23

98 17 1
                                    

    Ketika semua orang memeriksa berita, orang-orang di dapur juga keluar dari ruang makan satu demi satu, semua orang terdiam.

    Saudara Yong memecah keheningan.

    Dia berhenti dan berkata, “Dia memblokir kamera!”

    “Dia adalah seorang penyelidik, dia memblokir kamera. Dia lupa apa yang dia lakukan ?!” Dalam

    kata - katanya, Brother Yong hampir membenci besi.

    Suara lembut Lu Zize kemudian terdengar, "Kakak Yong, ini sudah terjadi, tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak. Tuhan telah memberikan tugas sekarang. Haruskah kita pergi setelah makan malam atau sekarang?"

    "Masih makan? Makan kentut. Pergi."

    Saudara Yong dengan tegas bangkit dan berjalan keluar restoran.

    Lu Zize mengendur, dia buru-buru bangun dan berkata kepada para pemain yang hadir, “Cepatlah. Jika kamu merasa lapar, saya akan kembali lagi nanti dan saya akan membelikanmu sesuatu untuk dimakan.” Jika ada

    sesuatu yang mendesak, semua orang tidak akan menunda, dan segera ikuti Brother Yong dan yang lainnya Tiba di tempat parkir.

    Dari dua belas orang yang hadir, dua pemain memiliki kunci mobil di tangan mereka.Jika ditekan, dua mobil masih dapat menampung sepuluh pemain.

    Lu Zize dan Brother Yong masuk ke dalam mobil pertama kali, tetapi mereka tidak mengatakan untuk membiarkan para pemain masuk ke dalam mobil mereka, dan ternyata ada Brother Yong. Karena ekspresinya yang mengerikan, para pemain tidak berani bertanya tentang mobil mereka. Kendaraan.

    Mereka juga setuju dalam satu mobil dengan lima orang.

    “Yang bermarga Gu.”

    Suara saudara Yong tiba-tiba terdengar. Dia duduk di kursi penumpang, di tengah jendela, menampakkan wajahnya yang cemas.

    Saudara Yong memandang Gu Yi'an dan Tang Jiu di sebelahnya, dengan nada tidak sabar, “Kamu dan teman-temanmu datang ke mobil kita. Cepatlah.”

    Gu Yi'an mendengar kata-kata itu, tidak memperhatikan nada bicara Saudara Yong, dan Tang Jiu keduanya Segera masuk ke mobil.

    Saat mereka berdua duduk, mobil langsung dinyalakan.

    Mobil-mobil di samping kedua pemain itu mengikuti dari belakang.

    Suasana di dalam mobil tempat Gu Yi'an tidak diragukan lagi kaku.

    Dua orang di depan, yang satu mengemudi dengan tenang, dan yang lainnya tampak sangat jelek.

    Suasana di depan kurang bagus, dan orang di belakang secara alami bisa merasakannya.

    Tang Jiu menyodok Gu Yian.

    Gu Yi'an membuang muka dari kamera di dalam mobil dan menatap Tang Jiu.

    “Apakah kamu lapar?” Tang Jiu bertanya dengan suara rendah.

[End] Infinite Stream: Disukai oleh bos pelarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang