3

1.4K 143 4
                                    

Singto mengingat janji nya dengan mae,   lalu bergegas, tanpa senyum dan sikap dingin nya singto membuat para staf dan karyawan di kantor nya hanya menundukkan kepala nya memberi hormat ke singto,  singto yg melihat nya hanya diam dan tidak tersenyum sama sekali, karyawan nya tidak berani membantah mau pun melawan tuan ruangroj,
Singto bergegas menuju mobil dan mudah2an tidak macet supaya bisa mengantarkan mae. Singto tidak ingin mae nya kecewa,  setidaknya singto ingin membahagiakan mae nya walaupun dengan perhatian kecil
.
.
.
  
"mae,  benar kah ini rumah nya? " tanya singto keheranan dan memarkirkan mobil nya di halaman rumah yg tidak tau siapa teman mae nya itu, melihat rumah megah di depan nya bak istana,  lapangan luas dan tanaman2 indah menghiasi rumah ini membuat hati singto begitu nyaman

"benar,  ini rumah teman mae, ayo kita turun"
Singto melepaskan seatbelt nya lalu menyusul mae nya yg sudah berada di depan pintu dan menekan bel,  tak lama kemudian keluarlah wanita paruh baya seumuran dengan mae nya, singto memberi wai ke wanita paruh baya itu

"sawadee khap" ucap singto sambil menundukkan kepala nya memberi hormat ke orang yg lebih tua

"apa ini anak mu swy? " tanya wanita paruh baya yg di depan nya ini bernama nantana di jawab anggukan oleh ibu nya singto

" mari masuk" mempersilahkan tamu nya masuk. Memperlihat kan koleksi2 yg menarik dan juga langka

" sayaaaang, ada teman mama di sini,  keluar lah dari kamar,  jangan mengurungi diri mu ketika ada tamu. " teriak mama krist ke seberang pintu kamar berwarna coklat tua.

Tak lama kemudian keluar lah seorang pria manis menuju ruang tamu dengan wajah yg begitu datar,  krist memberi wai ke ibu nya singto, ibu singto yg melihat anak nya yg sibuk dengan ponsel lalu memukul lengan singto sedikit kuat hingga singto tersadar bahwa ada seseorang yg duduk di samping tuan rumah.
Singto yg melihat nya terkejut melihat krist di depan mata nya,  lalu mengucek2 mata nya dan mengerjap ngerjap kan mata nya tanda tak percaya,

" mae itu,, " singto heran dan bingung

"dia krist perawat, anak nya ibu nantana" jawab swy

Krist yg melihat singto hanya diam dan memandang singto sinis dengan muka datar nya
" lelaki ini lagi!! Apa tidak ada yg lain apa selain lelaki menyebalkan yg ada di depan mata ku ini " krist membatin

" ma, aku ajak godt ke sini biar godt berkenalan dengan keluarga ruangroj " ucap krist ke mama nya dan di jawab anggukan kecil dari mama nya

" godt kemari lah. Kenal kan dia singto prachaya ruangroj,  dan ini ibu nya, nyonya swy ruangroj menunjuk ibu singto yg berada di samping nya.."
Godt tersenyum melihat teman dari ibu krist yg tak kalah cantik dari ibu nya krist.
 

  Singto yg melihat ini semua dengan tidak percaya,  entah perasaan apa yg dia hadapi melihat godt di dekat krist membuat hati nya merasa panas, padahal krist adalah incaran nya sejak umur krist 12 tahun.

" mae, aku pergi dulu, ada urusan di kantor" singto permisi,  sambil memberi wai kepada nyonya nantana tanpa melirik krist sedikit pun
Krist yg melihat singto pergi pun menghela nafas berat nya.
Krist merasa berbeda kalau berhadapan dengan singto

"tetapi kenapa dia pergi begitu saja?" batin krist..
 
(macam mana pulak nya si krist ini. Tadi singto ada  merasa kesal,  ini si singa pergi malah bertanya2)

Krist membiarkan ibu singto dan ibu nya bercerita ria menghabiskan waktu setelah lama tidak bertemu.

Singto membanting pintu mobil nya dan beranjak pergi dari rumah pria yg dia sukai sejak kecil dulu,   singto mengingat senyum manis krist saat pulang sekolah bersama teman2 nya,  melihat senyum nya saja hati singto menghangat,  namun di sisi lain singto mengingat hal tadi yg membuat singto panas, singto pergi ke club seperti biasa nya dengan teman-teman nya siapa lagi kalau bukan tay
.
.
.
" godt, cari kan aku lokasi di mana pembunuh kakak ku itu tinggal,   ingin rasa nya ku koyak2 tubuh nya dengan pisau bergerigi"

Secret LoveWhere stories live. Discover now