3. Castle

25 4 0
                                    

Sial kenapa tubuh gue nggak bisa di gerakkan sih pikir ana, pria yang bernama freeze berhasil menangkapnya.

Freeze menyerahkan ana pada pria berambut merah itu.

Lava menggendong ana dan mendudukkannya di atas punggung naga.
Ana duduk di depan dan Lava duduk di belakang ana.

Ana bisa merasakan pelukan erat tangan lava di perutnya, menahan agar tubuh ana tidak jatuh, tubuh ana bersandar pada tubuh lava.
Kepala ana tepat di dada kiri lava.

Ana memejamkan matanya karena angin bertiup kencang.

Naga itu terbang tinggi menembus awan..

Sumpah ya seumur hidup gue nggak akan mau lagi naik naga, tidak secara sadar pikir ana.

Tubuh ana yang memang tidak bisa bergerak mendadak lemas.

Pusing..

Untung saja malam hari, ana tidak bisa melihat jelas betapa tinggi naga ini terbang.

Satu menit kemudian ana sudah bisa bergerak.
Karena takut jatuh ana memegang kencang tangan Lava yang melingkar di perutnya.

Lava kaget..
Flower sudah sadar, harusnya gadis ini masih tertidur..
Gadis ini bisa memecah kekuatan freeze pikir lava.
Lava menatap gadis yang kepalanya bersandar di dadanya.

Ana menatapnya balik..
"Loe mau bawa gue ke mana?"tanya ana melirik wajah lava yang tampan.
Mirip sehun exo dengan rambut merah pikir ana.

Lava terdiam..
Ana mengulang perkataannya teringat percakapan dengan flower menggunakan kata aku kamu.

"Kamu siapa, kamu mau bawa aku ke mana?"tanya ana.

"Lava.."jawab lava.
"Aku akan bawa putri kembali ke kastil untuk menemui pangeran Sky"

Ana terdiam teringat mimpinya sebulan yang lalu saat bertemu flower.

Apa gue sedang ketiduran di angkot..
Apa ini mimpi.
Ana pernah mengalami lucid dream.
Tapi bagaimana kalau ini nyata dan gue masuk ke dalam Dunia Earth Kingdom pikir ana.
Kalau mereka mengira aku flower..
Lalu flower ke mana, apa yang terjadi sebenarnya.

Naga itu turun di halaman kastil.

Mendarat sempurna.

Lava membantu ana turun dari naga..

"Terima kasih black"ucap lava.

Naga itu meraung pelan dan kembali terbang menembus kegelapan malam.

Kaki ana masih gemetaran di bawa terbang.
Ana tidak takut pada naga, ana lebih takut ketinggian saat terbangnya.

Ana menarik nafas dan menghembuskannya pelan.
Ana mencoba mengatur detak jantungnya yang bergemuruh.

Percuma kalau mau kabur.
Gue nggak akan bisa melawan.
mereka bukan orang biasa pikir ana.
Lagian mau kabur ke mana..

Ana melihat Freeze yang sudah lebih dulu tiba.
Freeze berdiri di depan pintu kastil.

Cowok ini berambut putih pakaiannya juga putih, modelnya mirip baju yang di pakai lava.
Cowok ini juga tampan wajahnya seperti v bts hanya saja dengan rambut putih.

Freeze tampak kaget melihat ana yang sudah sadar dan bisa bergerak lalu menghampirinya.

Freeze ternyata menemukan tas ransel biru ana yang terjatuh di hutan.
"Apa ini milik putri?"tanyanya

"Iya, terima kasih"ucap ana tersenyum langsung mengambil dan memakainya.

Sinar bulan menerangi luar kastil.

My Imagination Love 2Where stories live. Discover now