06

61 10 53
                                    




Sepanjang perjalanan pulang, Jieqiong terus saja memeluk Chaeyeon erat. Sampai mereka tiba di rumah keluarga Zhou pun gadis itu seperti enggan melepaskan pelukkannya.

"Jie, kita sudah sampai." Mengelus lembut punggung tangan Jieqiong yang berada di perutnya.

Menjauhkan kepala dari pundak Chaeyeon, lalu dia turun dari atas motor si kulit pucat.

Tidak langsung masuk kedalam, Jieqiong berdiri disebalah Chaeyeon. Menatap si kulit pucat sendu.

"Jangan pulang, temanin aku."

"Loh, emang orang rumah pada kemana?" tanya Chaeyeon heran karena gadis manis ini memintanya untuk tetap tinggal.

"Ayah sama Ibu pergi ke China. Temanin aku ya? Ya? Mau ya?"

Mana bisa Chaeyeon menolak permintaan Jieqiong. Apalagi dengan ekspresi memelas yang ditunjukan Jieqiong—bibir mengerucut kecil dengan mata puppy, itu sungguh menggemaskan.


Tolong, aku bayangainnya ambyar sendiri tau. Pengen gigit- –Chan


Dia tersenyum tipis lalu mengangguk, "Baiklah, akan aku temanin."

Senyum cerah menghiasi wajah Jieqiong, gadis itu melompat kecil saat Chaeyon turun dari motornya.

"Ayo masuk." Mengamit lengan Chayeon, si gadis Zhou membawa masuk si kulit pucat kedalam rumahnya.








.

.

.








Gemericik air hujan terdengar saling bersahutan diluar sana. Suhu malam ini cukup dingin, segelas coklat panas atau susu panas ditambah cookies sangat pas untuk menemani malam penghujan.

Chaeyeon duduk nyaman di sofa ruang keluarga, televisi menyala dan menayangkan film pshycal thriller kesukaannya—Saw Final Chapter— yang terhubung dengan hardisk miliknya, untung saja dia membawa benda itu.

"Ish... kok nontonnya yang begituan sih kak?" Jieqiong ikut bergabung saat film itu berada pada scene sadis. Chaeyeon menoleh kearah Jieqiong dan tersenyum tipis.

"Hehe... seru tau." Kembali fokus pada film sedangkan Jieqiong ngeri sendiri melihat adegan demi adengan itu—lama-lama mual dia melihat film itu.

"Kak, bisa ganti ga ke film yang normal sedikit?" heran Jieqiong, si kulit pucat terlihat biasa saja melihat adengan yang bisa membuat ngilu seluruh tubuh. Dia sudah mengcover wajahnya dengan kedua tangan dan tubuhnya merinding karena suara erangan kesakitan dari film itu.

Mempause film, si marga Jung menarik kedua tangan yang menutup wajah cantik gadis Zhou.

"Mau nonton apa? Isi hardisk ku kebanyakan pshycal atau horror thriller semua, ga ada romance nya."

{2}You And Me Before Us |Chaekyul|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang