Chapter 5

3K 325 44
                                    

Hyunjin menggeliat tidak nyaman. Bagian bawahnya terasa sangat sakit. Ia mengerjapkan matanya. Tubuhnya tidak dibaluti pakaian! Badannya pun dipenuhi bercak-bercak merah keunguan!

Hyunjin semakin histeris ketika mendapati Chris---yang tentunya tanpa pakaian--- berada di sebelahnya. "AAAAAAAAAAAAAAA!!!!" Pekik Hyunjin kencang. Chris langsung bangun karena terkejut. " Kenapa ba-"

PLAK!

Wajah tampan Chris ditampar kembali oleh Hyunjin. Entah bagaimana, Hyunjin senang sekali menampar wajah itu.

"MAMAAAAAAAAA!! HYUNJIN DIPERKOSAAA--UMPH!!" Mulut Hyunjin disumpal menggunakan tangan oleh Chris. Untungnya bukan bibir, hehe. Kalau pakai bibir nanti jadi ronde dua.

"Saya tidak memperkosa kamu. Kamulah yang menyerahkan tubuhmu sendiri. Kamu lupa? Masih kecil sudah pikun." Chris menggeleng-gelengkan kepalanya. Hyunjin berusaha mengingat kejadian tadi siang. Pipinya memerah. Sial, Hyunjin sangat malu!

Hyunjin menatap Chris dengan galak. "Daripada om, udah tua bukannya setia sama istri malah ngewe sama simpenannya!"

Chris tergelak geli mendengar ucapan Hyunjin. Ia mengecup pipi Hyunjin dengan lembut. "Jangan panggil saya om. Oh ya, saya belum menikah."

"Nah kan! Malah belum nikah, cih pantesan ga nikah-nikah, orang kerjaannya main-main gini." Sindir Hyunjin dengan nada kesal. Chris tidak tersinggung dengan itu karena perkataan Hyunjin tidak salah.

Hyunjin berada di pelukan Chris dan ia tidak menolak. Ia tidak menolak ketika Chris mengecup pipinya atau mengacak surainya. Sungguh ajaib bukan? Ya, begitulah. Ingat sekali lagi, Hyunjin lurus! Tidak belok ya!

"Untuk uang bulan ini, saya sudah transfer ke rekeningmu." Hyunjin yang tadinya sedang mendusalkan kepalanya di dada bidang Chris sontak menoleh pada Chris. "Om tau darimana rekening aku?"

Bangsat, malah dipanggil om. -Chrisganteng

"Apa sih yang saya tidak tahu, nama kelinci tetanggamu saya pun tahu." Celetuk Chris. Hyunjin memukul dada Chris pelan. "Penguntit!"

"Sekarang mandi dulu, ini sudah jam 7 malam. Setelah itu kita makan, oke?" Ajak Chris sembari mengusap kepala Hyunjin. Hyunjin mengangguk lucu layaknya seorang bayi. "Owkei om---eh iya iya daddy! Huh!" Chris menatap Hyunjin dengan tajam, itu sebabnya ia langsung meralat ucapannya.

"Mau mandi bareng?" Goda Chris sambil menaikturunkan alisnya. Hyunjin mendelik. "Tua bangka mesum!" Pekiknya sembari memukul bahu Chris.

-

"Om! Jangan pesan makanan, biar aku yang masak." Hyunjin menghentikan Chris yang hendak memesan makanan. Pria yang lebih tua menghela napas. Chris lama-lama pasrah saja dipanggil om, asalkan ia masih bisa mencicipi anal Hyunjin.

ngewe terooos, bagus om.

"Om tunggu disini, aku mau masak dulu!" Hyunjin berjalan ke dapur Chris dan membuka kulkasnya. Hyunjin terkejut ketika melihat isi kulkasnya yang dipenuhi berbagai jenis minuman keras.

"Si tua bangka itu..." Gumam Hyunjin sambil mencari-cari bahan makanan yang tersedia. Ia melotot ketika melihat ada yang sudah kadaluwarsa. Hyunjin menjadi ngeri memikirkan pola makan Chris. Ia saja yang miskin masih bisa makan makanan sehat walau seadanya, sedangkan Chris yang merupakan seorang direktur dari perusahaan ternama tidak bisa hidup sehat?! Sudahlah.

