19. Kekecewaan dan Penyesalan

126 12 0
                                    


   Disinilah Sujeong, bar yang sudah menjadi tujuan untuk acara farewell nya.

"Jeongie, ayo minum yang banyak! Rayakan kebebasan kitaaa!" Seru Yuju yang sudah setengah mabuk.

Sebenarnya Sujeong terlambat setengah jam, tapi siapa sangka dalam setengah jam Yuju sudah setengah mabuk.

"Yuju-ya, kau minum terlalu banyak. Berhentilah," tegur Sujeong sambil menarik gelas sahabatnya.

"Ya! Kembalikan gelasku, Ryu Sujeong!"

"Lee Dokyeom, kemari dan bawa Yuju untuk duduk! Kau membiarkan pacarmu mabuk seperti orang gila, huh!?"

"Aishh, kau datang terlambat. Mereka sudah menghabiskan 10 botol disana." Dokyeom menunjuk kearah botolan yanv sudah kosong.

"Daebak. Aku hanya terlambat setengah jam dan kalian membuat kekacauan seperti ini."

"Dokyeom-ah, tuangkan lagi!" Teriak Yuju.

"Ya! Sudah kubilang berhenti minum!" Tegur Sujeong kesal.

"Sudahlah, tak ada gunanya kau berteriak pada orang mabuk."

"Benar, kau membuang tenagamu sendiri."

Suara familiar bagi Sujeong.

"Whoa, bagaimana aku bisa melihat empat pangeran malam ini?" Kekeh Sujeong.

Pelukan hangat sampai pada Sujeong. Gadis itu harus diapit oleh empat pria yang memeluknya erat.

"Aku tidak bisa bernafas... ya!"

"Cantiknyaaa," puji Eunwoo. Pria bermarga Cha itu mengangkat tangannya, mengusap lembut kepala Sujeong.

"Neo do! Neomu jalsaengie da!"

"Minum yang banyak untuk malam ini?" Seru Hanse semangat.

"Untuk malam kebebasan!"

"whooooo!"

Pesta berjalan sebagaimana mestinya. Semua orang tertawa, semua orang bahagia, semua orang minum sampai mabuk.

Gadia bermarga Ryu itu tersenyum kecil.

"Jinwoo sedang apa sekarang?" Gumamnya pelan.

"Kau sedang memikirkan apa?" Tanya Mingyu.

"Anakmu?" Kini Yugyeom ikut mengintrupai.

Sujeong mengangguk pelan, "aku takut dia kesulitan tidur karena aku tidak bersamanya."

"Kau benar benar menjadi seorang ibu, Sujeong-ah."

Yugyeom menghela nafas, "padahal dulu aku berharap kau akan menjadi ibu untuk anak ku."

Mingyu memberi pukulan telak dikepala Yugyeom, "kuhajar kau."

"Pabo." Sujeong tertawa kecil.

Ditengah kesenangan Sujeong, netra nya menangkap sosok tak asing.

"Tidak mungkin kan?" Pikirnya.

"Ryu Sujeong, ayo menari!" Ajakan Yuju membuat Sujeong berhenti berpikir jauh kalau dia sempat melihat sosok Jinhyuk yang seharusnya ada dirumah dan merawat Lee kecil.

***

Jam menunjuk pukul dua belas tengah malam.

"Sujeong-ah, Mingyu, Hanse dan Yugyeom sepertinya sedang bertengkar dengan tamu lain."

"Hah? Kau tidak salah lihat? Jelas mereka sedang duduk diㅡ mwoya? Eunwoo-ya, dimana yang lain?"

Eunwoo menggelengkan kepalanya.

[6] Arranged Marriage ✔Where stories live. Discover now