"Ini perasaan gue doang atau lo tadi dateng sama pak Tawan deh?" Pertanyaan dari Gigie lantas membuat New mati kutu.
Ughh!
Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Ini peribahasa yang tepat buat menggambarkan situasi New sekarang.
Sepintar apapun New menutupi hubungannya dengan Tay dari teman-teman satu kampusnya, tetap suatu saat akan terekspos juga.
New gak tau jawaban apa yang harus dirinya berikan pada Gigie, kalau bicara jujur- New gak bisa jamin rahasia hubungannya dengan Tay akan aman.
Well, itu karena New gak tau apakah Gigie is someone who can keep a secret or not.
Tapi, New akan sangat merasa bersalah kalau dirinya berbohong. Rasanya seperti New menyangkal hubungannya dengan Tay, dan itu bukan suatu hal yang menyenangkan jika itu terjadi pada dirinya.
Damn!
"Hellooo?? Anybody's there?!" Seruan Gigie menyadarkan New yang lagi berpikir selama seperkian detik.
"Uhm.. yeah.. well..." Ucapan New terpotong-potong. New tau kalau sekarang Tay pasti lagi memperhatikan dirinya ngobrol dengan Gigie.
Let's be honest then.
"Iyaa betul, gue dateng bareng pak Tawan." Jawab New sedikit agak ragu sambil menunjuk kearah Tay.
"Bukannya lo udah gak jadi asdos dia?" Tanya Gigie lagi dan New langsung menganggukkan kepalanya.
Gigie memicingkan kedua matanya melihat pada New. "Terus ngapa-don't tell me?!!"
Melihat reaksi teman mainnya itu, New hanya tersenyum singkat dan meletakkan jari telunjuk di bibirnya.
"Let's just keep it a secret between us, ok?" New mengedipkan satu matanya lalu berjalan menghampiri Tay dan meninggalkan Gigie yang masih berdiri tercengang.
***
"Mending tidur gih kalau udah ngantuk, jangan dipaksain." Ucap Tay yang daritadi duduk di sofa sembari memperhatikan New.Dirinya udah beberapa kali melihat yang lebih muda menguap. Ini bukan hal yang biasa karna waktu baru menunjukan jam sebelas malam.
Di ruang depan, New lagi mempersiapkan segalanya untuk sidang skripsi bersama Gun dan Krist yang akan berlangsung minggu depan setelah diumumkan satu minggu yang lalu.
"Lagian tumben banget, padahal baru jam segini kamu udah ngantuk berat kaya gini?" Tanya Tay heran.
New mengangkat kedua bahunya sebelum menjawab. "Aku ngantuk tapi gak bisa tidur, gak tenang bawaannya."
"Wajar sih, siapapun akan merasa nervous di saat seperti ini."
New lalu menutup laptopnya dan duduk disebelah Tay. "Kak Tay waktu itu ngerasa gugup juga gak?"
"Enggak, saya cukup percaya diri saat itu." Jawab Tay jujur, gak bermaksud sombong.
"Gak heran sih.. aku yakin pas wisuda kak Tay nilainya cumlaude kan?"
"Lulusan terbaik bahkan." Nada suara Tay terdengar bangga.
"I knew it!" Seru New.
Gak salah keputusannya untuk memperbaiki diri. Seorang yang hebat seperti Tay, pantas bersanding dengan seseorang yang sama hebat dengannya.

YOU ARE READING
Blank Space 2nd Edition
Fanfiction"I like you New Thitipoom. Let's try it, hubungan ini." Tiga bulan menjalin kasih setelah New Thitipoom berhasil menaklukan hati dosen paling serius pujaan satu fakultas, Tay Tawan. Dengan sifat keduanya yang sangat berbanding terbalik, bagaimana ce...