21 - End

76 8 0
                                    

Haeya dan Beomgyu akhirnya sampai dirumah keluarga Moon. "Kau sebenarnya ingin mengatakan apa pada Rae?"

Haeya menolehkan kepalanya, "ah, ku pikir tidak penting. Jadi, kau tidak perlu tahu."

Masih penasaran Beomgyu kembali bertanya. "Ayolah, katakan padaku."

"Aku akan cerita, tapi tidak sekarang, ya?" Haeya memintanya dengan pelan. Walaupun perasaannya semakin meningkat, namun melihat Haeya yang tidak ingin bercerita, mau tidak mau Beomgyu mengiyakan.

"Baiklah, sekarang turunlah. Aku akan memarkir mobil dulu,"

"Kau juga akan turun?"

Beomgyu menganggukkan kepalanya, "orangtua Raena pasti ingin mengetahuinya. Ku pukir, Raena belum mengatakannya bukan?"

Haeya ber'oh sambil mengayunkan atas bawah kepalanya, pertanda ia paham maksud lelaki tersebut. "Ah, baiklah, terserah dirimu saja." Haeya membuka pintu mobil dan menutupnya.

Ia perlahan membuka pagar, tanpa ia sadari, seorang gadis kecil telah berdiri di depan pintu utama dengan senyuman lebarnya.

"Kak Yunhee 'kan?" Haeya berbalik. 

"Rae?" Rae memeluknya. Haeya yang mendapatkan perlakuan seperti itu terdiam sesaat. Pandangannya tidak sengaja melihat nyonya Moon berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar.

"Yunhee-- maksud tante, Haeya 'kan?" Haeya tersenyum, ia melepaskan lingkaran tangan yang memeluk kakinya lalu menggendong Rae. Haeya berjalan sambil membungkuk sopan pada Ibu Raena.

"Selamat siang," 

"Tante senang kau datang kesini, masuk dulu, yuk!"

Haeya mengangguk, tapi baru satu langkah menginjakkan rumah keluarga Moon. Gadis itu teringat Beomgyu, "tunggu tante, sepertinya Beomgyu juga ak-"

"Soal Beomgyu, sepertinya ia ingin kita berbicara banyak dulu. Tadi pagi, Beomgyu sudah bilang pada tante untuk pergi sebentar setelah mengantarmu."

Sekali lagi, Haeya mengangguk paham. "Baiklah tante."

-I'm Back-

"Jadi, kau sudah bicara pada Rae?" Haeya tidak menjawab. Gadis itu melamun.

Karena pertanyaannya tidak dibalas, Beomgyu menoleh dan mengibaskan tangannya di depan Haeya. Haeya yang melihat kelakuan Beomgyu tersadar. "Ah, a-ada apa Beomgyu?"

"Ada masalah?"

Haeya mengulum bibirnya, "tidak juga." Katanya.

"Kalau kau ingin cerita, ceritakan semuanya padaku." Ucap Beomgyu. Sebenarnya ia berharap Haeya dengan segera menumpahkan semua beban yang ditanggungnya sendiri.

"Sebenarnya aku tidak mengerti,"

Beomgyu mengangkat alisnya. "Kenapa aku harus ikut dalam misi bodoh ini? Maksud ku, kenapa aku bisa ikut, apakah seseorang di keluarga ku pernah merasakan hal yang sama?"

 "Sepertinya? Aku tidak tahu apa-apa." 

Haeya menggigit roti bakar ditangannya. Sekarang mereka duduk di bangku panjang yang ada di taman. Malam ini, mereka seharusnya pergi bersama yang lain. Tetapi tiba-tiba semuanya mendadak sibuk. Mereka bahkan tidak mengatakan alasannya. Lagipula keduanya tidak ambil pusing, bukankah bagus jika hanya mereka berdua? Mereka bisa berbincang-bincang banyak hal.

"Tapi, untung saja misinya selesai dengan mudah." 

Beomgyu memegang tangan kiri Haeya dan memasukkannya dalam kantong coat miliknya. "Iya, aku senang sekali. Karena setelah ini, Haeya ku tidak akan kemana-mana."

Haeya tersenyum, ia menyandarkan kepalanya dipundak Beomgyu. "Ku pikir, Soobin yang akan jadi orang yang paling penting dalam hidupku. Nyatanya bukan, tuhan berkata lain."

"Tapi, aku senang." Haeya menjauhkan kepalanya. Ia menatap Beomgyu yang sedang tersenyum menatapnya balik. "Meski aku awalnya dijodohkan karena paksaan ayah, kini aku bebas menyukaimu."

"Oh iya, sejak kapan kau menyukai ku?"

Beomgyu mengangkat wajahnya dan berpikir, "mungkin saat kita kecil?"

"Astaga, kau ini, pikiranmu sejak kecil sudah mulai suka-sukaan."

Beomgyu menyengir tanpa dosa. "Maaf-maaf, kau sangat lucu waktu kecil, jadi aku tidak tahan untuk tidak menyukaimu."

"Aku tahu, dulu aku sangat lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu, dulu aku sangat lucu." Haeya membalas dengan percaya diri dan berhasil menimbullkan kekehan dari Beomgyu. 

"Teruslah seperti ini, hm?"

Haeya mengangguk, ia kembali menyandarkan kepalanya di bahu Beomgyu. "Aku mencintaimu,"

"Aku juga."

Haeya mengerjapkan matanya. Sedetik kemudian ia tersenyum, mengingat semua kenangan yang ia lewati.

Pertama kali, aku kembali hidup. Namun, aku terlahir kembali di tubuh orang lain selama 2 kali. Dan aku tidak mengharapkan hal ini terjadi. Aku malah menyukai teman kecil ku, Choi Beomgyu.

---

Jangan lupa tekan 🌟 and comment ya~!
Terima kasih yang sudah baca I'm Back | Choi Beomgyu
고마워 ^^♡

I'm back | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang