Bagian 4

5.7K 34 0
                                    

Ya udah mbak....yuk ngobrolnya di kamar saja. Ajak sang dokter sembari bangkit dari duduknya.

Perawat Susi pun mengikuti langkah sang dokter menuju kamar di lantai atas.

Di dalam kamar, perawat Susi merasa kagum atas kemewahan kamar sang dokter indah. Cukup luas...megah.....di hiasi berbagai ornamen dan hiasan dinding yang cukup tertata rapi. namun ada keganjalan yang menyelimuti pikiran sang perawat. Dari tadi tidak di lihatnya foto-foto dokter indah maupun suaminya.

Akhirnya perawat Susi mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

Maaf dok....dari segala hiasan yang terpampang di kamar ini....tapi kok aku...

Belum sempat perawat Susi menuntaskan ucapannya sudah di potong oleh dokter indah yang dari tadi sibuk menyiapkan segala kebutuhan perawat Susi selama nginep di rumah ini.

Iya mbak....semua foto sudah aku taruh di gudang tadi pas aku pamit sama mbak mau ke kamar. Ucap sang dokter yang membuat perawat Susi terdiam karena merasa tidak enak terhadap dokter indah yang masih dalam keadaan kacau hati dan pikirannya saat ini.

Mbak Susi....ini baju tidurnya....dokter indah menyodorkan sebuah baju tidur yang di milikinya.
Tapi kalau mbak Susi merasa nggak nyaman memakainya....nggak usah di pakai mbak....itu baju tidur lamaku yang jarang aku pakai.

Iya dok...terima kasih dok. Ucap perawat Susi.

Dokter indah mengatur suhu AC di kamar agar tidak terlalu dingin. Takut kalau perawat Susi sampai masuk angin.

Kok belum di pakai mbak bajunya ? Tanya dokter indah.

Maaf dok...aku malu mau ganti baju di sini. Ucap sang perawat.

Hahaha...dokter indah pun tertawa dengan santainya mendengar kepolosan sang perawat.

Ya sudah mbak....kalau mbak malu...ganti di kamar mandi juga nggak apa-apa kok.

Perawat Susi pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi di pojokan kamar pribadi milik dokter indah.

Dan keluarlah perawat Susi dari dalam kamar mandi mengenakan baju tidur milik dokter indah yang tipis dan transparan. langkah kaki perawat Susi sampai pada sebuah cermin besar di tembok kamar yang menampakan dirinya kini terlihat sangat seksi tak kalah dari dokter indah.

Waaahhhh....mbak Susi....ini benar kan mbak Susi....ejek sang dokter yang sampai membuat muka sang perawat memerah dan sdikit pucat.

Mbak Susi sangat cantik memakai baju itu mbak ... Sangat pas...ucap dokter indah. 

Masa sih dok ?? Tanya perawat Susi sehingga dirinya kembali bercermin apakah benar apa yang di katakan dokter indah kalau saya lebih kelihatan cantik. Sembari memperhatikan setiap lekuk tubuhnya sendiri sang perawat Susi memiringkan tubuhnya ke kanan dan kiri....di susul suara tawa kecil dari mulut dokter indah...

Hihihi....mbak mbak...sudah sudah mbak....nanti cermin aku pecah. Ejek dokter indah lagi yang mampu membuat perawat Susi salah tingkah.

Dokter indah pun kini membaringkan tubuhnya di kasur empuk miliknya di susul perawat Susi yang membaringkan tubuhnya di samping sang dokter.

Tak butuh waktu lama keduanya pun kini telah terlelap dalam tidurnya.

Jam 02.30 perawat Susi terbangun karena merasa dirinya ingin buang air kecil. Karena tidak terbiasa tidur di ruangan AC.

Setelah membuka mata sang perawat Susi merasa kaget di dapatinnya sang dokter indah kini telah meraba kedua belah pahanya sendiri sehingga baju tidurnya tersingkap sampai ke pangkal pahanya... Namun mata masih dalam keadaan tertutup.

Ya ampun....kasian dokter indah sampai-sampai bermimpi berhubungan badan. Gumam batin sang perawat....

Oowwhh....eeeemmmhhh....suara desahan pun keluar dari bibir dokter indah yang kini telah berusaha memuaskan hasrat seks nya lewat mimpi indahnya.
Meskipun dokter indah melakukanya tanpa sadar....namun itu bisa membangkitkan gairah sang perawat Susi....
Namun perawat Susi mencoba menahan gairah dalam dirinya. Karena merasa risih sama dokter indah.

