KENISTAAN

667 77 5
                                    

#NgeWCdiNamjinmenfess
.
.
.

Seokjin

Seokjin pikir, semesta mendukungnya kali ini. Setelah dua hari menunggu sunrise di pantai, sejak setengah enam pagi dan sia-sia karena selalu hujan. Akhirnya, dia mendapatkan sunrise sempurna. Semburat oranye dan ungu yang luar biasa indah memantul di air, dan semuanya berhasil tertangkap di kamera. "Hei." Seokjin bergeming dengan sentuhan Namjoon di pinggangnya.

"Life goes on, darl. Apa yang terlihat baik tidak sepenuhnya baik." Namjoon memeluk dan mencium bibir Seokjin dari samping. Seokjin dengan senang hati membalas perlakuan Namjoon. Setelah segelas Merlot dan empat butir coklat yang dibawanya dua hari lalu. Serta dobrakan pintu mewarnai penjemputan paksa itu. Seokjin dan Namjoon berakhir di private beach milik ayah Seokjin di pulau Jeju.

Semua perbuatan, perkataan, dan sentuhan Namjoon, Seokjin yakini sebagai bentuk kontrak kerja yang mengikat mereka berdua. Namjoon muncul di apartment Seokjin dua hari lalu. Dengan berbekal akses password apartment yang wajib diberikan Seokjin dalam kontrak kerja mereka. Namjoon menjemput paksa dan membawa Seokjin untuk menjernihkan pikiran.

Setelah Seokjin mengeluh dan menangis tentang ketidak percayaan akan apa yang dilakukan ibunya sehingga membuatnya gila. Namjoon tersenyum, "Aku membenci orang kaya, bukankah Aku pernah mengatakannya? Terutama kau, darl. Aku membenci tuan muda atau putri, mereka hanya tau cara menghabiskan uang, berlagak sombong, tidak tau aturan. Kau sama seperti dugaanku---"  Namjoon tersenyum tipis. "Kau datang padaku, memaksa, bahkan Aku tidak melihat raut memohon. Kau di ujung dilema tetapi juga berkelas dalam satu waktu."

Seokjin memperhatikan Namjoon di sampingnya. Seokjin ingat, pertama kali bertemu dengan Namjoon. Hosoek-sekretarisnya, merekomendasi seorang pengacara merangkap menjadi penyidik kasus tertentu. "Namanya Kim Namjoon, mantan anggota FBI---dikeluarkan karena permainan atasan. Aku tidak tahu alasan khusus kenapa dia dikeluarkan. Tapi sejauh ini korban ketidak adilan di luar sana banyak memuji kemahiran pengacara bajingan ini. Intuisi dalam memahami masalah sangat detail, hanya satu kendalamu. Dia hanya menerima kasus dari client yang dia suka." Setelah mendapat informasi dari Hosoek, Seokjin menemui Namjoon di salah satu bar, underground bar.

"Aku tidak ingat pernah membuat janji temu dengan pria necis semenawan dirimu apalagi di bar seperti ini." Namjoon memperhatikan penampilan pria yang menyapa dan langsung mengajak bicara empat mata dengannya ini.
"Aku Seokjin, ingin memintamu menjadi pengacara sekaligus penyidik kasus kematian ayahku."
"Oho, to the point sekali sweat---"
"Katakan apa yang kau inginkan? Rumah? Mansion? Real estate? Pulau? Aku bisa memberikan semua untukmu."
Namjoon menyeringai puas, "Aku memilih client-ku, Dan kau bukan yang terpilih."

"Kau juga sombong, Aku menawarkan banyak sekali yang bahkan kau sendiri tidak bisa membayangkan. Dasar tidak tau diri." Ujar Seokjin kepada pria yang sudah menjemput paksa dirinya. Namjoon tersenyum lebar sehingga cekungan kedua pipinya terlihat. Omong-omong dia juga mengingat bagaimana dengan gigih Seokjin meminta dia menjadi pengacara sekaligus penyidik kasus kematian tuan Kim. Dia bosan dan dia ingin bermain-main agar Seokjin tidak lagi meminta dirinya menjadi pengacara.

"Akhirnya, Aku memilihmu." Ujar Namjoon sembari memagut bibir Seokjin. Malam itu Seokjin habiskan dengan menyerahkan seluruh kehendak raganya untuk Namjoon. Hanya untuk pria itu, Aku ingin kau, lebih spesifiknya Aku ingin tubuhmu. Aku ingin kau di setiap Aku ingin. Tidak boleh menolak, baik kau sedang rapat atau pergi ke suatu tempat. Jika Aku meminta dirimu, kau harus siap. Sebagai gantinya, Aku akan menjadi pengacara dan penyidik yang manis untukmu....

Seokjin menepuk bahu Namjoon agar menghentikan ciuman itu. Terengah lemas, Namjoon menopang tubuh Seokjin dari belakang. "Jadi, ini hari terakhir kontrak kita?" Tanya Seokjin sembari memiringkan kepala guna mempermudah Namjoon menjilat lehernya. "Malam setelah hari keputusan kau harus menyerahkan tubuhmu di bawah kuasaku, lagi." Jawab Namjoon.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UNDERGROUNDWhere stories live. Discover now