5.

1.4K 64 1
                                    

Di hari minggu..
Biasanya aku habiskan begadang dengan games dan nonton anime
Dan kini aku terlelap tidur padahal sudah siang hari..
Ayahku bernama hyuga hiashi, melihatku masih tidur
"Hinata!! Bangun!!" teriak nya
Aku kaget dan berkata "otou-san"
"Kamu.. Padahal kau perempuan, kenapa masih tidur, ini sudah siang hinata! Sudah duga harusnya aku buang saja games ini"
"Ahh yamete otou-san, jangan di buang, aku sudah berusaha mendapatkan games itu otou-san, jangan di buang hasil jerih payahku"
Hiashi menghela nafas dan berkata "kalau gitu, pergi ke supermaket" hiashi menaruh kertas di meja dan aku menghela nafas "otou-san, padahal aku masih ngantuk sekali" ucap hinata menguap

••
Aku siap-siap pergi namun aku lupa sesuatu "otou-san! Mana uangnya"
"Nah ini" memberikan 2 lembar
"Ehhh, tidak ada lebih nya" aku memanyunkan bibirnya
"Jangan mengeluh cepat pergi hinata"
"Ha'i Ha'i"
"Otou-san pelit sekali, di kira dekat supermaket, uhhh kalau ada lebih bisa beli minuman" batin hinata dan aku pun berjalan ke supermaket yang lumayan jauh dari rumah ku namun aku melirik rumah sasori"senpai, kemarin dia kenapa ya, apa aku melakukan kesalahan, tapi muka nya sedih gitu, apa sebaiknya aku tanya dengannya"ucap hinata berpikir
"Padahal kemarin kita senang-senang" aku menghela nafas "ah senpai" ucap hinata

Sesampainya di supermaket, aku membaca kertas yang di berikan oleh ayahku..
Setelah belanja, aku memanyunkan bibir"dih, dapat premen sebiji"ucap hinata kesal
"Oh hinata" aku menoleh dan melihat sasuke "s-sensei"
"Ahh aku lupa, kenapa aku menyebutnya padahal aku kan menghindari nya, baka! Baka! Hinata" batin hinata
Aku pun meninggalkan sasuke namun sasuke menahanku"mate hinata"
"Ada apa Sensei, aku tidak ada waktu"
Sasuke mengambil barang belanja an ku membuat ku kaget"Sensei apa yang kau lakukan"
"Aku akan membawanya, ini lumayan berat hinata"
"Cih, tidak perlu, aku bisa melakukan mya sendiri, sini kembalikan barang belanjaanku sensei"
"Tidak"
"Dia.. Maunya apa sih! Sudah bikin aku nangis sekarang kau buat aku marah, dia menyebalkan sekali" batin hinata
"Terserah sudah" ucap hinata berjalan dan sasuke mengikutiku dari belakang
"Dia.. Ngomong-ngomong ngpin kesini ya apa jangan-jangan dia tinggal daerah sini, tidak-tidak, aku tahu daerah sini dan tetangga juga, uh fokus hinata mungkin dia hanya nyasar kesini atau bertemu kekasihnya ah atau selingkuhnya hmm ya benar juga" batin hinata
"Kau masih marah dengan ku hinata soal kemarin?"
"Eh.."
"Gommenase karena membuatmu menangis tapi aku bisa menjelaskan ini dan tolong dengarkan"
Aku menghentikan langkah kakiku dan ku lihat sorot matanya seperti serius
"Wanita bersamaku itu dia terumi mei, dia wanita panggilan dari kenalanku, aku melakukan nya karena aku tidak bisa kontrol nafsuku denganmu, sejak kita di hotel aku merasa bersalah sekali karena sudah menyakitimu maka dari itu, aku melampiaskan ke terumi mei, aku sudah janji pada diriku untuk tidak akan melakukan itu lagi denganmu hinata, maaf sudah menyakitimu dan juga membuatmu menangis, tapi aku setiap melihatmu aku ingin sekali melakukan nya.... Gomen hinata aku sungguh minta maaf, pasti kau berpikir aku menjijikan dan lagi aku sudah mempermainkanmu" ucap sasuke
Aku kaget mendengar nya dan ia menundukan kepalanya "ne Sensei sebenarnya sensei apa yang kau inginkan, Sensei tahu kan aku ini suka dengan sensei, malah sensei adalah cinta pertamaku, aku juga bingung hubungan kita sensei, karena sensei sudah melakukan itu denganku, dan ku pikir juga Sensei memiliki perasaan denganku, ternyata.. Sensei tidak memiliki perasaan apapun denganku hanya memikirkan nafsu sensei" aku sakit hati dengan sasuke dan aku lihat dia kaget karena perkataan ku, aku pun merebut belanjaanku dan berkata "arigato sudah membantuku sensei, tapi ini terakhir kita bicara" aku membunggukan badan sebelum pergi
Namun..
Sasuke menahanku dan aku menoleh
"Mate hinata"
"Kenapa, apa yang kau ingin bicarakan sensei, atau sensei ingin buat aku sakit hati lagi"
Sasuke menggelengkan kepalanya dan berkata "aku akan jawab sebenarnya tapi apa kau percaya denganku"
Aku terdiam sejenak lalu menganggukan kepala

