Chap 22

650 84 66
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang memiliki cerita dan alur yang sama itu adalah kebetulan semata atau plagiat milik thor
Genre : persahabatan, cinta, luka, reinkarnasi
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu dan yang lain hanya tambahan
Sifat karakter berbeda dengan versi anime terkadang ooc
Cerita gaje
Typo bertebaran meski sudah thor edit









Happy reading





Menang atau kalah sudah biasa dalam suatu permainan. Begitu pula dengan kedua putra dan putri Uchiha, Itachi dan Sasuke. Mereka mengadakan permainan atau taruhan yang isinya jika sang adik aka Sasuke jatuh cinta kepada sahabatnya aka Namikaze Naruto maka Sasuke harus membelikan Itachi 100 tusuk dango. Dengan keyakinan tinggi Sasuke menerima taruhan tersebut dan hasilnya dia kalah. Dia jatuh cinta kepada Naruto. Meski di mulut dia tak berkata cinta tapi di hati, Sasuke telah jatuh cinta kepada Naruto. Mungkin sebelum menginjak usia belasan tahun. Hanya saja Sasuke baru menyadarinya sekarang.

Sang kakak, Uchiha Itachi dengan suka cita menerima 100 tusuk dango yang adiknya berikan. Tanpa pikir panjang ia langsung memakan dango itu hingga setengah dari yang Sasuke berikan.

"Eu... " Itachi bersendawa akibat kebanyakan makan kue dango.

"Enak sekali! Aku sangat beruntung bisa makan dango sebanyak dan seenak ini. Untung saja imoutoku yang manis jatuh cinta pada Naruto! " seru Itachi dengan riang menghilangkan citranya sebagai seorang Uchiha.

Sasuke yang baru saja selesai mandi setelah makan malam, tak sengaja mendengar ocehan sang kakak yang menurut Sasuke sangat norak dan memalukan.

"Dasar kakak durhaka. Tertawa dan bersenang - senang di atas penderitaan adiknya," gumam Sasuke berjalan melewati sang kakak tapi ia hentikan langkahnya menjadi berdiri di samping sang kakak yang sedang duduk manis mengusap perutnya.

"Eh imoutoku yang cantik. Thanks ya. Dangonya enak. Mau ku taruh di kulkas. Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Naruto? Apa ada kemajuan? " tanya sang kakak tanpa tahu perasaan adiknya yang sedang gegana. Gelisah, galau dan merana.

Sasuke duduk di kursi di sebelah sang kakak. "Hn. Kemajuannya sangat pesat sampai aku ingin mengirimnya ke bulan atau membunuhnya, " jawab Sasuke tersenyum iblis.

Itachi tersenyum bahagia. "Selamat ya, imoutoku. Kau tahu kan ungkapan siapa cepat dia dapat. Kau terlalu lambat sih jadi keduluan oleh gadis Hyuga itu. "

Sasuke menatap tajam sang kakak. "Meski aku yang suka duluan tapi dia tidak menganggapku sebagai perempuan. Dia selalu mengatakan kalau aku itu laki - laki jantan super kuat. "

"Bukannya itu benar? Kau kan selalu marah kalau dibilang cantik. Aneh sekali adik perempuanku ini," sambung Itachi sambil mengusap surai panjang Sasuke yang terurai. "Rambutmu lembut sekali."

Sasuke menghela nafas. "Itu beda lagi, nii san." Sasuke berdiri lalu meninggalkan sang kakak yang masih sibuk mengusap perutnya yang agak buncit. "Oh begitu ya. Ternyata adikku sudah taubat sebagai ninja pelarian. Hihi. "

Rasa kesal dan sedih merasuki hati Sasuke. Itu disebabkan sang sahabat sama sekali tidak memedulikannya. Ketika Sasuke sakit Naruto tidak menjenguknya dengan alasan Hinata. Tadi siang juga. Bahkan lebih parah lagi. Jangankan ditanya kabar dan kondisi kesehatannya, meliriknya saja tidak. Seakan - akan Sasuke tidak ada di belakangnya dan mungkin tidak ada di dunia ini. Begitu pikir Sasuke.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ikatan dari Masa Lalu (End)Where stories live. Discover now