Apakah aku harus membangunkan dokter indah ?? Apakah aku membiarkannya dan menjadikannya sebagai tontonan ku. Batin yang kini berkecamuk antara birahi dan akal sehat karena yang kini di saksikan nya adalah dokter indah yang tidak lain sesama jenis.

Aaahhh.....aaahhhmm....kembali desahan dokter indah yang sangat jelas terdengar di telinga perawat Susi.

Oooowwhhh....setelah jari tengah dokter menyeruak masuk melalui celah celana dalamnya menggesek vaginanya sendiri.

Aaaaahhh....eeemmmmhhh...aaaahhhh....
Tubuh dokter indah seketika terangkat setelah jarinya memainkan benda kecil di belahan vaginanya.

Ooowwhhh....ooowhhh....di mainkanya dan di geseknya clitoris berwarna merah muda dengan jari tengahnya.

Dokter indah kini benar-benar merasakan berhubungan di dalam mimpinya.

Wajah yang semakin memerah....birahi yang semakin tinggi kini di rasakan perawat Susi.
Dengan apa yang di lihatnya di depan matanya sendiri.
Karena tidak kuat menahan gejolak yang kian memuncak...akhirnya perawat Susi mencoba membangunkan dokter indah....dengan menyentuh dan menggoyangkan bahu dokter indah.

Namun justru di luar dugaan sang perawat...tangan perawat Susi kini di genggam oleh dokter indah dan di tuntun nya ke arah payudaranya.

Perawat Susi membiarkan tangan kanan nya berada di payudara sang dokter indah. Kali ini birahi telah mengalahkan kekukuhan perawat Susi memendam birahinya.

Di belainya payudara sang dokter..di balik baju tidurnya.

Oowwhh......ooowwhh....desahan dokter indah mampu membuat perawat Susi hilang kendali.
Di kecupnya bibir dokter indah...di lumatnya dengan penuh arti.

Dari bibir turun ke leher jenjang dokter indah....di kecupnya...di jilatinya....

Namun tanpa di sadari oleh perawat Susi yang kini telah asyik menciumi dan menjilati leher jenjang dokter indah... kini dokter indah terbangun dan membuka matanya
Sadar kalau perawat Susi sedang mencumbunya.

Mbak Susi....ucap sang dokter.

Perawat Susi pun kaget setengah mati dan menghentikan aktifitas di leher jenjang dokter indah.

Dokter....a..aa...anu dok...maaf...ucap perawat Susi terbata-bata.

Dengan wajah yang saling berhadapan....dokter indah pun hanya melempar senyum kepada perawat Susi. Kemudian dokter indah lah yang kini mencium dan melumat bibir perawat Susi terlebih dahulu.

Perawat Susi pun membalasnya dengan penuh nafsu....

Ccllooorppp...cloorrpp....eemmhh...
Eeeeemmhhhmmm....

Desahan demi desahan kini keluar dari bibir keduanya.

Sang perawat Susi membuka baju serta melepas semua yang di pakai dokter indah. Hingga dokter indah kini telah telanjang bulat.
Begitu pun sabaliknya....

Dok.....dokter sangat cantik...ucap sang perawat Susi di telinga dokter indah yang mampu menimbulkan rasa geli.

Mbak Susi juga cantik....balas sang dokter. Dengan tangan kananya mengusap serta memainkan puting payudara perawat Susi.

Keduanya pun kembali saling melumat bibir dan memainkan lidahnya di rongga mulut masing-masing.

Vagina dokter indah di gesek-geseknya pada paha perawat Susi....sementara tangan kiri dokter indah membelai vagina perawat Susi yang sudah mulai berlendir.

Ooowwhhh....mbak......aaahhh...dokter indah merasakan geli nikmat yang teramat sangat di vaginanya setelah clitorisnya menempal di paha mulus sang perawat.

Aaaahhhhh.....aaahhh....
Sang perawat Susi pun ikut menggerakan dan menggesekan pahanya di vagina dokter indah yang sudah mulai becek juga.

Aaaaahhh dokteeeeeerrr.....oooowwhh.....nikmat doookkk.....terus dookk.....aaaaaahh....aaauuuhhh....setelah jari tengah dokter indah berhasil masuk di vagina sang perawat.

Tusuk yang dalam dok....tusuk dooookkkk.....sang perawat meracau tidak karuan.







Keindahan TerlarangWhere stories live. Discover now