Bab 16: Ketahuan

158 11 0
                                    

Cerita dipindahkan dan direvisi lebih menarik lagi di akun meitheoypt

Hai-hai gengss
Kembali lagi dengan author kece ini. Gimana kabarnya setelah Author hiatus dari dunia orange dan setelah berabad-abad Author hiatus, hari ini Author balik lagi

Yey...
Gak ada yang senang ya?
Ya Udah deh

Bulan November telah berlalu dan Bulan Desember telah tiba. Semoga di bulan ini, membawa lebih banyak berkah.
Kalau kita tidak menghitung tanggal awal hingga tanggal akhir Bulan Desember, tidak terasa ... tahun baru 2021 akan datang.
Dan semoga kondisi yang terjadi di negara kita memberi berkah dan pelajaran bagi kita semua.

Baiklah ...

...Cerita ini akan dimulai...

***

Sehari sebelum ujian tengah semester, para siswa dan guru dikejutkan dengan berkas-berkas soal ujian kelas sebelas telah hilang. Mungkin ada yang mencurinya demi keuntungan pribadi(?)

Namun, siapakah pencuri soal itu?

Para guru merazia tas siswa. Biar gimana pun, si pencuri pasti menyembunyikan soal-soal tersebut di sebuah tempat, khususnya tas.

"Apa ini, Vina?" tanya Pak Joko hampir murkah. Tubuh Vina gemetaran, terkejut saat melihat soal-soal itu berada di dalam tasnya.

Wajah Vina yang semula ketakutan diubah menjadi datar. Ia berusaha bersikap cuek dan tenang dalam menghadapi guru dan teman-teman yang menatap dirinya. Para siswa dan siswi menatap sinis ke arah Vina. Saling berbisik tentang keburukan gadis tersebut, sudah menjadi ciri khas mereka.

"Mengapa kau mencurinya? Dan, kenapa juga hanya beberapa soal saja yang kau curi?" tanya Pak Joko. Vina tak bergeming, ia lebih memilih untuk diam di tempat.

"Vina, kenapa kamu diam? Kenapa gak menjawab pertanyaan Bapak?" tanya Pak Joko dengan suara sedikit meninggi.

"A-aku, aku ti—"

"Sudah, ikut Bapak ke ruang BP!" perintah sang guru.

Gimana atuh, Pak? Tadi disuruh jawab, giliran Vina mau jawab, eh malah dipotong. Hadehh

Vina mengikuti langkah Pak Joko menuju ruang BP. Seisi kelas heboh. Kepala mereka menyembul dari balik jendela dan dari balik pintu kelas guna melihat Vina yang sedang menuju ruang BP.

saat para siswa tengah heboh menatap kepergian Vina, ada satu siswa yang tersenyum menyeringai.

"Akhirnya, gak sia-sia juga gue naruh tuh soal di tas si cupu," gumam siswa tadi.

Saat di ruang Bp, Pak Joko banyak menginterogasi Vina dengan pertanyaan yang menusuk hati dan jiwa. Namun, Vina menanggapi pertanyaan dari gurunya itu dengan santai dan cuek.

"Vina, dari tadi saya bertanya dan respon kamu seperti orang yang tidak bersalah."

"Memang saya tidak bersalah. Buat apa saya takut kalau bukan saya yang melakuin hal itu?" tanya Vina datar.
Sedari tadi, Vina berusaha menahan rasa sakit di perutnya. Penyakit maagnya kambuh lagi. Karena ia tidak dapat jatah sarapan pagi tadi.

Pak Joko menghela napas, sambil memijit pelipisnya ia berkata, "Ya udah, kamu boleh pergi. Susah juga bicara sama kamu. Nanti kasus ini bakalan diproses," ucap Pak Joka yang tampak frustrasi sambil mengibaskan tangannya.

Vina mengangguk lalu pergi meninggalkan ruang BP.

.

.

.

.

Saat Vina pulang ke rumah, ia dikejutkan dengan kedatangan kedua orang tuanya. Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Vina oleh ayahnya sendiri.

"Dasar anak kurang ajar, bikin malu keluarga aja," bentak sang ayah lalu pergi. Sementara sang ibu memegang pipi Vina dengan kedua tangan namun, dengan sorot mata tajam. Vina bingung. Ia bertanya-tanya dalam hati. Apakah kedua orang tuanya sudah mengetahui kejadian yang ia alami tadi di sekolah?

"Nak, kau sudah mempermalukan kami. Tadi kami sudah ditelepon pihak sekolah dan kau melakukan hal yang buruk. Tapi, karena kebenaran yang asli belum terungkap, kau masih dibebaskan. Ingat! Jika pun kau yang mencuri soalnya, jangan pernah mengaku kepada setiap orang," ucap sang ibu lalu pergi meninggalkan Vina yang berdiri mematung di tempat.

Air matanya berhasil keluar membasahi pipi yang memerah karena tamparan ayahnya tadi. Tangannya terangkat untuk mengusap air mata dan pipinya yang sakit.

Dengan langkah yang tergopoh-gopoh, Vina menaiki anak tangga menuju kamarnya. Tubuhnya yang lelah direbahkan ke kasur. Mendadak rasa nyeri menyerang perutnya, tubuhnya pucat, dan ... hidungnya mengeluarkan cairan merah alias ... DARAH!!!

Back To School

To be continued
Bersambung...

Gimana guys
Seru gak
Semoga seru ya
Untuk saat ini, partnya dikit dulu. Lain waktu akan dibuat lebih panjang lagi dan makin seru.

Kira - kira, kenapa ya Vina semaki parah penyakitnya?

Ohbya, besok itu
Author mau ujian
Doakan Author dan kawan kawan Author ya
Supaya sukses dalam ujiannya

Dan buat kalian yang Udah selesai ujiannya, semoga mendapat hasil yang memuaskan. A

Aminnn

Aminnn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Back To SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang