Pt.6

14.4K 2.2K 149
                                    

"Semanis gula dan sepahit kopi, dia bahkan bisa merasakanku dalam satu detik..."

.

.

.

[...]

"Ya" kudengar ucapan itu keluar dari belah bibirnya

Aku mengerdikkan bahuku memandangnya.

"Bagus" jawabku

Tangannya mengelus pipiku, "Ada apa?"

"Aku sudah menduganya" entahlah kenapa aku tak merasa risih dengan sentuhan tangan besar itu, rasanya hangat.

Jeno tersenyum lagi. Aku pikir dia adalah orang yang selalu membawa aura positif bagi orang disekitarnya. Itu baik

Dia menarik tangannya dari wajahku, beranjak dari tempatnya "Kau ingin sesuatu yang dingin?" Tanyanya

"Tentu"

Dia membawaku menuju dapur yang menakjubkan. Meja makan yang menghadap langsung ke sebuah pemandangan bersih kota Canada yang hanya dibatasi oleh dinding  kaca yang menawan. Dia meninggalkanku menuju kulkas mengambil dua kaleng beer darisana.

"Kau mau beer?"

Aku menggeleng, "Bisakah aku mendapatkan susu cokelat dingin jika ada?" 

"Hmm sebentar, kupikir aku punya yang seperti itu" dia kembali membuka lemari pendingin dan mengeluarkan susu kotak dari dalam sana.

"Apa sekarang aku bisa tahu namamu?" dia memberiku gelas krystal berisi susu cokelat dan duduk dihadapanku tanpa henti menatapku.

Aku menggeleng, kutatap dia di matanya sedikit merindukan mata indah itu "Tidak sampai aku mendapatkan kembali pisau lipatku"

Dia terdiam "Kau takkan mendapatkan pisau lipatmu hingga aku tahu namamu"

"Na Jaemin" ucapku singkat

Dia membelalak "Haha jadi secepat ini aku mengetahuinya, kau punya nama yang sangat cantik itu sepadan dengan apa yang kulihat pada dirimu"

"Aku tak seperti apa yang kau lihat"

Dia menggeleng, "Mata dan hatiku tak pernah berbohong, kau sangat menarik Jaemin" ucapnya

"Lupakan, bisakah aku melihat matamu?"

"Tentu, apa kau pernah menggunakan softlens?"

Aku mengangguk "Ya, aku suka mengganti warna mataku sendiri" 

Kulihat dia beranjak dari tempatnya meninggalkanku di ruang makan sendirian, aku membiarkannya pergi hingga beberapa menit setelahnya ia kembali lagi membawa sebuah kotak beludru hitam ditangannya.

"Maukah kau melepaskannya untukku?" 

Aku memandangnya heran, mengapa dia memperlakukanku tidak seperti kami berdua adalah orang asing. 

[DIBUKUKAN] Criminal, Fetish, And You.✔ [NOMIN]Where stories live. Discover now