Inspirasi ku

9 0 0
                                    


Bagas dan abigail yang mendengar cerita ini memperlihatkan wajah yang sudah kuduga sebelumnya. Sebaiknya aku harus mengakhiri ini semua dan menceritakan yang sebenarnya.

Bagas berusaha mencairkan suasana.

"Hemmm... nyonya angela apa kamu mau aku buatkan kopi?"

Aku tersenyum dan menghargai tawaran tersebut.

"Aku hanya ingin kopi hitam tanpa gula"

Bagas dan Abigail pun menuruti perkataan ku.

"Bagas ada apa dengan wajahmu? Apa aku mengingatkan sesuatu ?"

Bagas menatap ku dengan penuh tanda tanya.

"Hemm.. tidak kesukaan mu mirip dengan beberapa orang yang aku kenal"

Bagas dan abigail menyiapkan kopi dan beberapa cemilan.

"Nyonya silahkan lanjutkan kembali, jika kamu bersedia?"

"Tentu saja"


Hari demi hari aku lewati bersama. Walau aku hidup di lingkungan yang penuh dengan keadaan seperti ini. Tapi, tak sedikit di benak ku untuk mengikuti ibuku.

Aku berjalan kesekolah seperti biasa dan tidak terasa aku semakin dewasa. Entah apa yang ada di fikiran ayah ku. Melihat aku tumbuh dengan baik di sekolah, bahkan aku selalu menjadi yang pertama di sekolah. Tapi, itu tidak membanggakan untuk Ayahku. Ibuku dan ayah selalu bertengkar dan aku selalu mendengarkan pertengkaran itu.

Ayah menampar ibu dengan keras.

Praaaaaaaaaaaaaaakkkkkk......

"Udah gw bilang jual anak lu! kalau engga jual sama om om yang udah bau tanah biar gw puas main judi"

Ibu hanya terdiam melihat nya. Rasanya aku sangat ingin membalas nya. Tapi apa daya yang bisa aku lakukan sekarang hanya belajar dan menggapai impian ku.

Ayah melemparkan beberapa foto kepada ku dan ibu.

"Tuh, lu lihat. Itu namanya Helmi. Dia baru saja jadi duda umurnya juga baru 30 tahunan. Angel lu ga perlu sekolah tinggi tinggi kalau ujung ujungnya bakalan kerja didapur juga. Mendingan lu jual diri lu ke dia! Nikah sama dia dan hidup kita semua bakalan baik baik aja! Faham ga lu!"

Ayah langsung keluar dan meninggalkan kami berdua. Aku mencoba membangunkan ibu yang sedang menahan sakit karena tamparan itu.

"Ibu, sabar ya.. Aku janji bakalan bener bener belajar untuk membawa ibu pergi dari sini"

Ibu melihat ku dan tidak bisa membendung air mata lagi. Tak terasa hari sudah mulai gelap dan seperti biasa ibu bersiap siap menjajahkan dirinya untuk lelaki hidung belang. Aku pergi dari keadaan ini dan seperti biasa juga aku menemui andra lelaki yang saat ini ada di fikiran ku. Aku berjalan perlahan menyusuri distrik yang penuh dengan kotoran ini. Tapi hanya ini yang bisa mereka lakukan. Dan aku sangat ingin pergi dari sini. Aku melihat sosok lelaki yang sangat aku kagumi. Tapi semua itu hilang. Aku melihat nya dengan perempuan lain yang lebih dewasa dari ku. Memang aku baru anak smp yang baru mengerti akan artinya cinta. Tapi melihat Andra seperti ini bagaikan sosok lelaki yang aku kenal yaitu ayahku.

Aku berjalan kelorong itu di tempat biasa kami bertemu dan aku berusaha untuk melewatinya tanpa melihatnya. Tapi seperti nya bagas sangat mengerti akan kehadiran ku. Aku melihat dia mencium wanita itu dengan mesra nya. Aku berusaha mengabaikan nya tetapi, tidak bisa di bohongi ini sangat sakit melihat cinta pertama ku bercumbu mesra dengan wanita lain nya.

Andra melepaskan ciuman itu dan memanggil ku dengan seperti biasa.

"Angela kamu sudah datang?"

Wanita itu membersihkan keadaan ini begitu pula dengan andra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta suci dari skandal (Elizabeth angela)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang