34 | Taman

728 110 27
                                    

"11 oktober,"

Seminggu semenjak kejadian di resto, dan selama itu juga zoe ngediemin lino.

Bahkan zoe ga pernah nemuin lino, sayangnya lagi lino juga gada niatan buat nemuin zoe.

Mereka lost contact, mulai chat whatsapp, line, telpon semuanya lost cont.

"Dek,"

"Hm?"

"Mau sampe kapan?"

"..."

"Mau sampe kapan kamu diem dieman gni sama lino? Lino itu tunangan kamu. klo emng ada masalah, selesaiin semuanya baik baik. Kalian udh sama sama dewasa, ga pantes diem dieman kaya bocah gni." ucap jake sambil ngusap rambut zoe,

Zoe hela nafas,"Sampe waktunya tiba, sampe tuhan yakin buat misahin kita." jawab zoe,

Bertepatan setelah itu bel rumah zoe bunyi,

"Buka gih!" ucap jake, beruntungnya mereka lagi diruang tamu. Jadi deket sama pintu utama,

Zoe beranjak ngebuka pintu,"Siapa--"

"Zoe,"

Zoe buru buru natep pintu begitu wajah lino terpampang jelas didepannya.

"Zoe tunggu," ucap lino nahan pintu nya,

Zoe hela nafas dan nepis tangan lino,"Ayo masuk dlu."

...

Lino duduk disofa ruang tamu, disebelahnya ada zoe yg siap dengerin semua deretan kalimat yg bakalan lino tuju in ke dia.

"Jadi.."

"Ayo ketemu ditaman nanti malem." ucap lino,

Zoe masih natep lino bingung,"Buat apa?"

"Ada, nanti saya jemput jam 7 malem. Udh ya, saya masih ada urusan. Permisi," ucap lino dan nglenggang pergi gtu aja dri rumah zoe.

Sedangkan zoe duduk melamun di ruang tamu. Ada yg beda dari lino, tatapan mata nya, juga gaya bicaranya.

Sejak kapan lino jadi ngomong saya-kamuan sama zoe?

"Ekhem!"

Deheman sang kakak buat lamunan zoe buyar dan natep jake dg kerutan didahinya,

"Tuhan udh nentuin waktunya," ucap jake,

Zoe hela nafas, sebelum akhirnya naik ke lantai atas kamarnya.

"Dasar anak muda."

°°°

Zoe udh duduk manis didepan cermin kamarnya, sekedar liat penampilannya malem ini.

Dress warna pastel, dan rambut nya yg diurai sedikit berombak di bagian bawah.

Zoe hela nafas,"Sampe disini? Malem ini? Oke tenang, bukannya ini yg lebih baik?"

"ZOE! LINO DIBAWAH!"

"IYA!!"

Zoe ngambil tas galupa hape nya,

....

Tepat didepan papa sama bunda nya, lino duduk sambil ngomong entah apa.

"Kak lino," panggil zoe,

Lino beralih natep zoe. Dengan sedikit senyum tipis dibibirnya,"udh siap?"

Pertanyaan lino yg memiliki banyak sisi, paham?
Satu sisi, seakan kata siap nya bukan buat berangkat ke taman. Tapi buat keputusan akhirnya, 'udahan? Lanjut?'

Melt Heart || Jay Onde histórias criam vida. Descubra agora