BEGAL BOKONG || Noren✔

○ 8

Vote euy !

.

"Aduh sakit , lepasin !"

Renjun mencoba melepaskan cengkeraman Jeno pada lengan nya . Tapi Jeno gak perduli , dia terus saja menarik Renjun dan membawanya ke toilet .

Blaam

Kerasnya suara bantingan pintu toilet itu mengakhiri cengkeraman pada lengan Renjun . Tapi bukan nya merasa lega , Renjun malah lebih merasa dalam bahaya , sebab Jeno mengunci pula pintunya .

"Ng-ngapain pintunya di kunci ?"

"Biar tidak ada yang mengganggu kita berdua ." Jeno menaik turunkan alisnya .

"Hah !?"

"Lepas gih celanamu !"

"Oi ..oii ."

.

.

"Muaaahh ...muaaahh ."

Kecupan -kecupan ringan itu mendarat di bokong Renjun . Si empunya cuma bisa merengut sambil nemplok di tembok dengan celana seragam yang telah melorot .

"Euuhh ..., gemes bener dah ." Racau Jeno , sambil meremas -remas dan menekan -nekan bokong Renjun .

"Jen , bisakah tidak terlalu menekan , anu aku terhimpit nih ." Keluh Renjun . Tak dipungkiri sih karena perbuatan gemas Jeno pada bokong nya membuat anu Renjun terbangun .

Jeno yang tahu hal itupun tersenyum sensual dan berbisik sesuatu pada Renjun .

"Njuun , ayo kita lakukan !"

"Hah , heh ...!?" Renjun hendak protes .

Terlambat , hanya dengan satu tarikan kolor hello kitty Jeno sudah melorot juga .
.

.

"Laper bosque , eh... lapor ." Ini Ten , anak buah Lucas , dia itu agak melambai .

"Ya , bagaimana hasil nya ?" Lucas menanyakan hasil penyelidikan anak buahnya itu .

"Anu bos , beberapa siswa yang telah kami mintai keterangan mereka bersaksi bahwa ada desah di balik pintu toilet bos ."

Pernyataan Ten membuat Lucas tersedak es tehnya . Dia lalu mengorek beberapa kali telinganya , mungkin saja dia salah dengar  .

"Apa kamu bilang ?, coba ulangi sekali lagi ."

"Apa kamu bilang ?"

"Bukan yang itu , yang tadi ..."

"Bukan yang itu , yang tadi ..."

"Arrghh ..." Lucas hendak menggaplok Ten namun segera di cegah oleh Kun .