••
Di kediaman rumah hyuga..
Aku dan sasuke baru tiba dirumah"tadaima"ucap hinata
"Lama sekali" hiashi kaget melihat sasuke dan sasuke membunggukan badannya "selamat siang"
"S-siang juga, hinata bisa kesini sebentar"
Hiashi menarik tanganku..
"Dia pacarmu hinata ya kan"
"Ahhh sudah duga, otou-san pasti jawab begitu tapi.." batin hinata melirik sasuke

Flasback..
"Sebenarnya aku.. Menyukaimu hinata"
Deg..
"Ehhhhh!! Tidak mungkin!!"
"Ah sudah duga kau tidak percaya kan"
"Tentu saja, kau pasti berbohong sensei"
"Tidak, aku sungguh-sungguh sejak aku bekerja jadi guru di sekolahmu, aku melihat kamu penyendiri di kelas, aku lihat kau berbeda dengan gadis lain yang ku pandang, orang-orang bilang kau tidak terlalu bergaul dengan siapapun apalagi kau maniak anime"
"Hei rasanya menyakitkan mengatakan maniak anime"
Sasuke tersenyum dan berkata "aku diam-diam memperhatikan mu hinata, sampai akhirnya aku menyukaimu, tapi setelah aku tahu, kau menyukaiku, aku sangat senang sekali, dan aku juga tidak mau ada orang lai merebutmu hinata, hanya aku ada disisimu" cup.. Sasuke mencium bibirku dan aku kaget
"Aku menyukaimu hinata, sangat menyukaimu, mulai hari ini kau milikku" ucap sasuke
"Ehh mate.. Mate,, kau menyukaiku terus kenapa kau melakukan itu denganku"
"Aku sudah bilang melihatmu saja aku sudah terangsang, dan rasanya aku memakanmu terus-terusan"
Aku merinding mendengar nya dan aku pun mundur"Sensei gila"
"Kau yang membuatku jadi seperti ini hinata"
"Tidak.. Tidak aku tidak melakukan apapun Sensei"
"Maka dari itu, jadilah milikku"

Now..
"Apa ini benaran, dia menyukaiku, uhh sebenarnya senang karena dia menyukai ku tapi kenapa aku merinding setelah dia mengatakan kalau dia cepat terangsang karena melihatku, duh di balik tampanannya dia benar-benar gila sekali" batin hinata
"Uchiha, apa anda pacar hinata?"tanya hiashi
"Maaf oji-san panggil saja saya Sasuke, Ha'i saya pacar hinata dan calon suami nya"
"Ehhhhh t-tunggu otou-san itu.." aku melihat wajah hiashi kaget
"Uahhh hinata, kau benar-benar beruntung memiliki pacar dan lagi pikiran dewasa"
"Otou-san aku pikir bakal marah, tapi dia mengatakan calon suami, uahh aku sangat berharap sih memiliki suami seperti dirinya " batin hinata tersenyum
"Jika serius dengan anakku uc- eh sasuke berarti sasuke tahu anakku ini sangat suka namanya games dan anime, apa sasuke tetap mau pacaran dengan putriku"
"Ha'i"
"Syukurlah, kalau gitu saya tinggalkan kalian di rumah ya"
"Otou-san mau kemana?"
"Ah jemput adikmu hinata"ucap hiashi
" sasuke, santailah dirumah ini jangan sungkan-sungkan"
"Baik oji-san arigato" ucap sasuke membunggukan badannya
"Otou-san benaran ninggalin aku.." batin hinata
Setelah kepergian hiashi..
Aku menghela nafas "ne sensei kenapa sensei mengatakan calon suami?"
"Kenapa, kau tidak ingin menikah denganku"
Blush..
Wajahku memerah dan berkata "b-bukan gitu sensei, aku kan masih sekolah"
"Tidak masalah" jawabnya enteng
"Lama-lama dia menyebalkan juga" batin hinata
"Ngomong-ngomong ayahmu baik juga, dan juga hm kawai fotomu hinata" sasuke melihat foto hinata waktu kecil
"Jangan di lihat"
"Kamarmu dimana hinata?"
"Ah itu di dekat dapur" jawab hinata, sasuke pun berjalan dan aku baru sadar"ehh mate sensei jangan masuk"
Namun terlambat sasuke sudah masuk
"Ah terlambat"
Sasuke melihat kamarku lalu ia menjatuhkan dirinya di ranjang sambil mencium sprei tersebut
"Sensei apa yang kau lakukan"
"Aku mencium aromamu hinata, apa aku boleh membawanya pulang"
"Tidak!"
"Ahh seperti nya aku mulai percaya dengannya" batin hinata melihat sasuke masih rebahan di ranjang ku

Dan hari itu.. Kami berpacaran dan menjalankan hubungan itu dengan baik-baik
Tapi..
Aku meminta sasuke untuk menyembuyikan hubungan itu di sekolah, dan tentu dia menerimanya..

Next part 6..

Don'yokuna sensei (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang