09

849 71 1
                                    

"Kook-ah, apa tidak sebaiknya bekerja dirumah saja? Kurasa ayah akan mengerti," ucap Yoongi saat memasangkan dasi Jungkook.

"Aku tidak selemah itu, hyung. Aku masih kuat," Jungkook mengedipkan sebelah matanya membuat Yoongi berdecak kesal.

"Terserah padamu saja, jangan lupa meminum obat dan bekalmu,"

"Baik, bapak rumah tangga,"

"Hei!"

"Aku bercanda hyung,"

Yoongi menatap Jungkook dengan wajah kesalnya. Diambilnya tas Jungkook dari atas sofa dan berbalik kembali memberikannya pada Jungkook.

"Chim! Papa mau berangkat!" panggil Yoongi pada putra semata wayangnya yang sedang asik bermain dikamarnya.

"Hyung, gak mau kissbye?" goda Jungkook. "Nafasmu bau,"

"Enak aja, nafasku wangi ya hyung. Aku rajin gosok gigi,"

"Cih,"

Jimin menuruni anak tangga tergesa - gesa, lalu berlari menghampiri Jungkook.

"Papa gendong," pintanya.

Jungkook merendahkan tubuhnya dan menarik Jimin kedalam gendongannya. "Chim, jaga mama ya. Sayangi mama, mama itu keliatannya aja galak, sebenarnya mama cengeng." pesan Jungkook.

Jimin berbalik menatap Yoongi lalu-- "Mama cengeng," ejek Jimin menjulurkan lidahnya.

Yoongi yang kesal akhirnya memukul pinggang Jungkook. "Awh, hyuuung," rengek Jungkook.

"Sapa suruh ngomong gitu?" ketus Yoongi.

Yoongi mengambil alih Jimin dari gendongan Jungkook. "Papa mau berangkat, sama mama aja,"

Jungkook mencium kening Yoongi dan Jimin bergantian "Papa berangkat dulu yah," pamitnya.

Jungkook merapikan jasnya dan berjalan kearah pintu namun panggilan Yoongi menghentikannya.

"Kook-ah,"

"Pulangnya jangan kemalaman yah," Yoongi menatap Jungkook dalam, rasanya seakan Jungkook akan pergi meninggalkannya jauh dan lama.

Jungkook mengangguk patuh dan kembali melangkah, entah kenapa setiap langkahnya terasa berat, seakan semua akan berakhir. Perasaan Jungkook terasa sakit, hatinya perih, belum lama tapi rasanya sudah rindu.

Jungkook menggelengkan kepalanya, ia harus bisa meyakinkan Yoongi bahwa ia baik - baik saja. Yoongi tidak perlu menangis lagi, tidak ada rasa sedih lagi. Yoongi tidak boleh khawatir.

'Ayo Jungkook, kita bisa,'

.
.
.

Yoongi menurunkan Jimin keatas karpet dimana buku dan mainan Jimin berserakan. "Nanti jangan lupa dirapikan ya, mama mau masak dulu,"

Yoongi mengambil ponselnya dari kantong celana ketika terasa bergetar. "Halo," sapa Yoongi menerima panggilan.

"Jungkook, dirumah?"

"Sudah berangkat bekerja, kenapa hyung?"

"Aku sama Tae kesana ya, ini anak alien rewel kalo gak ketemu Enchim,"

"Haha, sekalian aku nitip Jimin ya Hyung, ada lagu yang masuk deadline,"

"Oke,"

Yoongi memutuskan sambungan lalu memasukkan ponselnya kedalam kantong celana kembali.

"Chim, Tae mau kesini. Rapikan mainannya,"

My Baby J -KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang