Lady and Prince of The Darkness (On Going)

LAPOTD - 3

: :

: :

: :

-•[ Ketertarikan ]•-

-°[ SasufemNaru ]°-
-°[ Drarry ]°-

°• Malfoy Manor, London, Inggris •°
°• 30 Maret 1994, 19:00 PM. •°

Perapian keluarga Malfoy tiba-tiba menyala, lalu tak lama keluarnya dua pemuda berusia 13 tahun. Yang satu bersurai pirang pucat dan berwajah tegas, sedangkan yang satu lagi bersurai hitam legam dan berwajah manis untuk ukuran laki-laki. Tak lama keluar pemuda lainnya yang kira-kira berusia 13- 16 tahun dari perapian, mereka pun berjalan menuju ruang keluarga yang di sana sudah terdapat masing-masing keluarga mereka.

"Mom, i miss you!" ucap Draco, sesampainya di samping sang ibu ia langsung memeluknya dengan rasa rindu yang membuncah.

"Miss you too Dragon." balas Narcissa, ia mengelus surai pirang sang putra dengan sayang.

"Padahal kau hanya tidak bertemu selama beberapa bulan saja Drake." ledek lelaki seusianya bersurai hitam keriting dan bermata hazel, Axel.

"Shut up Axel."

"Please Language Dray."

"Sorry mom."

"By the way, 'Aru belum sampai?" Narcissa menggeleng, putri bungsunya memang belum sampai manor, padahal Naruto sudah mengabarinya jika ia akan sampai sebelum makan malam.

Srak

Suara perapian yang menyala membuat mereka yang mendengarnya segera beranjak menuju perapian keluarga Malfoy, sesampainya disana mereka melihat seorang gadis bersurai pirang keemasan dengan mata bulat berwarna biru shappire keluar dari perapian. Dua tahun tidak bertemu penampilan gadis berusia 13 tahun itu berubah drastis, tubuhnya memang masih saja pendek namun ia memiliki tubuh yang yeah lumayan berisi bagi gadis seusianya apalagi di bagian-bagian tertentu.

"Mommy! I miss you!" Gadis kesayangan keluarga Malfoy itu segera menerjang sang ibu dengan pelukan hangat, wajahnya terlihat bahagia bisa bertemu keluarganya lagi.

"Miss you too Darl!" balas Narcissa, setelah beberapa menit memeluk sang ibu Naruto beralih memeluk sang ayah yang di balas pelukan erat oleh Lucius. Lalu setelahnya ia memeluk Draco dengan erat sekali, dan memeluk Adrian tak lupa ciuman-yang tidak ia berikan ke Draco dan menuai protesan dari kembaran Naruto itu-di pipi pemuda manis tersebut. Begitu pun ia memeluk paman, bibi dan sepupu-sepupunya guna melepas rindu.

"Bagaimana Ilvermony sayang?" tanya Abraxas, kini mereka sudah berada di ruang keluarga dengan Naruto duduk di apit oleh Draco dan Axel.

"Menyenangkan, rasanya aku tidak ingin berhenti. Tapi yeah, karena tugas disini akan di mulai aku harus menyelesaikan sekolah disana sebaik mungkin." jawabnya, ia menyandarkan kepalanya di bahu Draco yang tentu saja di biarkan oleh pemuda tersebut.

"Disana aku bertemu beberapa mahluk sihir, mereka tidak sejahat yang di ceritakan. Malah sebaliknya, mereka sangat baik padaku dan menjagaku selama di asrama maupun saat sekolah." Naruto bercerita pengalamannya di Ilvermony dengan penuh semangat, mereka yang mendengarnya merasa bahagia jika gadis kesayangan mereka terlihat bahagia sekali.