Untungnya masih ada bahan makanan (tentunya belum kadaluwarsa) yang cukup untuk dua orang. Hyunjin memasak sup bakso dan omelet dengan lihai. Wangi harum masakan Hyunjin tercium sampai ruang makan.

"Sudah jadi~" Pemuda Hwang itu membawa makanannya ke meja makan. Mata Chris berbinar-binar. "Wah, sudah lama saya tidak makan masakan rumahan!"

"Ah, ini mah cuma simpel simpel aja om. Kalau bahan makanan om lebih banyak aku bisa bikin yang lebih enak padahal." Hyunjin mengerucutkan bibirnya kesal."Om jangan kebanyakan minum alkohol, tidak baik!"

Chris tersenyum kecil mendengarnya. "Iya sayang."

"S-sayang-sayang palamu botak, makan sana! Nanti dingin makanannya." Hyunjin menyodorkan sendok dan garpu pada Chris. "Terima kasih." Ujar Chris yang dibalas anggukan oleh Hyunjin.

Mereka makan bersama. Sesekali Chris bertanya hal-hal random atau sebaliknya.

"Kamu punya adik kan? Kelas berapa dia?" Tanya Chris di sela-sela makannya. Hyunjin berhenti mengunyah sesaat. Pantas saja ia merasa bahwa ia melupakan sesuatu.

"Ya..AKU PUNYA DAN AKU MENINGGALKANNYA DI RUMAH TADI!! SEKARANG SUDAH MALAM?! AKU MAU PULANG!" Hyunjin menggebrak meja makan dengan keras dan membanting sendoknya. Chris terlonjak kaget.

"Hei, tenang. Tadi saya menyuruh teman saya menemani adikmu di rumah. Sekarang duduk, oke?" Chris menarik tangan Hyunjin. "Benarkah?" Hyunjin memicingkan matanya dengan curiga. "Kalau tidak percaya, telpon saja adikmu." Chris berusaha meyakinkan Hyunjin.

"Oke." Pemuda manis itu men-dial nomor Dongpyo di ponselnya. Selang beberapa detik kemudian, adiknya mengangkat teleponnya.

"Halo, Pyo? Kamu lagi apa?"

"Pyo lagi nonton sama Pak Seungwoo! Hihi geli pak, jangan dikelitikin~ "

"Pak Seungwoo?" Hyunjin mengernyitkan dahinya. Bukankah itu guru adiknya yang sering memberikan adiknya makanan?

"Umm, iya! Kata Pak Seungwoo, hyung menginap di rumah temannya Pak Seungwoo. Jadi Pak Seungwoo menemani Pyo."

"Baiklah, kalau ada apa-apa beri tahu Hyung, ya?" Walau Hyunjin tahu adiknya aman, namun tetap saja ia merasa khawatir.

"Siap Hyungie, love you~"

"Love you too—eh langsung dimatikan." Gerutu Hyunjin kesal. "Benar kan yang saya bilang tadi?" Chris mencubit pipi gembul Hyunjin.

"Ternyata teman om gurunya adikku, kenapa tidak bilang?!" Hyunjin memajukan bibirnya. "Kamu tidak tanya." Balas Chris. Ia mengecup bibir Hyunjin dengan gemas.

"Oh ya om.." Bisik Hyunjin pelan. "Yes, baby?" Chris mengacak surai halus Hyunjin.

"Om, mau belanja~" Hyunjin bergelayut di lengan Chris dengan manja.

Nah.

Hwang-Matre-Hyunjin mulai muncul.

---My Straight Baby ; Chapter 5---

[A/N]

aneh ga sih ceritanya? berantakan ga sih alurnya? aku ngerasa aneh kalo abis baca story sendiri xixixi.

makasi yang uda baca, jangan lupa vote ya I wuff u guys 😣💗

My Straight Baby [ chanjin ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