(21) Someone's hope

196 82 64
                                    

Happy reading all 💞
Voment Yamoon Yeorobun

••••

"Jika harapan kamu punah hanya karena kegagalan. Percayalah, hidup tidak sebaik itu memberi keberhasilan."

- Yamoon

••••

Seisi cafe diisi penuh dengan tepuk tangan meriah. Mereka mengapresiasi suara merdu milik penyanyi muda. Performanya tidak pernah mengecewakan para pendengar musik.

Rasanya tidak sia-sia mereka datang ke cafe ini untuk menikmati waktu bersantai. Suguhan yang disajikan sangatlah epik, sehingga mampu memuaskan pelanggan.

Miley turun dari panggung selepas ia selesai menyelesaikan tiga lagu. Betapa senangnya Miley melihat mereka yang sangat berantusias mendengar suara Miley. Tidak di sangka bahwa ternyata mereka cukup menyukai lagu Korea dan Barat yang Miley bawakan.

"Kerja bagus Miley," ujar salah satu karyawan cafe.

Miley membalas pujian tersebut hanya dengan senyuman. Bekerja di sini sangatlah menyenangkan. Terutama orang-orang sekitar yang selalu membuat Miley nyaman. "Miley bonus kamu hari ini," sahut pak Andra selaku manager cafe..

"Wah, dapat bonus Minggu ini pak?"

"Ya pasti dong. Cafe ini selalu ramai karena adanya kamu."

"Kalau setiap hari begini terus, karyawan di sini bakalan rata juga kena bonus tiap Minggu."

Miley tertawa mendengar ucapan pak Andra. Sesungguhnya mereka saling mengenal sudah terbilang lama. Awal mereka kenal dari sebuah ketidaksengajaan.

Di saat itu Miley hanya kebetulan lewat depan komplek. Namun siapa sangka, acara jalan-jalan sore Miley akhirnya berujung menyelamatkan kucing anaknya pak Andra.

Dari sanalah mereka bertemu untuk pertama kali. Kemudian pertemuan mereka berlanjut terus-menerus, sampai sekarang ini. Di mana Miley telah menjadi salah satu bagian cafe pak Andra beroperasi.

"Bagaimana kuliah musik mu? Lancar, kah?"

Miley mengangguk dengan sedikit ragu. "Bisa di bilang lancar, bisa juga engga."

Pak Andra tertawa mendengar jawaban Miley yang tidak pasti. "Namanya juga kuliah, pasti ada sesuatu yang nggak lancar," tutur pak Andra menasehati Miley.

"Kamu jalankan aja seperti sekarang. Menurut bapak jalan kamu yang sekarang sudah sangat baik."

"Kamu mampu berdiri pakai tangan sendiri."

"Di tambah, kamu punya tekad besar buat mimpi yang selalu diremehkan orang lain."

"Kamu hampir mirip dengan sikap idolamu, si jonkuk!"

Tawa Miley terdengar. "Jeon Jungkook pak, itu baru nama dia yang benar," lirih Miley mengoreksi ejaan pak Andra.

Pria berkepala empat itu selalu saja salah mengeja nama Jungkook. Sudah berkali-kali Miley mengingatkan ejaan yang benar, tetapi pak Andra tetap saja melakukan kesalahan.

"Yah itu namanya. Bapak sering lihat anak bapak nonton mereka."

Mata Miley membulat lebar. "Anak bapak army juga?" tanya Miley dengan nada tidak percaya.

Miley merasa semesta terlalu banyak menaburkan bumbu kebetulan. Ketidaksengajaan mereka tidak sampai di situ saja, tetapi berlanjut pada anaknya pak Andra. Tanpa disadari mereka mempunyai hobi yang sesuai, fangirl.

She's a Fangirl || Proses PenerbitanWhere stories live. Discover now