4

136 24 4
                                    

Jeongwoo

|Hehhh
|Malem malem masih online aja

Suka suka gue laa|

|Baiklahh karna ananda kim haeun belum tidur, gue akan memberikan sebuah penawaran yang cukup bagus untuk ananda

Baiklah kepada bapak jeongwoo| penawarannya apa yah

|Besok berangkat sekolah bareng yok

Ngapain anjir|

|Ya berangkat sekolah lahhh, jangan jadi bego gitu deh

Ehhh bukan gitu maksud gue|

|Lagian kenapa si, searah ini kan, awas aja lo banyak alesan, gue nawarinnya maksa yaa, ga ada kata 'engga'

Ko gitu sih|

|Besok gue tunggu di depan gedung apartemen lu ya

Lahh|
Park jeongwoo|
Gue nge iya in aja belum anjir|
Yaudah|
Awas aja kalo telat|

Haeun pun menatap layar ponselnya

"Bilang aja anjir kalo mau liat jireum, jan so soan pengen berangkat bareng gue segala"

Kemudian ia menarik nafas dalam dalam

"Tenang haeun, lo gapapa ko jadi pelampiasan, seengganya hati gue masih nganggep dia temen, ga lebih dari itu"

Iyaa

Haeun dari kemarin memikirkan itu

Dia pasti hanya menjadi pelampiasan ketika jeongwoo memberikannya kalung

Memang dari awal jeongwoo itu merupakan tipe haeun tapi sejauh ini dia tidak ingin terlalu berharap padanya

Karena dia tau akan berakhir menyakitkan

Menjadikan jeongwoo teman, itu sudah lebih dari cukup

Tapi tanpa haeun sadari, bersama jeongwoo sudah menjadi kesehariannya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
6 bulan kemudian

Pagi hari...

Dari kejauhan jeongwoo melihat haeun menghampirinya

"gue cuma tidur 2 jam anjir" kesal haeun langsung memakai helm yang disodori jeongwoo

"Udah buruannn naek, gue jadi ikut telat gara gara lo"

"Iya maap maap, padahal tadi gue udah bilang duluan aja kan"

"Kaga tega gue, makin telat lo kalo gue ga nungguin"

"Hehehe makasih jeongwoo ganteng" senyum haeun mulai menaiki motornya

"Giliran gini aja dipuji mulu gue"

Beberapa saat kemudian

Jeongwoo menghentikan motornya di depan sekolah haeun

CONVERGE  || Park JeongwooTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon