Chapter 12

1.9K 148 6
                                    

Jika ada kesamaan alur cerita atau kejadian-kejadian dalam cerita ini, mohon dimengerti author juga seorang manusia. Ini pure pemikiran author. Tidak ada copypaste dari cerita manapun.


HAPPY READING...






Berbulan-bulan sudah mingyu menjalani rumah tangga dengan tzuyu. Kehamilan tzuyu juga sudah memasuki bulan ke-6. Mulai perlahan pula, mingyu sudah melupakan wonwoo. Yg biasanya ia akan mengendap-endap untuk tidur di kamar wonwoo atau memaksa ikut mengantar tzuyu checkup ke rumah sakit –siapa tahu ia bisa mendapatkan sedikit info tentang wonwoo- tapi masih saja nihil. Dan akhirnya sekarang mingyu hanya akan fokus ke tzuyu. Ohiya jangan lupakan morning sick yg dialami mingyu -karena wonwoo- sudah hilang semenjak bulan ke-3 kepergian wonwoo.

...

"mingyu~..." mingyu pun membalas deheman.

"aku ingin berbelanja.. ada tas yg ingin sekali kubeli." Lanjutnya.

"baru kemarin kau membeli tas bermerk dari prancis sayang." Mingyu tetap tak mengalihkan fokusnya pada laptop.

Sungguh, kehadiran tzuyu di kantornya ini sangat mengganggu apalagi sampai merengek di depan mingyu yg jelas-jelas sedang bekerja.

"sayang~ tapi aku mau yg itu juga~"

Brakk..

Tzuyu terkejut saat mingyu mengebrak meja kerja nya. "bisa tidak, sehari saja kau tak menggangguku!"

"aku sudah cukup pusing mendengar rengekanmu dan juga kau terus saja berbelanja." Lanjutnya tanpa menurunkan nada bicaranya.

"kau berani membentakku mingyu?!" tzuyu tak mau kalah juga meninggikan suaranya.

Lalu, tzuyu mengambil tas nya yg ada di sofa ruangan mingyu dan langsung keluar dengan menghentakkan kaki.

"apa yg baru saja kulakukan?" mingyu pun memijit pelipisnya.

.

.

.

.

.

Saat jam istirahat, mingyu menyempatkan untuk pergi ke kafe. Ia sengaja memilih kafe yg terletak jauh dari kantornya entah karena apa, ia hanya ingin saja.

Kriingg..

Suara bel pintu kafe berbunyi saat mingyu masuk dan ia langsung dihampiri pelayan yg membawa papan menu. Setelah duduk, mingyu pun memilih memesan ice americano dan cake manisan. Mingyu memang tidak suka cake tapi semenjak wonwoo yg memperkenalkan cake cokelat ia menjadikan cake itu camilan favorit nya.

Kafe ini juga ia tahu dari wonwoo saat ia menjemput wonwoo yg tak membawa mobil dan sialnya ia menjemput dengan menggunakan motor saat cuaca sedang hujan jadilah mereka berteduh di kafe ini.

.

.

.

"kau mau pesan apa?"

"ice americano saja."

"kau ini, cuaca sedang hujan dan kau malah memesan minuman dingin?... americano tanpa es 2, dan sepotong cake cokelat." Ucap si pria manis yg berprofesi sebagai dokter.

Pria tampan yg dihadapannya hanya mendengus kesal, ia tak bisa membantah jika sudah berhadapan dengan dokter. Sudah 3 bulan dokter itu menyandang status sebagai istrinya. Sementara sambil menunggu pesanan mereka tiba, tak ada percakapan yg terjadi diantara keduanya. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing bahkan hingga pesanan mereka datang.

Begins With Love That Hurts [MEANIE]Where stories live. Discover now