betapa kagetnya dia melihat jimin yang terlihat sangat buruk.... Dengan rambut berantakan mata sembab

"Kenapa kau bisa seperti itu oppa"batin mina lalu kembali menutup pintu memang mina hanya sampai pintu dengan ia berada di pintu saja terlihat bahwa jimin sangat kacau

-------------

"Apa aku salah? Seharusnya aku tidak seperti ini aku seharusnya berfikir lebih panjang... Mungkin saja jimin oppa seperti itu karena mereka berteman dan karena jimin oppa yang menabrak"batin mina tanpa ia sadari tangannya mengeluarkan darah karena terkena pisau

"MINA-YA!!!"Teriak jimin langsung mengambil alih pisau dan mina pun kaget langsung melihat jarinya yang sudah banyak darah

"Ikut aku"ucap jimin lalu menarik mina membawa mina ke ruang tamu

"Aku ambil kotak obat dulu sebentar"ucap jimin langsung pergi setelah mendudukan mina di sofa dan mina Melihat jelas jimin sangat khawatir mina jadi merasa bersalah dengan jimin

"Ini agak sakit kamu tahan y kalau sakit maaf"ucap jimin lalu mengolesi luka mina dengan obat merah

"Akhh"rintih mina

"Ahh mian.. Aku akan pelan²"ucap jimin lalu kembali mengobati luka mina

"Sudah"ucap jimin yang sudah menutup tangan mina dengan plesteran luka

"Kau kenapa bisa teriris seperti ini?"tanya jimin dan mina masih diam

"Huftt apa karena aku? Kalau benar karena aku... Aku minta maaf"ucap jimin lagi dan mina masih diam

"Min percaya sama aku... Ak-"ucap jimin terpotong karena mina berbicara

"Seharusnya aku yang minta maaf aku sadar aku terlalu posesif dan ak-"ucap mina terpotong

"Shutt aku yang salah bukan kamu"ucap jimin sambil menempelkan telunjuknya ke bibir mina

"Ani aku ya-"

"Kita berdua salah oke"potong jimin dan mina menganggukan kepalanya sambil tersenyum dan jimin langsung memeluk mina

"Gomawo"ucap jimin dan mina membalas pelukannya

"Oppaaaa jangan kenceng²"rengek mina karena dia sesak nafas akibat jimin memeluknya erat

"Aku kangen kamu tau aku belum peluk kamu cium kamu"ucap jimin sambil cemberut membuat mina terkekeh

"Nanti aja ya kita makan dulu kau gk laper emg?"ucap mina

"Laper sih"jawab jimin

"Yasudah aku lanjutin masaknya dulu kamu tunggu"ucap mina mendirikan tubuhnya namun kembali duduk karena jimin menarik tangan mina

"Kau kan tangannya sakit"ucap jimin

"Cuma ini doang bukan apa²"jawab mina

"Aku mau bantu boleh y"ucap jimin

"Baiklah"jawab mina lalu menggenggam tangan suaminya





ANNYEONG

MAAF Y KALAU MAKIN KG DANTA WKWKWK

VOTE KOMEN DAN FOLLOW Y

👋

Jimina Taetzu PerjodohanWhere stories live. Discover now