bully (1/2)

180K 4.4K 593
                                    

hai haii !

Enjoy♡

Lelaki manis dengan kaca mata bulat itu berjalan dengan langkah tergesa gesa menuju kelas, mengabaikan orang orang yang menatap nya dengan jijik.

Na jaemin nama laki laki itu.

Laki laki manis dengan kaca mata bulat dan tebal itu, bisa dikatakan bahwa dia culun.

Setelah berhasil masuk ke kelas dia langsung disuguhi kata kata kasar yang terlempar untuknya seperti..

"hei berikan tugas mu ke ke anak itu! "

"lihat dia sangat menjijikkan"

"bajunya sangat kuno"

Ahh ayo lewatkan kritikan itu dan mari kita berjalan dengan menunduk ke meja jaemin.

Di meja jaemin sudah terdapat tulisan tulusan kotor dengan spidol permanen membuat itu tak bisa dibersihkan.

Jaemin duduk dengan tubuh sedikit bergetar bukan karna takut tapi emosi yang meluap.

"sialan jika ini bukan tugas sudah ku cekik mereka"  batin jaemin

"ayah ayolah jangan rubah aku menjadi manusia culun seperti itu aku jijik" ujar lelaki cantik dengan hentakan kecil di kakinya.

"jaemin sayang kau harus terus mengawasi lelaki  itu tanpa ketauan, ayah akan memberi hadiah lebih janji" ujar pria tinggi yang dipanggil dengan sebutan ayah.

Lagi lagi lelaki mungil itu ke sekolah dengan pakaian culun nya, sungguh dia tak ingin berkaca sekarang.

"dimana laki laki itu?  Aish aku malas mencari nya"  gumam laki laki manis itu dengan menunduk.

Brukk..

"sial"  umpat laki laki manis itu dengan gumam-an

"A-ah maaf j.. Jeno? "
Yang dipanggil jeno itu hanya mengangguk dengan muka datar nya, secepat kilat dia pergi dari sana.

"bagaimana aku bisa mengawasinya jika dia seperti margarin huh? Berjalan saja sangat cepat"  batin laki laki manis itu–jaemin.

"ayah apakah benar nama laki laki itu lee jeno? " tanya jaemin di depan pria tinggi itu, pria itu mengangguk lalu menatap anak semata wayangnya itu.

"kau sudah bertemu dengannya? "

"i-iya"

"bagus kau makin mudah? " jaemin menggeleng

"dia sangat waspada".

"jangan sampai kita ketahuan" ujar sang ayah sambil beranjak pergi.

Jaemin tengah duduk di pojok kantin tatapannya kosong ke lelaki jauh di depannya.

"apakah dia benar benar target ku? " gumam jaemin pelan.

Jaemin menunduk melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"jika dia benar target ku.. Aku rasa aku akan mati saja"

"ayah jika aku berhasil menjaga lelaki itu.. Apa yang akan ku dapatkan? "

"kau mau apa? "

"entahlah" ucap lelaki manis itu sambil menunduk.

"apa kau menyukai jeno? "

Deg 

"a-aku rasa" ucap jaemin sedikit gugup, sang ayah mengehela nafas.

"ayah akan selalu merestui mu dengan siapa pun itu, tapi maaf untuk kali ini tak bisa"

Jaemin mendongak dengan mata yang berkaca kaca, bahu yang bergetar, bibir yang digigit menahan tangis.

"hiks.. " isakan itu lolos begitu saja beriringan dengan air mata yang mengalir.

"ayah akan berusaha membatalkan ini semua" ucapan sang ayah sukses membuat jaemin mematung seketika, jantung nya serasa tak berdetak selama beberapa detik.

"ayah tau jeno sangat dingin dan waspada bahkan mengira kau adalah musuh nya"

"jika jeno benar benar tertangkap, dia akan mati detik itu juga" jaemin mematung, dunia seakaan berhenti. Apa? Jeno akan mati? Baiklah jaemin akan menjaga jeno dengan sangat hati hati!

"mulai besok kau harus berubah menjadi penjaga pada umumnya, tak usah menyamar" final sang ayah.

Jaemin kini berangkat dengan kaos hitam dan celana jeans nya, berlari memasuki sekolah dengan tergesa gesa, mencari 1 orang yang benar benar harus dia cari.

"kumohon jeno.. "  doa jaemin dalam hati nya.

Jaemin mengambil hp nya saat dia sudah berada di dalam kamar mandi.

"halo jeno kau dimana bodoh?! "

"tenanglah dasar, aku sedang di dalam salah satu bilik kamar mandi" ujar jeno di telfon.

"ha? Aku juga di kamar mandi"

Jaemin menoleh, berusaha mencari laki laki yang harus dijaga itu, ah ketemu!

"jeno aku di depan bilik mu" ujar jaemin di depan pintu.

"iya aku keluar" jeno langsung membuka pintu bilik itu.

"dimana penjaga nya? " ujar jeno

"di luar, semua orang sudah diamankan"

"bagus, sekarang kita harus apa? "

"diam disini sampai ada bantuan datang" ujar jeno santai

"ck dasar"

"kau tau perjanjian itu? " ujar jaemin pelan.

Jeno menoleh "iya aku tau"

Jaemin tersenyum tipis "aku rasa kita memang tak ditakdirkan"

"kata siapa? Ayah mu sedang berusaha membujuk ibu ku"

"semoga berhasil" ujar jaemin pelan.

Jaemin menoleh "aku ingin melakukannya"

"melakukan apa? " jawab jenk tanpa menoleh.

Jaemin mengelus paha jeno "ini"

Tbc.

adegan berikut nya ada ekhem ekhem:)

🔞oneshoot nomin🔞Where stories live. Discover now