☘ My Nerdy Boy ☘

4.1K 143 38
                                    

Semua karakter yang ada di dalamnya hanya milik bunda J.k Rowling.

But, cerita di dalamnya adalah hasil dari pemikiranku sendiri, dan saya tidak mendapatkan apapun dalam menulis cerita ini, kecuali kesenangan.

Jadi, jika suka silahkan dibaca.
Jika tidak suka silahkan kembali.

Saya menerima kritik dan saran yang membangun, dan tidak menerima kata-kata kasar dan umpatan dalam bentuk apapun.

Jadi, hargai penulis dan jadilah pembaca yang baik.
Terima Kasih.

So.........

ENJOY READING!!!

~°°~

~ 🍀 TheoMione 🍀 ~

~°°~

'Brak!'

Suara benda jatuh terdengar membelah kebisingan kantin kampus.

Semua aktifitas di dalamnya seakan telah terhenti.

Seluruh mata tertuju pada satu objek yang berdiri diam di tengah kerumunan.

Seorang pria dengan surai hitam dengan pakaian yang terlihat kebesaran serta sangat ketinggalan jaman menatap ke arah bawah.

Nampan makanan yang akan dia santap telah tersebar di lantai dengan bentuk yang sangat tak sedap untuk di pandang.

Sedetik kemudian terdengar suara semburan tawa keras yang diikuti hampir seluruh penghuni kantin.

Pria yang berdiri ditertawakan tidak menunjukkan perubahan mimik sama sekali. Seolah tak meperdulikan bahwa dialah objek tawa orang lain, dia dengan tenang mengambil nampan dan akan segera pergi sampai bahunya di tahan.

"Oh, mau pergi ke mana?"

Pria dengan surai hitam itu menoleh dan memperlihatkan setengah wajahnya yang hampir tak terlihat. Matanya tertutupi oleh kacamata bulat besar dengan lensa buram yang membuat lawannya tak mampu melihat sorot matanya.

"Apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan suara dalam serta wajah suram.

"Bukankah kau ingin minta maaf padaku?" Tanya Zack dengan wajah dibuat polos. Seolah bukan dialah yang memulai segalanya.

"Bukankah seharusnya kalimat itu diucapkan olehmu?" tanyanya balik dengan datar dan akan kembali melangkah, namun langkahnya kembali terhenti.

"Oh~ mau kemana, Nott?" seru Zack kembali menarik bahu milik pria yang diajak berdebat.

"Apa lagi yang kau inginkan, Morgan!?" tanya Theo tak sabar.

Zack mengangkat kedua alisnya. "Bukankah kau ingin makan? Makananmu masih belum habis!" jelas Zack menunjuk pada makanan di bawah dengan seringai diikuti oleh tawa teman-temannya.

Theo sama sekali tidak peduli pada perkataannya, kemudian berbalik dan kembali diblokir oleh Zack yang masih menyeringai senang.

Theo mulai hilang kesabaran. "Minggir, Morgan! Kalau tidak--"

"Kalau tidak apa?" sambar Zack dengan alis mencemooh. "Apakah kau akan menangis kemudian pergi ke ibumu dan meminta susu?" tanyanya mengejek yang membuah hampir seluruh kantin tertawa terbahak-bahak.

One Shot - HermioneWhere stories live. Discover now