Bagian 30 : Kerusakan Segel (2)

4.3K 477 131
                                    

Lan Wangji tertegun, bagaimana mungkin Wei Wuxian terlalu merendah diri tidak menganggapnya bagian dari Lan? Lan Wangji menggelengkan kepala, "Mandilah. Kamu bukan orang luar."

"Terimakasih." Wei Wuxian tersenyum ketika naik pedang, meluncur turun dan jatuh ke dalam air dengan pakaian masih lengkap. Airnya cukup dalam membuatnya langsung terbenam, dan hanya muncul di permukaan air setelah berapa saat berenang.

Tangannya melambai ketika memanggil lelaki lain yang berdiri di pinggir sungai, duduk di atas batu, bertindak seolah menjaga orang mandi.

Lan Wangji membalasnya dengan tatapan lembut dan kepalanya mengangguk sedikit. Wei Wuxian di sana tertawa selagi melemparkan pakaian dan pedang ke bibir daratan, mulai berenang-renang mengarungi sungai jernih di bawah naungan pepohon.

Lan Wangji menunggunya selagi memetik senar Guqin, memainkan sebuah melodi yang pernah membuat Wei Wuxian jatuh cinta hanya sekali mendengar.

Ketika melodi selesai dimainkan, suara gemeresik air terdengar memecak ke berbatuan, kemudian suara langkah mendekat membuatnya berdiri dan menyimpan Guqin, "Sudah selesai?"

Suara kecupan basah terdengar dari pipi Lan Wangji, Wei Wuxian meninggalkannya ketika mengambil pakaian dan memasangkan ke tubuhnya yang telanjang, "Sudah."

Mengambil Suibian, dia melihat Lan Wangji masih berdiri di tempatnya, mematung dengan ujung jari berada di bagian pipi, menyentuh bekas kecupan barusan. Wei Wuxian menghampirinya untuk mengecup pipi belahan lain, "Anggap permintaan maafku karena mempermainkan perasaanmu selama ini."

Ketika kembali ke Jingshi, pakaiannya diganti dengan pakaian yang Lan Wangji beli. Sekarang lapisan dalamnya sedana dengan sarung Suibian, di luarnya berlapis warna biru, cukup berbeda dari pakaian sekte Lan. Mungkin saja Lan Wangji membeli pakaian berbeda-beda menimbang pakaiannya selama ini sering berganti, tidak ada yang menetap.

Selesai berpakaian, dia berbicara pada Lan Wangji, "Terimakasih, kamu terlalu sering membiayai hidupku."

Lan Wangji menggelengkan kepala, mendekatinya selagi berbicara, "Lain kali tidak perlu mengucapkan terimakasih."

Membawanya duduk di atas kasur, mengambil sisir dan menyisir rambutnya, tetapi sebelum sempat menyelesaikan sekali sisir, Wei Wuxian memegang pergelangan tangannya, "Meski kamu bilang ke depannya akan menatanya untukku, bukan berarti memanjakanku setiap saat."

Lan Wangji tidak menjawabnya. Setelah menurunkan tangan Wei Wuxian dengan perlahan, melanjutkan menyisir, menyusun rambutnya menjadi dua bagian yang berbeda banyak.

Hendak mengikatnya dengan pita biru yang dibelinya sebagai aksesoris pakaian ini, pergelangan tangannya kembali dipegang. Wei Wuxian tersenyum kecil, "Apa salahku ya hingga HanGuang Jun begitu baik?"

Dia tertawa ketika melepaskan tangan Lan Wangji. Di belakangnya Lan Wangji menggerakan bibir, perlahan membuat senyuman tipis, tangannya selalu bekerja menyelesaikan pekerjaan, talenta dan sangat baik.

Sebelum malam jatuh larut, Lan Wangji menyelesaikan membaca buku Wei Wuxian. Wei Wuxian duduk di tepian jendela, memandang bulan yang bersinar terang, kerlap-kerlip bintang yang tinggi memeriahkan langit yang kelam.

Rambutnya yang panjang menari-nari dibelai angin lalu, Lan Wangji datang dari belakangnya, menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Meninggalkannya setelah yakin sosok itu tidak akan masuk angin.

Wei Wuxian membalas tuan muda Lan itu dengan senyuman manis, menatap lagi ke langit yang indah.

Besoknya ketika keluar dari Jingshi, Lan Sizhui menunggunya di depan Jingshi dengan membawa perlengkapan berkelana. Wei Wuxian memberinya pelukan sebelum melepaskannya pergi.

[End] The Rebirth Of Patriarch YilingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang